Irene, Seulgi, dan Jisoo berjalan memasuki gedung perusahaan milik mereka. Sebelumnya, mereka bersama yang lain telah mengantar Wendy menuju bandara untuk dapat kembali ke Canada.
Setelah mengantar Wendy. Rosé, Lisa, Yeri, Jennie, dan Joy langsung menuju kampus. Hanya tersisa Irene, Seulgi, dan Jisoo yang sekarang berada di perusahaan.
Tatapan mata para pegawai perusahaan yang sudah datang, langsung terfokus kepada Irene. Mereka terkejut, sangat terkejut melihat atasan yang ternyata masih hidup setelah tiga tahun tidak terlihat.
Bisikan yang membicarakan Irene mulai terdengar, tapi yang namanya Irene tentu tidak peduli dia mau diliat atau dibicarakan seperti apa. Dia hanya akan marah jika yang dibicarakan adalah adik-adiknya.
Irene terus berjalan bersama dua adiknya menuju lift untuk naik ke lantai ruang kerjanya yang selama ini digantikan oleh Seulgi. Sampai di lantai ruang kerjanya, Irene tersenyum senang melihat Solar sudah datang.
"Selamat pagi Kak Solar," sapa Seulgi pada Solar yang sedang menunduk membereskan kertas-kertas di meja.
"Pagi Kak Solar," sapa Jisoo.
"Pagi ju-—" ucap Solar sambil mengadahkan kepalanya untuk menatap Seulgi dan Jisoo. Namun saat itu juga, matanya langsung bertatapan dengan mata Irene. "IRENE?!?!"
"Hehe apa kabar Solar?" tanya Irene sedikit canggung.
Solar langsung keluar dari mejanya dan mendekati Irene lalu memegang pundaknya. Bahkan memutar tubuh Irene. "Ini beneran Irene kan? Bukan hantunya Irene kan?
"Yakali anjir Kak. Kalo ini hantu udah dapat dipastiin aku yang pertama kabur," jawab Seulgi.
"Sembarangan ya Solar kalau ngomong. Ini beneran gue, Kim Joohyun!" jawab Irene.
"Demi apa?" tanya Solar masih tidak percaya sambil memegang kedua pipi Irene.
"Demi kian terima kasih. Ishh...beneran Solar. Ini gue, Irene. Emang gak cukup apa lo megang pipi gue dan muter-muterin tubuh gue untuk ngebuat lo yakin kalo ini gue? Lagian gue napak ini woi. Gak melayang," seru Irene ngegas.
Solar langsung melihat ke arah sepatu Irene. "Eh iya deh bener. Kan kalo hantu harusnya melayang," ujar Solar lalu langsung memeluk Irene. "Kangen!"
Irene tersenyum membalas pelukan Solar. "Gue juga kangen sama Lo. Susah banget sih ngeyakinin lo kalo ini gue."
"Ya kan gue gak nyangka banget akhirnya bisa ketemu lo lagi," ucap Solar sambil melepas pelukannya dengan Irene.
"Ekhem..." dehem Seulgi, membuat dua sahabat yang sedang temu kangen menjadi menoleh kepadanya.
"Kenapa Seul?" tanya Irene.
"Kan satu jam lagi ada rapat di perusahaan yang mau bekerja sama dengan perusahaan kita. Nah, Kak Solar temenin aja Kak Irene di sini. Biar aku dan Jisoo yang pergi rapat," ujar Seulgi.
"Gak apa-apa emangnya Seulgi? Jisoo? Aku gak pergi?" tanya Solar.
"Gak apa-apa Kak. Santai aja," jawab Jisoo.
"Yang penting jagain aja Kak Irene. Jangan sampe ilang lagi ya Kak!" ujar Seulgi.
"Siap Seul!" ucap Solar dengan gaya hormat.
"Terus nanti aku pulang gimana? Kan aku pergi sama kalian," tanya Irene.
"Kakak Irene kesayanganku, kan habis rapat aku dan Kak Seul bakal balik lagi ke sini. Kecuali kalau Kakak mau nginep di sini. Baru aku dan Kak Seul gak balik lagi," jawab Jisoo.
"Idih gak mau! Harus jemput!" seru Irene.
"Pasti dijemput Kak. Lagian kalo gak dijemput kan bisa naik taksi. Jangan kayak orang susah deh," ujar Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indestructible
FanfictionA Sequel from Sisters ⚡Formal, Non Formal ⚡Harsh Words