Friends For Love (Hiatus)

Is He a Best Bro?

Come and enjoy it

:
:
:
:

Manav Mahendra

Mereka bilang anak sultan. Pengusaha muda, tampan, berbakat, berprestasi, dan kaya raya. Putra mahkota dari keluarga Mahendra, penerus sekaligus pewaris tahtah Mahendra Group.

Anak sulung dari Husman Mahendra, pengusaha berpengaruh di Surabaya. Pemuda berumur 23 tahun lulusan cum laude. Seorang anak yang memang terlahir pintar, katanya. Ia berhasil menjadi juara kelas sejak masuk bangku seragam putih biru.

Pemuda dengan tinggi 180 centimeter, tubuhnya kekar dengan otot yang selalu ia latih dengan gym setiap minggunya. Manik matanya seperti milik Thania, Hazel, peninggalan Mama mereka. Bibirnya tebal untuk ukuran seorang pria. Rambutnya rapi dengan bagian pelipis yang sengaja lebih panjang. Brewok tipis-tipis menambah kesan menawan dan dewasa tentunya. Hei, dia sudah menjadi salah satu pemilik saham di kampus milik papanya, dia sudah menjadi pengurus di sana. Tanda tangan dan kehadirannya sangat berpengaruh pada tempat itu sejak kelulusannya.

Manav kecil adalah anak laki-laki penurut dan ramah. Dia adalah suling kebanggaan sang Papa, sifatnya berbanding terbalik dengan adiknya, Thania. Manav kecil adalah sahabat Abimanyu. Manav menjadi semakin bertanggung jawab sejak dirinya menginjak remaja. Semakin banyak prestasi yang ia dapat.  

Tapi sebuah kejadian di masa putih abu-abu membuat hubunganya dengan Thania merenggang. Adiknya semakin jauh dari jangkauannya. Manav sempat mencoba untuk berdamai dengan saudarinya itu meskipun gadis itu membangun tembok diantara mereka hingga Manav menyerah pada keadaan. Dia sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya itu. Thania adalah peninggalan Mamanya, wajah gadis itu mirip sekali dengan Jiran Mahendra. Melihat Thania yang semakin dewasa selalu membuat Manav tenang, ia bisa melihat sosok ibunya dari wajah Thania meskipun hidung itu milik Husman.

Dia selalu memantau apa yang gadis itu lakukan. Tapi dihadapan Thania, pemuda itu akan bersikap sangat cuek dan bodo amat. Sudah 4 tahun berlalu tetapi hubungan mereka semakin menjauh. Keluarganya tidak seperti bayangan orang lain. Keluarga bahagia dengan segala kekayaan. Tidak! Justru keluarga tak indah sekalipun. Tak ada tawa didalamnya, hanya berbicara seperlunya untuk kebutuhan. Tanpa sapaan atau sekadar  senyuman untuk penghangat suasana pagi. Tak ada obrolan malam hari setelah lelah beraktivitas. Bertanya apa yang telah dilakukan atau hal lucu yang terjadi. Ini sudah berlangsung 4 tahun dan Manav sudah mulai berdamai dengan keadaan keluarganya. Tak ada manis-manisnya. Tak ada hal yang membuatnya ingin pulang.

Sejak saat itu pula dunia malam selalu berhubungan dengan hidup pemuda yang dielu-elukan banyak orang. Manav sering membawa dirinya ke club malam hanya untuk menghilangkan penat dan tentinya mencari wanita-wanita yang dapat meredakan rasa lelahnya. Sering kali ia ikut balap mobil karena bosan mengikuti Thania yang juga ikut balapan mobil. Kehidupan malam gadis itu tak jaih beda dengan Manav. Malahan karena Thania Manav sering mengikuti balapan ilegal dengan taruhan yang luar biasa. Dibandingkan dengan dirinya, Thania lebih mahir dalam hal gas dan rem di jalanan malam. Mereka berdua sering taruhan untuk mobil-mobil mereka, ujungnya Manav yang menyerahkan mobilnya yang diincar Thania.

Adu otot dan bertengkar adalah hal yang tidak bisa dijauhkan dari Manav. Pemuda itu mudah tersulut emosi. Bertengkar adalah hal yang ia sukai untuk melepaskan emosinya. Hal ini selalu ia sembunyikan dari Papanya. Dia adalah orang brengsek yang ditakuti banyak orang dengan image baik bak seorang dewa tanpa celah.

Omong-omong. Satu tokoh lagi, Furi. Gadis pintar dan sederhana, sahabat Thania. Gadis itu memikat hati Manav entah sejak kapan. Melihat Furi selalu membuat Manav ingin menjaga gadis itu dari Thania. Ia selalu ingin membuat gadis sederhana itu bahagia. Thania selalu menitipkan tugasnya pada Furi tanpa menolak. Furi menjadi temoat ternyaman yang Manav temuai selain club-club malam yang sering ia datangi saat pikirannha berantakan. Gadis itu selalu bisa membuat Manav sadar hidup sederhana itu sangat ia butuhkan. Tersenyum adalah hal termudah yang harus ia lakukan.