3. Jaga Orang Tersayang (Malfoy)

2.4K 287 64
                                    

Hi, everyone!

Maaf, ya. Semalam nggak bisa update. Hujan lebat dan petir bikin ngeri buat buka laptop atau hape. Jadi baru sekarang updatenya.

Nah, kali ini adalah giliran Draco yang aku sorot. Tapi ngga tahu kenapa, masih lumayan banyak juga pair Hinnynya dan Romione, hehe.. Yang request mohon maaf ya belom kesampaian. Mungkin chapter selanjutnya (yang akan update malam ini atau besok aja sekalian, pokoknya ditunggu saja) bisa lebih fokus pairingnya. Langsung saja, yuk!

Happy reading!

=================

"Kasurku! Aku datang, sayang"

James tidak peduli waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Ia sibuk berteriak kegirangan. Meninggalkan banyak barangnya yang sama sekali belum dikeluarkan dari mobil.

"James, cuci tangan dan kaki dulu. Turun sebentar, minum ramuan. Sikat gigi. Baru tidur." Komando Ginny tidak kalah kerasnya.

Di lain pihak, tubuh tertidur Lily digendong Harry masuk. Di belakangnya, diikuti oleh Albus. Susah payah ia membawa tas dan sangkar burung hantunya masuk sendirian.

"Hey, pelan-pelan. Lily tidur." Harry menengur. Sejak masuk mobil, Lily mengeluh badannya terasa sakit. Kata James, Lily kelelahan karena mengangkati kopernya sendirian dari kamar asramanya. Alhasil, Lily benar-benar tertidur. Sampai mereka di rumah, Lily pun belum kunjung bangun.

"Dia kelelahan, Harry." Bisik Ginny. Ia sentuh dahi Lily. Memang agak hangat.

"Besok kita periksakan mereka ke St. Mungo, bagaimana? Kau setuju? Hanya untuk jaga-jaga."

Ucapan Harry tiba-tiba membuat Ginny khawatir. "Itu lebih baik. Aku juga khawatir, Harry." Jawab Ginny.

Ginny memberi saran agar Lily diantar ke kamarnya lebih dulu. Ia akan mengecek Lily lagi kalau saja putrinya terbangun. Anak itu belum ganti baju atau membersihkan diri.

"Sudah taruh di situ dulu. Nanti Daddy bantu." ujar Harry saat Albus sibuk sendiri membawa masuk barang-barang dari Hogwarts.

"Iya, Dad. Tanggung." Jawab Albus santai.

Ginny hanya membersihkan beberapa kotak makanan yang sempat dibawanya. Lalu membuat beberapa gelas ramuan teh fermentasi untuk suami dan anak-anaknya. Mungkin setelah ini, ia akan mengatur jadwal pemeriksaan ketiga buah hatinya. Atau mungkin ia akan mengajak janjian Hermione untuk membawa Rose dan Hugo ikut serta.

***

Pagi ini, sepiring roti panggang dengan telur mata sapi sebagai sarapan selamat datang untuk Scorpius. Draco sempat pusing akan menyiakan apa untuk putranya. Semalam Scorpius langsung tidur tanpa menyentuh makanan apapun.

"Sederhana, Scorpius." Ia letakkan sarapan buatannya ke hadapan Scorpius. "Gruu belum sempat belanja bahan makanan." Lanjutnya.

"Memangnya Dad tidak keluar?"

Draco menggeleng. "Daddy lebih memilih di rumah saja. Itu cara sederhana yang sangat membantu kita tetap sehat." Ujar Draco. Berbeda dengan putranya, Draco memilih menyantap bubur gurih dengan sayuran rebus dan potongan sosis panggang.

"Favorit Mum."

Scorpius mengingat itu. Kediaman mereka sepi. Bahkan menjadi sangat sepi. Sudah setahun lamanya setelah kepergian Astoria untuk selama-lamanya. Draco memilih banyak beraktifitas di rumah. Jauh sebelum wabah ini menggila, Draco telah mencintai dunia di bawah atap rumahnya ketimbang membaur dengan alam yang kini menakutkan.

Happy QuarantineWhere stories live. Discover now