TIGA - Olimpiade?

41 12 40
                                    

Aku mencuci muka di wastafel sekolah untuk menghilangkan rasa bimbang yang sedang merundung diriku.

Kulihat wajahku di cermin wastafel.

"Tidak terlalu buruk" ucapku pada diri sendiri.

Jika dilihat-lihat, aku sangat mirip dengan ibuku. Dengan kulit putih, hidung mancung, dan sedikit kesan glowing sepertinya itu juga yang cukup membuat Gwen iri sewaktu aku di smp.

Oh iya, lanjut ke masalah yang membuatku bimbang setengah mati.

Jadi tadi Pak Panji memanggilku untuk datang ke ruangannya, dan setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Pak Panji, beliau ternyata memintaku untuk mewakili SMA Indonesia Raya di olimpiade biologi tingkat provinsi.

Aku diperintahkan untuk menggantikan Kak Rey yang katanya kecelakaan dua hari yang lalu. Kata Pak Panji kecelakaannya cukup parah, sehingga waktu 3 bulan ke depan belum cukup untuk membuat Kak Rey sembuh total.

Ya, olimpiade itu 3 bulan lagi. Aku benar-benar bingung sekarang. Aku sudah bertekad tidak akan mengikuti lomba semacam itu lagi. Aku takut nanti akan muncul Gwen yang lain yang membuat hidupku tidak tenang. Namun, imbalan yang kudapatkan jika aku memenangkan olimpiade itu sangatlah menggiurkan.

Sebaiknya aku minta pendapat Kay dulu deh.

---

Sekarang aku dan Kay hanya duduk-duduk di gazebo dekat lapangan basket. Kelompokku dan Kay sudah praktek senam di depan Pak Aji tadi. Sedangkan jam pelajaran olahraga masih tersisa satu jam lagi. Jadi aku dan Kay memilih untuk duduk-duduk santai sambil mengobrol.

Kebetulan sekali, aku jadi ingat aku ingin meminta pendapat kepada Kay mengenai olimpiade biologi itu.

"Kay, gue mau minta pendapat lo nih."

Kay yang masih asik dengan kegiatan men-stalk doinya hanya menjawab sekenanya.

"Hmm"

Dan itu sukses membuat aku geram, akhirnya aku merampas ponsel milik Kay.

"Ihh gue serius nihh"

Karena ponselnya telah berhasil aku rampas, Kay beralih menatapku dengan memasang wajah serius pula.

"Iyaa ada apaaa Lea cantik jodohnya mimi peri?"

"Ih enak aja! Gue tuh jodohnya Shawn Mendes tau gak sih!" jawabku makin geram.

"Iya iya deh terserah lo aja. Lo mau ngomong apaan tadi?" lanjut Kay.

"Jadi gini Kay, gue disuruh ikut olimpiade bio sama Pak Panji."

"Lah bukannya Kak Rey yah yang ngewakilin SMA kita?"

"Nah itu, Kak Rey nya gak bisa. Dan gue disuruh gantiin. Menurut lo gimana? Kan lo udah tau gue gamau ikut lomba kek gini lagi."

"Ya menurut gue sih, lo ikutin kata hati lo aja. Kalo lo emang udah gak mau ikut lomba ginian yaudah mending gak usah." Kay mulai mengutaran pendapatnya padaku.

"Tapi Kay, kalo gue bisa menangin nih lomba, gue bakal gratis uang SPP sampe lulus. Lumayan kan?"

"Wah serius lo?! Ah kalo gue mah langsung terima aja tuh. Terima aja Le! Sayang kan tawarannya."

LEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang