18. Pemilik hati

1K 93 5
                                    

Happy reading....






PLAK!

'Sakit'

Kelopak mata Sasuke langsung terbuka lebar, kala dirinya merasakan tamparan diwajah rupawannya. Onyx nya menatap tangan mungil yang ada diwajahnya kepalanya menoleh kesamping mendapati Sakura yang masih tertidur pulas. Jadi tadi yang menamparnya dengan tidak sengaja saat tidur adalah Sakura?

Sasuke meraih tangan Sakura dari wajahnya lalu mengecup telapak tangan Sakura, Sasuke tersenyum tipis. Kenapa bisa gadis yang suka marah-marah dengan ekspresi kesal namun, saat tidur wajahnya begitu damai?

'Aishiteru cherry' batin Sasuke, ia melirik jam weker yang ada diatas nakas samping tempat tidurnya.
Masih jam 04:35 AM, ia masih perlu memejamkan matanya lagi sebelum matahari terbit.

.

.

.

.

.

.

Bandara Tokyo 09:15 AM.

Suasana bandara internasional tokyo begitu ramai dengan orang-orang yang ingin berpergian entah itu ke luar negeri ataupun keluar kota. Begitupun dengan keluarga Uchiha yang tengah menunggu Sasuke yang sedang check-in sebelum menaiki pesawat.

Berbagai tatapan memandangi mereka yang pasalnya Uchiha adalah Raja dari para pebisnis ternama yang sudah dikenal dunia.

"Ibu, apa Sasuke masih lama?" tanya Itachi, ia sedikit mengantuk karena semalam dia tidak tidur, dan sekarang malah disuruh mengantar adiknya kebandara? Gimana Itachi gak kesal.

"Mungkin sebentar lagi." jawab Mikoto, dirinya menatap Sakura yang terlihat sedikit lesu.

"Sakura-chan? Kamu tidak apa-apa?" tanya Mikoto dengan raut kekhawatirannya.

"Ah, t-tidak apa-apa bu." Sakura tersenyum kikuk, apa ia terlalu berlebihan? Bukankah Sasuke sudah bilang padanya jika dia hanya 3 hari di Perancis untuk tes masuk Universitas disana, tapi entah kenapa hatinya gelisah saat pemuda itu akan pergi.

"Sakura, kau melamun lagi?" Itachi menepuk bahu Sakura pelan. Sakura langsung tersentak saat ada yang menepuk bahunya.
"Maaf Itachi-nii, aku tadi melamun."

"Tidak apa-apa, lihat Sasuke sudah selesai check-in" Itachi menunjuk kearah Sasuke yang sedang berjalan kearah mereka, sama sekali tidak ada ekspresi apapun yang terlihat.

"Yo! Semuanya!" sapa Sasori yang baru saja sampai, Sakura menoleh kearah Sasori. "Saso-nii? Kau sedang apa disini?" Sasori hanya tersenyum semringah.

'Mau apa alien merah itu disini?' batin Sasuke ketika sudah berhadapan dengan keluarganya.

"Hmph! Sebagai calon kakak ipar yang baik, tentu saja aku juga ikut mengantar Sasuke sebelum dia pergi." kata Sasori seolah membanggakan dirinya sendiri.

"Tidak perlu, pulang sana!" usir Sasuke.

"Dasar bocah!" Sasori dan Sasuke terus saja melontarkan kata-kata saling mengejek dihadapan kelurga Uchiha, Sasori dengan raut kesal dan Sasuke dengan wajah datar yang menyebalkan bagi Sasori.
Sakura hanya memutar bola matanya jengah. 'Mereka sudah besar tapi kelakuan persis seperti bocah TK.' pikir Sakura, ia sedikit memijit pelan pelipisnya.

"Baik, teruskan saja, aku suka kalian yang tidak pernah berdamai." ujar Itachi dengan santainya.

Mikoto dan Fugaku hanya menggelengkan kepala mereka melihat tingkah anak-anaknya.

LOVE {FANFICTION}✔Where stories live. Discover now