- 01 - Bertemu teman Lama

683 44 49
                                    

Seorang gadis tengah bersiap-siap dengan memakai celana jeans warna biru malam dan baju dengan panjang lengan menutupi sikut berwarna putih dan bergambar bunga-bunga.

Gadis tersebut tengah bercermin untuk mempolesi wajahnya dengan sunblock dan tak lupa bedak bayi yang setia menempel dan ia tidak lupa juga lipbalm.

Ting!

Notifikasi masuk gadis tersebut mengambil tas dan mencabut handphone nya dari Charger.

Delisa
•gue udh di dpn rmh lu

•masuk aja Lis,

Gadis tersebut memasukan ponselnya ke dalam tas nya dan ia memakai sepatu putih polos.

Gadis tersebut langsung keluar kamar menemui sang ibunda yang asik memasak.

"Ibu, Nada jalan dulu ya ketemuan sama teman SD" Denada melirik sang ibunda yang asik memasak.

Denada Saquenna Karisa

Nama gadis tersebut sangat indah dan memiliki wajah yang cantik mata yang coklat, bibir yang seksi, dan hidung mancung sedikit. Yang biasa di sapa Nada.

"Iya kalau sudah pulang. Sama siapa?" Sang ibunda lalu mematikan kompor.

"Lisa bu, seperti biasa." Denada lalu menyalimi sang ibu.

Alana Delisa Raquenna

Tetangga sebelah rumah Denada plus teman kecil Denada.

"Duluan bu," Denada menyusul Lisa yang sudah menunggu di depan pintu.

"Yuk!" Ajak Lisa saat Denada membuka pintu.

Denada pun mengambil pelindung kepalanya di rak helm yang berwarna coklat dan segera memakainya.

Lisa pun menyala-kan motornya dan mereka segera jalan.

"Ngumpul dimana Sa?" Nada memulai percakapan.

"Di caffe tempat ayahnya Vino," Lisa membuka kaca helm.

"Vino ikut?" Nada girang saat Lisa mengucapkan nama Vino.

"Yap!".

Devino Ananda Alvino

Teman SD Nada dan Delisa. Nada menyukai Vino dari kecil dari kelas 4 Sekolah  Dasar,  saat Vino menolong Nada dari Om-om pedofil dengan jurus taekwondo nya membuat Nada menatap Vino kagum dan menyukai dalam diam. Hanya menyukai!

Mereka pun sampai di kafe jarak nya memang tak jauh dari rumah Nada dan Lisa jadi mereka datang agak lambat.

"Hai guys!" sapa Lisa menatap teman nya yang sudah berkumpul.

"Hai juga!" sapa Nada menatap teman sekelas nya dulu yang sudah puber.

"Nadaaa, gue kangen lo!" suara cempreng milik Aulia bergema di kafe membuat semua nya menutup telinga.

"Anjir suara lo mirip toa masjid, Aul!" Vino membuka suara dan ia juga baru datang dengan membawa minuman.

"Suka-suka sewot amat sih," kesal Aulia lalu memeluk teman seperjuangan dirinya saat masih belum mengerti apapun.

DENADA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang