Naik dong!

3.4K 290 80
                                    

☆ Author

Hari ini merupakan hari terakhir ujian kenaikan kelas. Para murid terlihat begitu lega saat bel pertanda ujian berakhir berbunyi. Begitu pula dengan gadis tomboy bernetra hijau yang saat ini tengah meregangkan kedua tangannya.

"Gimana ujiannya Le?" Tanya gadis berkacamata saat dia sudah berdiri di dekat meja Leona.

"Piece of cake," jawabnya dengan muka sok.

"Dih laga lo. Awas aja kalo lo gak naik kelas!" sahut si gadis berkacamata dengan bibir mengerucut.

"Itu bibir gak usah monyong gitu kali Tan, lo jadi keliatan cantik, hahaha."

"Emang selama ini gue jelek banget?" Ketus Intan.

"Ya nggak pake banget sih," goda Leona.

"Sialan lo, secara gak langsung lo bilang gue jelek! Kayaknya gue ngerti perasaan Renata, lo emang nyebelin ya!"

"Weitss.. santai dong. Eh Tan, btw si Reza kayaknya suka tuh sama lo. Gak mau lo pertimbangin apa? Lagian dia juga gak jelek-jelek amat."

"Gue gak mau mikirin itu dulu, mau fokus belajar aja! Mending lo urus aja hubungan lo itu, kasian tau anak orang lo php-in."

"Dih laga lo. Awas aja kalo nanti tau-tau lo jadian." Leona membalikan ucapan Intan tadi. "Dan lagi gue gak php ya! Gue cuma lagi nunggu waktu yang tepat aja, gak perlu buru-buru-lah. Kata Kotak mah pelan-pelan saja, hahaha."

"Serah lo ajalah. Kantin yuk, gue haus nih!"

"Kuy!"

Sesampainya di kantin mereka melihat Renata dan Nadira yang sedang duduk dipojok kantin.

"Yon, kita gabung sama mereka yuk!" Ajak Intan.

"Ayo dah."

Leona dan Intan berjalan menuju tempat dimana Renata dan Nadira duduk.

"Hai manteman," sapa Leona sambil melepas ranselnya dan menyimpannya di lantai.

"Hai Le, Tan," balas Nadira sementara Renata hanya berdehem karena masih fokus pada bukunya.

"Ish enek gue liat lo masih aja belajar. Udah ah gue mau pesen minum dulu, kalian mau pesen apa biar sekalian?"

"Asik. Traktir ya Le," pinta Nadira.

"Iya iya."

"Gue es jeruk ya Yon."

"Gue juga samain aja," sahut Nadira.

"Ok. Lo pesen apa Ren?"

"Hm? Ohh gue gak mau apa-apa," jawab Renata yang masih fokus pada bukunya.

"Ish lama-lama yang namanya buku ngeselin juga ya! Ya udah gue ke sana dulu."

Tak lama Leona datang dengan nampan berisi minuman di tangannya.

"Ahh seger. Thank you Yoyon," ucap Intan setelah meminum es jeruknya.

"Biasa aja kali Tan gak usah pake desah-desah." Nadira tertawa mendengar ucapan Leona sedangkan Intan sudah cemberut.

"Gimana ujiannya tadi, kalian bisa?" Tanya Nadira.

"Ya gitu deh tapi gue optimis sama hasilnya," sahut Intan.

"Kalo gue sih udah dipastikan gak akan tinggal kelas, hehe," sambung Leona.

"Yakin Le?"

"Yakin dong, demi seseorang mah apa sih yang nggak. Ngomong-ngomong ini anak daritadi sibuk amat sama buku, kenapa sih?"

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang