He's coming

36 2 3
                                    

A vote for this story is a support for me, and sorry for some typo.

:
:
:


:

Flashback on

"Furi!" Teriak anak kecil dengan rambut yang dikepang satu di belakang, anakan rambutnya keluar sedikit-sedikit dari jalur kepangnya. Bergerak menutupi wajahnya bahkan matanya saat ia berlari. Ia berlari ke arah dua bocak laki-laki dan perempuan yang duduk dibawah pohon dekat dengan danau.

Furi hanya menoleh tanpa berniat menjawab.

"Thania sini" teriak balik seorang bocah laki-laki berumur 12 tahun, dia yang paling tua diantara dirinya dan kedua gadis kecil disana. Ia tersenyum sumringah dengan lesung pipit dan baju main hitam putih bersanding dengan celana pendek.

"Furi tugasku bagaimana?" tanyanya denga nada manjanya yang khas.

"Sudah ku kerjakan, ku kerjakan dengan Abi tugas kita" jelas Furi pada gadis kecil yang lebih tinggi 5 cm darinya.

"Makasih" gadis itu menampakkan senyumnya, memperlihatkan giginya putihnya yang rata.

"Thania ayo sini, Mamaku buatkan sandwich keju pedas isi nugget ayam" jelas bocah laki-laki itu dengan menjulukan beberapa potong di kotak makannya.

"Aku tidak suka pedas" tolak gadis kecil itu sambil duduk di atas ayunan dibawah pohon, disamping mereka yang duduk di alas kain.

"Ini enak Than" Furi meyakinkan.

"Aku bilang aku tidak suka" Thania berdiri "Aki ingin main sampan itu" dia berjalan ke arah sampan di daratan dekat mereka.

"Aku ikut" Abimanyu iku berdiri dan berlari ke arah Thania.

"Kau tidak ikut Furi?" tanya Thania saat ia akan dibantu Abimanyu naik ke atas sampan, ia sebenarnya sedikit risih dengan bocah laki-laki itu.

"Tidak, tugasku belum selesai" tolak gadis itu sambil menyelipkan anakan rambutnya yang bergelombang ke belakang telinga. Ia tampak manis dengan gigi gingsulnya. Dipadukan dengan warna manis gaun main motif bunga-bunga.

Abimanyu menghiraukan tolakan Furi. Ia malah menunjukkan rentetan giginya. Dengan hati-hati membantu Thania yang sedikit susah karena rok tutu hitam pendek yang ia pakai. Thania juga tidak mau sandal putih yang baru dibelikan Manav untuknya terkena lumpur. Gadis kecil itu sangat lucu.

Akhirnya mereka naik sampan. Mereka duduk berhadapan, Abimanyu yang mengayuh dayung sampan itu. Ia senang, karena bocah kecil di hadapannya itu terlihat cerah dan bahagia. Sesekali tangan bocah itu menyentuh air, bermain disana dan mencipratkan ke arah Abimanyu. Sampan diberhentikan sesekali atas permintaan Thania. Abimanyu hanya mendayung dengan pelan dan hati-hati sambil melihat gadis kecil di depannya. Sampan itu hanya ia lajukan di sekitar tepian, ia tidak berani lebih jauh. Ia takut terjadi sesuatu dan tidak bisa menolong Thania yang sangat penakut itu.

"Kau suka sekali"

"Iya, aku suka untuk bergerak" jawab Thania tapi pandangannya tak pada Abimanyu, gadis itu asyik menikmati pemandangan sekitar.

"Kau sudah diberitahu Furi?" tanya Abimanyu.

"Tentang?" gadis kecil itu masih memainkan tanganya di dalam air.

"Lihat-lihat! Abi lihat! Ada ikan disana, lihatlah" perintahnya dengan girang "Lihat! Itu yang warna kuning, itu-itu waena hitam dan putih" tunjuknya pada ikan-ikan kecil yang berenang di samping sampan yang mereka naiki "Wahh... " gadis kecil itu bersorak membuat Abimanyu terkejut.

Friends For Love (Hiatus) Where stories live. Discover now