Gearsul Toothed Girl

21 1 0
                                    

I'm sorry for making typos.

:
:
:
:

Furi masih ingat kejadian-kejadian 11 tahun lalu yang berhubungan dengan Abimanyu.

Abimanyu sangat perhatian padanya. Saat mereka di danau, membantu dirinya mengerjakan tugas-tugasnya dan Thania. Datang membawa sekotak makan sandwich pedas buatan Mamanya dengan isian sayur dan nugget yang mulai Furi suka. Rasa gurih berpadu dengan pedas dan kerenyahan sayur-sayuran fresh. Rasanya bahkan masih terkenang. Sandwich ternikmat saat dimakam dengan Abimanyu, berdua di samping danau dengan tumpukan tugas yang harus diselesaikan, menurut Furi.

Masih teringat bagaimana anak laki-laki yang sudah kan naik ke jenjang SMP itu bercerita dengan sangat semangat. Lebih-lebih kalau menyangkut tentang Thania, sahabatnya sejak kecil. Teman bermain bersama Abimanyu. Anak dari sahabat kari Ayahnya.

Furi ingat bagaimana Abimanyu selalu datang padanya di kamarnya yang penuh dengan buku dan komputer. Kadang duduk menemaninya mengerjakan tugas sambil membaca salah satu kumpulan buku yang Furi miliki di rak bacanya. Datang sambil mengayuh sepeda, memaksanya itu belajar bersepeda karena Thania selalu mengejeknya. Thania selalu bilang diajari kakaknya Manav untuk bersepeda dan mulai mengejek Furi saat dia tidak mau diajak bermain sepeda mengelilingi jalanan menuju danau.

Sebenarnya Furi juga ingin belajar. Tapi Thania tidak pernah bisa mengajarinya. Bocah termuda diantara kami itu sangat manja dan tidak bisa sabar sedikit. Furi juga ingin punya kakak seperti Manav untuk Thania. Furi terlampau enang karena Abimanyu bisa menjadi seorang kakak untuknya, mengajarinya mengayuh sepeda sampai ia bisa mengayuh sepedanya sendiri. Hampir 5 hari mereka belajar Furi sudah bisa.

"Aku bisa menjadi kakakmu, seperti Manav mengajari Thania bersepeda" perkataan Abimanyu sepuluh tahun lalu, yang masih bisa membuatnya tersenyum saat teringat kata-kata itu.

Abimanyu adalah pengaruh besar di hidupnya. Ia bisa berada di toko pakaian sangat lama hanya untuk memilih hadiah perpisahan untuk Abimanyu, berharap teman kecilnya itu akan selalu mengingatnya.

Sedikit kecewa karena Abimanyu memberikan dua ekor ikan mas koki pada Thania yang sangat sumringah saat ia datang memberi kotak kado itu. Abimanyu menawari untuk membelikannya ikan. Tapi bukan bermaksud menolak, ia hanya tidak suka dengan hewan kecil licin berinsang itu. Kalau saja Abimanyu bertanya tentang bunga, Furi akan dengan sigap menjawab 'Iya'. Membuatnya teringat oada Manav yang suka sekali memberinya bunga sampai sekarang.

Katanya "Saat melihat bunga aku teringat kau suka, jadi ku ambilkan" atau "tadi aku melewati toko bunga, bunganya indah jadi kubelikan untukmu" seperti itu kira kata-katanya saat beberapa tangkai bunga sudah di tangannya.

Ah, membuatnya teringat satu kenekatannya hingga ia harus berbohong selama 11 tahun pada dirinya sendiri dan Abimanyu.

Saat tawaran surat menyurat dilontarkan Abimanyu pada Thania, entah keberanian darimana ia tawarkan dirinya sendiri untuk membatu Thania.
Surat pertama datang, Thania masih membacanya, masih sennag untuk membalas dengan bantuannya untuk menulis. Surat kedua datang lagi, Thania masih membaca, tapi Furi yang membalas dan dibacakan pada Thania sebelum dikirim. Surat ketiga datang Thania sudah enggan mendengar isi surat tersebut malahan dia menonton video di layar televisi di kamarnya saat Furi membacakannya. surat yang ke empat datang dan Thania membiarkannya di dalam kotak pos di depan rumahnya yang mewah dengan gerbang tinggi. Furi yang mengambilnya saat Thani ditanyai malah tidak tahu apakah surat sudah datang atau tidak.

"Terserah mau kau balas atau tidak, aku malas menulis surat" perkataan Thania saat Furi bertanya tentang kelanjutan surat.

Akhirnya dengan nekat Furi membalas surat-surat Abimanyu lalu menyuruh pegawai Mamanya di rumah untuk mengirimkan ke kantor pos.

Friends For Love (Hiatus) Where stories live. Discover now