4~

271 29 3
                                    

"Aku udh terbiasa. Aku duluan ya, dan makasih buat yang tadi. Byeee," kata Heejin dengan meninggalkan toilet rumah Nancy dan beranjak keluar rumah. Saat di depan gerbang rumah Nancy, seseorang menahan tangan Heejin.

"Iya knp?" Heejin merasa bingung, karena tiba-tiba sosok Aisha yang dikenal cool menahan tangannya.

"Mau pulang? Kalau mau pulang, ayo bareng," ajak Aisha seraya melepaskan tangannya di lengan Heejin.

"Iya mau pulang. Yaudah ayoo," mereka berdua berjalan keluar dari pekarangan rumah Nancy. Hening.... Iyaaa, hanya ada suara angin malam yang menyertai mereka. Entah knp suasananya tidak mendukung untuk mengobrol.

"PERGI KAMU DARI SINI! JANGAN PERNAH DATANG LAGI!!" suara seorang ahjumma menghancurkan keheningan yang ada. Heejin dan Aisha sangat terkejut dengan suara itu. Heejin melihat seorang ahjussi keluar dari rumah yang sederhana diiringi dengan amarah seorang ahjumma. Wajah Aisha berubah drastis. Wajah yang awalnya biasa saja, ketika melihat ahjussi dan ahjumma seketika berubah emosi. Aisha berlari meninggalkan suasana. Ahjumma mengejar Aisha namun gagal. Ahjumma itu menangis dihadapan Heejin.

"Apa kamu teman Aisha?" Ahjumma bertanya kepada Heejin yang daritadi kebingungan akan suasana disana.

"I-iya, sa-saya teman Aisha," Heejin menjawab dengan terbata-bata. Ahjumma itu hanya tersenyum mendengar jawaban Heejin dan masuk kedalam rumahnya. Heejin kebingungan. Heejin tidak tahu kmn Aisha lari.


****


      "Ngapain disini? Ortu lu lagi ya? Gue yakin, kebenaran akan terungkap," kata seorang laki-laki yang awalnya duduk disamping Aisha lalu pergi begitu saja.

"Lu tau g sih? Ada orng sedih disini, lu malah main tinggal gitu aja. Punya sopan santun g sih?!" Aisha terbawa emosi. Laki-laki itu berhenti tanpa menoleh ke arah Aisha.

"Gue? G punya sopan santun? Bukannya sosok Aisha yang dikenal cool yang tidak mempunyai sopan santun kepada semua orang? Terutama kepada Ibu nya sendiri," kata laki-laki itu membuat Aisha terkejut dan pergi dari situ. "Aisha, jadilah Aisha yang dulu," kata laki-laki itu dengan suara pelan. Hyunjin, laki-laki yang berbincang dengan Aisha tadi. 

     Aisha kesal, dia membenci semuanya. Mama, Papa bahkan orang yang pernah ada untuknya dulu. Entah siapa yang benar. Mama? Atau, Papa nya? Atau bahkan, pihak Hyunjin? Aisha selalu berpikir, knp dia harus dilahirkan di keluarga yang selalu mendapatkan masalah. Jika Tuhan memberi Aisha waktu untuk renkarnasi, dia pasti memilih hidup layaknya keluarga Nancy. Entah apa yang membuat Aisha berpikiran bahwa keluarga Nancy adalah keluarga yang layaknya keluarga lain contoh. 

     Langitberwarna abu-abu, pertanda hujan akan turun. Heejin yang mulai tadi khawatirdengan keberadaan Aisha. Teman? Mungkin... belum disebut teman. Orang lain?Mungkin itu yang lebih cocok untuk menjelaskan hubungannya dengan Aisha. Heejinmemutuskan untuk keluar rumah mencari Aisha, walau Heejin sendiri belum tahuAisha sudah pulang atau masih di luar rumah. 

"Lu mau kmn kak?" suara lembut sang adik, Somi terdengar di gendang telinga Heejin.

"Sini deh, Gue mau pergi bentar. Dek, lu jngn bilang ke Mami ya, apalagi Daddy," kata Heejin seraya berbisik di telinga sang adik.

"Tapi ini kan ini udh malem kak. Jam 11 PM lhoo,"

"Penting! Pls,,,," Heejin meyakinkan.

"Ydh deh, tapi lu jngn lama-lama ya kak. Takutnya Mami sama Daddy kebangun,"

"Siap!" jawab Heejin dengan pose hormat kepada sang adik lalu pergi keluar rumah. Heejin bingung, pertama-tama dia harus pergi kemana terlebih dahulu. Disetiap jalan, ia terlihat cemas. Ide bagus terlintas di otak Heejin. Ia memutuskan untuk pergi kerumah Aisha.

      Di depan pekarangan rumah Aisha terlihat lampu rumah Aisha masih menyala. Dan terdengar lagi suara keributan di dalamnya. 

"Cukup! Aku sudah capek dengan ini semua!" Ahjussi keluar dari rumah Aisha.

"Kamu pikir aku tidak capek? Mendengar suami ku sendiri selingkuh dengan wanita lain?! Laki-laki g tahu diri!" Ahjumma keluar dari rumah dengan melempar kotak berisi perhiasan. Ahjussi sudah pergi dari rumah Aisha dengan mobil yang ia bawa. Ahjumma? Tentu saja menangis di depan pintu rumah. Ahjumma itu adalah Mama Aisha. Tanpa basa-basi, Heejin menghampiri Mama Aisha yang sedang menangis. Memeluk dengan sangat erat. Itu yang Heejin lakukan.

"Kamu siapa?" tanya Mama Aisha dengan air mata yang masih membasahi pipinya itu.

"Saya teman Aisha," jawab Heejin.

"Oh, ternyata dia punya teman juga. Apa kamu yang tadi saya jumpai?" pertanyaan yang membuat Heejin tidak bisa menjawab. Saat ini Heejin tidak memakai kacamata dan membiarkan rambut coklat nya tergerai. Sangat berbeda dengan yang tadi, Heejin yang culun, memakai kacamata tebal, kuncir rambut yang terikat di rambutnya. Jauh perbedaannya...

"Pasti bukan yaa. Berbeda," kata Mama Aisha yang membuat Heejin lega.

"Pasti bukan yaa. Berbeda," kata Mama Aisha yang membuat Heejin lega.

"Tante knp menangis? Maaf sebelumnya, bukan saya bermaksud ikut campur urusan Tante, tapi sepertinya masalah Tante berat ya?" Heejin memberanikan diri untuk bertanya. Namun, hanya di balas dengan senyum manis dari Mama Aisha.

"Apa Aisha bersama mu?" Ahjumma itu mengalihkan pembicaraan.

"Itu masalahnya. Saya kesini karena saya khawatir dengan Aisha. Dia mulai tadi tidak bisa dihubungi," Heejin berbohong. Heejin tidak mempunyai nomor telepon Aisha. Hanya alasan itu yang bisa membantunya menemukan Aisha.

"Kmn anak itu. Tidak pernah mendengarkan ku," kata Mama Aisha dengan menggigit-gigit jari telunjuknya, menandakan dia sangat cemas dengan putri semata wayangnya.

"Emmmmm, bagaimana jika saya pergi mencarinya?"

"Ini sudah malam nak, jangan pergi sendiri. Kamu pergi bersama teman Aisha ya?" tawar Mama Aisha

"Dengan siapa?" Heejin mulai kebingungan.









WOOOOOO SAMA SIAPA NIH HEEJIN BAKAL NYARI AISHA??

LALU, APA YANG MEMBUAT KELIARGA AISHA BERANTAKAN??

APA HUBUNGAN ANTARA AISHA DAN HYUNJIN??

WADUH PENUH MISTERI NIH WKWKWK 
SENGAJA SIH WKWK 

NAH MAKANNYA IKUTI TERUS YAAA CERITANYA:)


JANGAN LUPA VOMMENT NYA


MAKASIH YANG UDH BACA



TBC

TIEPLE [H. Hyunjin X J. Heejin] ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن