17~

134 21 3
                                    

Yo yo Author back... Maap ya lama publish nya, udh siap sih buat publish 1 minggu lalu, tapi Author masih g srek gitu sama alurnya. Makannya Author hapus hapus terus chapter ini. Dari sekian lama Auhor membuat cerita, akhirnya nemu juga alur yang pas hehe. 


Happy Reading Guys^^


     Bel terdengar dari apartemen Johnny. Johnny yang sibuk dengan laptop ditangannya, langsung membuka pintu. Ia melihat sosok wanita yang tak asing baginya, berdiri tepat di depannya dengan membawa beberapa berkas.

 Ia melihat sosok wanita yang tak asing baginya, berdiri tepat di depannya dengan membawa beberapa berkas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Wendy? Ngapain kamu kesini?" Johnny menaikkan 1 alisnya.

"Aku kesini cmn mau kasih ini aja," Wendy menyerahkan berkas yang ia bawa tadi. Johnny membuka dan membaca berkas tersebut.

"Surat cerai?"

"Iya, surat cerai. Buat apa aku mempertahankan hubungan ini? Jika suami ku sendiri bermain di belakang. Lebih baik aku mundur,"

"Apa soal pembunuhan itu?" tanya Johnny.

"Dengar ya Johnny! Aku sudah tidak pernah membahas itu lagi! Kamu suka kan aku dipermalukan?!" kata Wendy dengan menunjuk nunjuk suaminya itu.

"Haha Wendy Wendy... aku kan udh berusaha agar masalah itu hilang dari publik. Apa kabar jabatan ku sebagai manager terkenal di negeri ini? Dengar ya Wendy! Aku hilangin berita soal pembunuhan itu demi kamu! Kamu istri ku, dan aku g mau orang lain ngehina istri ku," kata Johnny dengan senyum ledek nya.

"Kamu lakuin itu demi harta! Bukan demi aku! Kamu g mau jika nama baik mu terinjak-injak dengan beredarnya berita itu kan?! Makannya kamu usaha biar masalah itu meredam dan hilang secara misterius," bantah Wendy, ibu Aisha.

"Kok kamu bilang gitu? Atau kamu malu ya karena pembunuhnya itu—" belum selesai Johnny berbicara, Wendy sudah menyela.

"Cukup! Itu semua salah!" Wendy pergi meninggalkan suaminya. Ia memasuki mobil, di dalam ia menangis sejadi-jadinya.

"Bagaimana bisa, suami ku sendiri berkata seperti itu hiks," Wendy benar-benar melampiaskan semuanya.

"Aisha... jika kamu tau yang sebenarnya, Mama yakin, kamu akan memilih Mama daripada Papa mu itu hiks,,," Wendy beranjak meninggalkan apartmen itu.


*** 


HyunjinDeHwang

HyunjinDeHwang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TIEPLE [H. Hyunjin X J. Heejin] ✔️Where stories live. Discover now