REVENGE | BY BloodlyOrchid

28 5 0
                                    

REVENGE | BY BloodlyOrchid

As the star begin to gather
And the light begin to fade
When my hope begin to shatter
Know that i wont be afraid

====

BOOM!!!!

Suara dentuman keras tersebut membangunkan seluruh isi Kastil Andayanu, setiap pengawal yang berjaga sudah bersiap dengan pedang, tombak dan juga panahnya, bersiap untuk memerangi segala musuh yang akan datang, di samping itu di salah satu kamar kastil terdapat seorang anak kecil yang jelas-jelas ketakutan mendengar dentuman itu, namun di sekelilingnya tak nampak satu pun orang dewasa yang berusaha menenangkan anak tersebut.

Beberapa saat setelah dia terlihat ketakutan, dia segera menenangkan dirinya, mengambil jas yang berada di lemari dan pedang di sebuah peti yang terbuat dari emas, anak ini memandangnya sesaat lalu segera keluar dari ruangan itu.

Situasi diluar yang dilihat anak itu sangatlah kacau, orang bertarung dimana-mana dan mayat - mayat entah itu musuh atau pengawal - pengawalnya.

Dia menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya sebentar.

"MARI KITA KALAHKAN PENJAHAT PENJAHAT INI, JANGAN BIARKAN MEREKA MENGHANCURKAN RUMAH KITA!!"

Yang dibalas sorakan oleh pengawal-pengawalnya, menambah semangat pengawal tersebut, Anak ini tersenyum kecil dan membantu mereka bertarung.

Saat matahari muncul dengan malu-malunya, para pemberontak kalah.
Pengawal bersorak kencang senang akan kekalahan pemberontak itu, anak itu tersenyum senang.
Setelah memberikan pidato singkat, anak ini kembali kedalam kastil dan melepaskan jas yang ia gunakan.

Sampainya ia dikamar, terlihat wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar, belum ada 1 menit dia sudah terkapar tak berdaya didalam kamarnya.

"Bernafas, bernafas, tarik nafas, keluarkan,"

Itulah apa yang ada dipikiran anak ini, menggumamkan kata ini seperti mantra

Brakk!

Suara pintu terbuka dengan kencang terdengar, walau begitu anak ini terlihat tidak peduli, terlelap dalam gumaman mantranya. Orang yang datang ini, terlihat seperti di umur 20 tahunan, matanya mencerminkan kepanikan melihat anak itu terdiam.

"Panggil Dokter Tea cepat!!" Perintahnya pada salah satu pelayan yang mengikutinya, dan dengan segera melaksanakan perintah dari pemuda ini.

"Tarik napas, keluarkan, tarik, keluarkan Ara kamu bisa, pasti bisa," gumam pemuda ini disebelah tempat tidur anak ini.

Yang sekarang kita ketahui bernama Ara, atau Starriah Adintiy Teara Putra Andayanu, yang kerap disapa Ara oleh orang terdekatnya dan disapa Tuan Muda Starriah.

Pemuda ini bernama Arendel Vistoka Putra Andayanu atau kerap disapa Aren.

Tak butuh waktu lama Dokter Tea datang dengan cepat ke kamar Starriah atau Ara, dia mengecek denyut nadi Ara dan mengecek hal-hal lainnya dan memberikan Ara suatu ramuan yang dapat dengan cepat menenangkan Ara, dia kembali tidur dengan terlelap.

Aren dan Tea keluar dari kamar Ara,   Tea menatap Aren "Ini sudah melukai psikologi Tuan muda Starriah kita harus cepat mencari tahu obat untuk hal ini jika ini terjadi lagi saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Tuan Muda  Starriah" ucap Tea, dengan nada khawatir Aren membalas "Apakah tidak ada cara lain saya tidak tega melihat Ara yang terluka seperti ini di mana dia harus memimpin rakyat dan pengawal-pengawal  untuk menjaga rumahnya."
Tea menghela nafas dengan berat lalu berkata "Saya tidak dapat memastikan hal tersebut guru saya besok akan kembali ke negeri ini jika diberi kesempatan dia dapat datang kesini secara langsung besok."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE STARS REBORN - Fantastic Kingdoms of Constellation Where stories live. Discover now