1~

605 42 11
                                    

     "Ya udh sih kak, jalanin aja. Toh emng kita baru pindah." Jeon Somi menasehati sang kakak yang lagi ada masalah di sekolah barunya.

"Tapi kan dek, gue udh capek, selalu aja dikatain culun."

"Kalau g mau dikatai culun ya lepas aja tuh kacamata sama kunciran rambutnya. Kakak itu cantik kalau g pakek kacamata sama kunciran rambut."

"Maunya sih gitu dek," kata Jeon Heejin sambil tiduran di kasurnya.

"sini deh," Somi membenarkan posisi sang kakak. Somi melepas kuncir rambut sang kakak dan melepas kacamata sang kakak.

"tuh kan. Kakak itu cantik. Pasti banyak deh yang suka sama Kak. Jadi ngerasa daki nya Kakak aku nih," Somi pergi dari kamar kakaknya.

"Apaan coba? Gue secantik ini? Ah pasti mimpi," Heejin seketika pergi dari cermin dan mengambil ponsel di dalam tas nya. Ia melihat bahwa pesan dari grup chat sekolahnya sedang ramai. Ya... kan Heejin anaknya susah untuk bergaul, jadi dia hanya bisa memperhatikan pesan-pesan yang teman-temannya kirim. 

JoeJoe_Joee: @HeejinJn woyy culun!!

A.Hin: Berani amat lu tag si culun?

JoeJoe_Joee: Ngapain kgaa berani. Kenyataan dia emng culun.

Jin.Young_Ganz: Kga keluar tuh anaknya.

JoeJoe_Joee: SOMBONG AMAT! PADAHAL DIA BACA!!

(Gue harus gmn? Bales? Aigo! gmn yaaa)

HeejinJn: Iya?

JoeJoe_Joee: Muncul jgaa lu ya! He culun! Besok ada kerja kelompok kan? Lu maunya dmn? Dirumah lu yaaa

(kalau dirumah gue, bisa-bisa mereka ngerti lagi, kondisi asli ku kyk gmn. Mending gue cari alasan)

NancyJWL: Kgaa! Gue g mau ya, tugas kelompok dirumahnya Heejin! Pokoknya g mau! Pasti anak orang miskin! Entar kulit gue gatal-gatal gmn?! Pokoknya g mau!!

HeejinJn: nah iyaa, rumah ku kecil, pasti g cukup.

NancyJWL: Makanya, punya orang tua tuh yang kaya! Biar hidup lu g ngenes amat!

Jin.Young_Ganz: Misi, cogan cabut dulu, cogan g mau ikut ribut

NancyJWL: g duli Jin, udh sono pergi. Btw nih, besok ke rumah gue aja ngerjain tugas dari Sonseungnim.

JoeJoe_Joee: Oke deh, alamat makan makanan mahal nih.

NancyJWL: Aigo! Mending g ush di rumah gue

JoeJoe_Joee: Jangan gitu donk

A.Hin: emng si Heejin bakal ikut?

(Lagi-lagi gue diomongin)

NancyJWL: mau ikut mau kgaa ya biarin. Emng gue butuh dia?

Aduh mon maap nih ye, disini Jooe, Nancy sama Ahin gue bikin jahat... Maaf banget nih... bener bener minta maaf - Author
*
*
*
*
*

Kehidupan Heejin yang berbeda dari kehidupan sebelumnya di Amrik, membuat dia kesusahan mencari teman. Di Amrik, kehidupan dia sangat sederhana, membuatnya banyak disenangi oleh orang. Namun, di sini?...... TIDAK ADA YANG MENYANGKA.

"Heejin, gmn sekolah kamu hari ini?"

"biasa aja sih Mi," jawab Heejin sembari duduk di kursi santai. Somi sang adik seketika melihat kearah Heejin dengan raut wajah kebingungan. Kode! Iya, Heejin meng-kode kepada Somi untuk tidak memberitahu yang sebenarnya.

"besok Mami antar kamu ya. Sekalian Mami mau pergi ke supermarket dekat sekolah kamu,"

"G ush deh Mi... Heejin berangkat sendiri saja. Kan sekolah Heejin agak jauh dari rumah, jadi Mami beli di supermarket yang ada di depan aja," Heejin menjawab dengan sangat takut. Karena dia tidak ingin Mami nya sampai tahu jika Heejin dibully di sekolahnya.

"ydh," Mami menjawab dengan wajah yang penasaran.

"mi, besok Heejin kerumahnya Nancy boleh kan? Ada kerja kelompok di sana,"

"boleh. Sampek jam berapa?" Mami masih sibuk menuangkan sup kedalam mangkuk yang ada di tangan Daddy.

"gtw sih mi..."

"terus? Kmu pulangnya gmn? Daddy jemput?" Daddy yang daritadi diam, sekarang angkat bicara.

"g ush deh Dad. Aku naik bus aja,"

"yakin? Kmu baru lhoo di sini,"

"yakin Dad. Tenang aja, kalau ada apa-apa nanti aku telfon Daddy," Heejin berusaha meyakinkan Daddy dan Mami-nya.

"Yaudah, besok hati-hati ya," 

     Heejin selalu berpikir, apakah besok teman-temannya tidak akan mengganggunya? Atau malah mereka akan mengganggunya? Heejin hanya bisa menerima kenyataannya besok, di rumah Nancy. Heejin merindukan Amrik, merindukan LOONA, nama genk Heejin dan keduabelas sahabatnya di Amrik. Heejin menginginkan teman seperti teman-temannya di Amrik sana. Namun... itu hanya mustahil baginya. Pasti tidak ada yang mau berteman dengannya. Malam ini, Heejin melihat drama Korea yang selalu ditonton oleh Somi. Ya, di drama tersebut menceritakan tentang sseorang gadis yang sering dibully. Namun, ada sosok pangeran yang selalu datang untuk menolongnya. 

"Kak, itu ibaratkan Kakak yang sering dibully lalu datang pangeran yang nolongin Kakak,"

"Ngaco kan. Mana ada, orang namja di sekolah gue aja juga ikut nge-bully gue," Heejin pasrah saat menjawab apa yang dikatakan oleh sang adik, Somi.

"Berdoa donk berdoa," Somi gemas kepada kakaknya dan memeluk erat sang kakak. Heejin membalas pelukan dari sang adik.

"Makasih ya Yon Dongsae, lu selalu ngertiin gue," Heejin melepas pelukan dari Somi dan tersenyum ke arah Somi.

"Kalau senyum tuh makin cantik. Denger-denger, besok lu ke rumah temen lu?"

"Iya, mau ngerjain proyek satu kelas,"

"Oh gitu, pokoknya ya, besok lu harus tampil cantik. Lu harus lepas kacamata sama kuncir rambut. Biar mereka tahu, kalau sebenarnya lu itu g culun," Somi berbicara kepada Heejin dengan nada emosi. Heejin hanya membalas dengan tertawa. Karena bagi Heejin 'Buat apa aku selalu menunjukkan apa yang ku punya saat ini.'

*
*
*
*
*

"Kalau jalan tuh pakek mata please!" seseorang marah kepada orang yang telah menabraknya dan membuat seragam sekolahnya basah karena teh yang di bawanya. 



Nah lhoo siapa noh yang marah marah kek gituMau tau siapa?Makannya terus baca nih cerita



Jalan lupa ya VOMENT NYAA (Vote and Coment)






TBC

TIEPLE [H. Hyunjin X J. Heejin] ✔️Where stories live. Discover now