"Jen mau dibantuin apa?" tanya Irene menghampiri Jennie yang sedang membuat sarapan.
Jennie menoleh ke Irene yang baru datang menghampirinya. "Ehh...Kak..emm itu tolong angetin kimchinya aja," tunjuk Jennie ke kotak transparant putih yang berisi kimchi.
Demi apapun, sekarang Jennie masih ngerasa canggung banget sama Irene. Jennie seneng Kakak tertuanya ini balik, tapi karena tiga tahun tidak bersama. Membuat Jennie menjadi canggung.
Canggung dengan Kakak sendiri yang akhirnya akan membuat dirinya salah tingkah. Jennie rasa, tidak hanya dirinya yang merasakan kecanggungan ini, tapi saudarinya yang lain juga.
"Oh oke, emang Jennie mau bikin apa?" tanya Irene sambil mulai melakukan tugasnya.
"Emm...nasi goreng kimchi Kak," jawab Jennie.
Irene menganggukan kepalanya. "Jennie baru bangun terus langsung bikin sarapan atau gimana?"
"Baru bangun terus langsung bikin sarapan Kak."
"Belum ada yang bangun emangnya? Sampai kami buat sarapan sendiri?"
"Kak Wen udah bangun Kak, tapi lagi ke kamar mandi."
"Oh begitu."
Jennie nggak suka banget situasi canggung kaya gini, tapi Jennie sendiri juga nggak tau gimana caranya biar nggak canggung. Irene yang sedang menghangatkan kimchi dengan memakai kompor disebelah Jennie. Diam-diam memperhatikan gerak-gerik Jennie yang terlihat gelisah.
"Kenapa gelisah gitu Jen?"
"Hah enggak kok Kak," jawab Jennie sambil mematikan kompor. "Mati deh gue kalo ketauan."
"Beneran?" tanya Irene memastikan
"Iya Kak," jawab Jennie sambil memindahkan nasi goreng dari penggorengan ke piring besar.
"Bukan karena canggung kan?" tanya Irene sambil mematikan kompor yang ia gunakan untuk memanaskan kimchi.
Deg....Jennie terdiam seketika. Perkataan Irene sangat tepat sasaran sekali bagi Jennie.
Irene yang melihat Jennie terdiam tanpa ada niatan merespon ucapannya. Hanya bisa tersenyum tipis. Dugaannya benar, jika adiknya itu canggung terhadap dirinya.
Irene membiarkan Jennie untuk menyelesaikan tugasnya dahulu dalam memindahkan nasi goreng ke piring besar. Setelah Jennie selesai melakukan tugasnya, Irene menarik Jennie kedalam pelukannya. "Gak apa-apa kalau Jennie ngerasa canggung. Karena kita kan baru kembali bersama setelah tiga tahun. Kakak juga masih berusaha untuk hilangin rasa canggung ke kalian berdelapan. Kakak rasa, yang lain juga masih sama-sama canggung dengan Kakak, tapi nggak apa-apa. Itu wajar."
Jennie membalas pelukan Irene. "Maaf ya Kak. Aku belum kembali terbiasa, tapi aku janji kok. Kecanggungan ini hanya sementara."
"Iya Kakak percaya kalau ini hanya sementara. Kita sama sama berusaha untuk kembali terbiasa okay?" tanya Irene sambil melepas pelukannya dengan Jennie.
"Ok Kak," jawab Jennie sambil tersenyum dan menampilkan gummy smilenya.
"Ekhem...ekhem...ada apa nih? Kok ada acara pelukan di dapur?" tanya Joy yang baru datang ke dapur bersama Jisoo, dan sempat melihat Jennie dan Irene yang berpelukan.
"Mungkin lagi keingat teletubbies, Joy." timpal Jisoo.
"As always perusuh datang menganggu semuanya," ucap Jennie dengan muka datarnya.
Baru beberapa detik yang lalu Jennie tersenyum ke Irene, tapi begitu melihat Joy dan Jisoo yang menyebalkan, langsung membuat Jennie memasang muka datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indestructible
FanfictionA Sequel from Sisters ⚡Formal, Non Formal ⚡Harsh Words