6. Lasagna (Arthur/Molly)

1.2K 198 14
                                    

Hi, everyone! Ini rese banget update hampir tengah malam. Yang baca tengah malam ngacung, yak.. Hahaha. Koneksi nggak bagus dari tadi. Jadi baru berhasil update. Kini giliran Arthur sama Molly, nih. Kakek dan nenek kita semua!

Happy reading!

=======================

Lagi-lagi ada paket yang datang. Molly sedikit kesusahan dengan barang yang datang kali ini. Sang suami menemukan sebuah surat yang jatuh tepat saat salah satu tali pengikatnya ia potong.

"Madu hutan alami?" baca Arthur. "Dari Hermione. Ini bagus juga untuk kesehatan, sayang."

Di akhir suratnya tertulis, selalu jaga kesehatan. Kami menyayangi kalian, selalu. Lagi-lagi begitu. Hanya barang atau surat yang datang. Tanpa ada jiwa yang muncul untuk memberi langsung sebuah pelukan atau ciuman. Sudah hampir dua minggu the Burrow sepi. Hanya ada Molly, Arthur, dan Joy, peri rumah mereka. Mungkin jika dulu Ginny tidak memaksa orangtuanya setuju dengan adanya peri rumah, dua Weasley senior itu hanya akan tinggal berdua. Kesepian di saat alam tidak membolehkan siapapun di luar sana untuk mendekat. Sekalipun anak-anaknya sendiri.

"Aku rindu cucu-cucuku."

"Tapi cara inilah yang terbaik, Molly. Mereka sudah baik terus mengirimi kita barang-barang yang bermanfaat untuk selama wabah ini."

Bagaimanapun juga, Molly adalah seorang ibu. Tidak bisa sekalipun mereka telah dewasa, Molly tetap menginginkan berada di dekat para anak dan menantunya. Ini sudah terlalu lama meskipun Molly memang tidak sendiri. Meja dapur penuh dengan beberapa makanan dan minuman kiriman anak-anak mereka. Tidak ketinggalan pula buku dan ramuan menjadi pemandangan luar biasa di the Burrow ini. Sekali-kali saja, ada pesan suara melalui perapian.

Kalau bisa dihitung, Ginny sebagai putri satu-satunya Weasley kerap kali menyempatkan waktu untuk menanyakan kabar pada orangtuanya. Lebih sering jika ia mengirimkan sesuatu. Ginny akan langsung menghubungi Ibunya untuk menjelaskan tentang barang yang ia kirimkan. Terkadang pula harus memanggil Joy jika Ginny mengirim racikan ramuan kesehatan.

"Ginny hanya membahas tentang kesehatan kita. Menanyakan kabar dan.. sudah. Selesai."

Molly bangkit dari duduknya. Mengambil kembali tongkat sihirnya lantas berujar, "lumos."

Ujung tongkat Molly mengeluarkan cahaya. Perlahan ia mengarahkan tongkatnya pada sebuah gambar besar berfigura warna emas. Banyak wajah tergambar di sana. Enam anak, lima menantu, dua belas cucu. Serta tidak lupa dua orang yang begitu bahagia di antara mereka, Molly dan Arthur tersenyum dikelilingi mereka yang tidak hanya berambut merah.

"Kapan bisa seperti ini lagi, Arthur?" gumam Molly, matanya mulai berkaca-kaca.

Itu adalah foto keluarga pertama dengan formasi lengkap. Bahkan mendiang Fred pun ikut serta dalam sesi foto itu. Potretnya dipangku kompak oleh Fred Jr. dan James bersama. Diambil sekitar Natal tahun 2009, banyak wajah yang mulai berubah.

"Dulu kakiku masih belum sesakit ini, Sayang." Ujar Arthur sambil tertawa.

"Ya, sudah lama sekali. Coba lihat, Lily dan Hugo masih sangat kecil di foto ini." Tunjuk Molly pada foto Hugo yang dipangku Hermione dan Lily yang manja digendongan Harry. Jika diperhatikan, Hugo saat itu sedang berusaha menahan kantuknya. Lucu sekali. Keduanya masih berusia sekitar satu tahun saat itu.

Molly tak sadar mengusap foto kebanggaannya dengan dada bergetar. "Dan sekarang, mereka semua sudah berangkat ke Hogwarts. Waktu berlalu begitu cepat. Aku rindu saat-saatu kita berkumpul." Ata Molly. Teringat ia kegiatan rutin yang selalu diadakan di the Burrow setiap hari Sabtu atau Minggu, seperti sekarang.

Happy QuarantineWhere stories live. Discover now