Rindu dan Amarah yang hilang

103 20 9
                                    

Episode 9

 

++++++Selamat membaca++++++

" Ternyata puisi ku bisa meluluhkan amarahnya pada malam itu "

" Hati-hati ya Sandra " ujarku sambil menatap matanya,

" Iyaa, Kaka juga hati-hati ya, btw makasih udah mau pulang bareng"

" Iya sama - sama "

" Duluan ya, dah Sandra "

" Iyaa, bye kak "

Aku bersyukur pada sore itu karena Sandra, dia membuat diriku menjadi sedikit hilang dari  rasa bosan, dan rasa sesal yang berbuah rindu terhadap Khanza. Ya walaupun aku sadar pasti nanti akan kambuh kembali, tetapi setidaknya nya lumayanlah.

" Kel " saut bang Niko  dari atas rumahnya,  dia adalah abang ku yang sudah menikah dan rumahnya bersebelahan dengan rumahku , dan dia juga adalah sodara yang paling  dekat denganku dibanding dengan yang lain.

" Baru pulang Mane? "

" Iyaa, ada Hendra Hendro ya? "

" Iya ada, sok ke atas "

Karena mendengar ada Hendra Hendro dirumahnya, aku pun langsung bergegas menuju ke atas rumahnya. Oh iya Hendra Hendro itu teman bang Niko  dari sejak  SMP yang kini juga telah menjadi temanku.

Uniknya  mereka  itu adalah  anak kembar  yang memiliki hobi yang sama yaitu bermotor dan bermain game.

Sembari aku berbincang - bincang dengan mereka, pikiran ku terus beralih kepada Khanza, entahlah mengapa?,ia masih tidak membalas pesan dariku.
Mungkin ia sangat sangat cemburu dan marah kala itu. Oleh sebab itu aku kesal sekali, sampe sampe membuat diri ku berontak karena sangking rindunya.

********

19 : 00

" Ya "

" Aku maafin ".

Tepat pada jam 7 malam, ia membalas pesan  ku  dengan sangat jutek, tetapi  aku tetap sangat-sangat senang dan bersyukur, karena pada akhirnya ia mau membalas pesan dari ku.

" Akhirnya di balas juga, aku rindu kamu banget, maafin aku ya " ujar ku sembari senyum senyum sendiri,

" Iya " ujarnya dengan sangat jutek dan cuek,

" Udah dong, maafin aku ya, jangan jutek, jangan bt, aku cuma bercanda"

" Masa bercanda  kaya gitu, mana ada bercanda gitu, minta minta  nomor  orang lain! " Jawabnya sambil penuh amarah,

" Iya iya maaf ya, udah jangan marah ya, aku ga akan kaya gitu lagi "

" HM "

" Aku buatin puisi lagi ya, tapi jangan marah lagi ya"

" Hmm "

" Ya udah tunggu sebentar ya "

" Iyaa "

Agar ia tidak marah lagi, aku pun tergerak untuk membuatkan ia puisi yang indah, ya walaupun aku tau puisi ku tidak beraturan, dan tak seperti yang di ajarkan guru bahasa Indonesia, tetapi yg terpenting ia menyukainya.

" Ini nih puisinya, spesial buat kamu, maaf kalo jelek ya "

" Selamat pagi wanita tercantik seangkasa..
Tak perlu di ragukan lagi bahwa memanglah kau wanita yang menjadi idaman para pria tampan maupun tidak..
Mungkin memang aku tak akan bisa menggapai hati mu kembali..
Tetapi setidaknya aku bisa menjadi pengidam setia mu di antara bumi dan langit...
Hehehe,
Aku mencintaimu.

-michael,2022 " ,

" Iyaa, aku baca dulu ya "

******

" Udah aku baca " ujarnya

"  Baguslah kalo begitu, aku merasa senang jadinya "

" Hmmm, tapi kan sekarang bukan pagi, kenapa disitu di tulisnya pagi?"
Tanyanya, yg membuatku terkesan,

" Karena kamu itu, seperti pagi hari yang membuat diriku sejuk dan nyaman "
Jawabku dengan keanehannya,

" Hmmm, satu lagi, emang kamu udah mencintaiku?" Tanyanya,

" Sudahlah, makanya aku bilang begitu " jawabku  penuh dag dig dug malu,

" Begitu yaa wkwk "

" Makasih ya, aku suka "

" Tapi jangan marah lagi ya, maafin aku "

" Iyaa engga "

Yesss, karena puisi ku yg aneh nan unik itu, akhirnya ia tidak marah lagi kepadaku,aku merasa senang dan tenang jadinya.
Oh iya malam itu juga aku tidak terlalu panjang  chattingannya dengan Sandra, karena kupikir  lebih baik aku fokus kepada Khanza dibandingkan kepada dirinya.

Bersambung....
     

-
-
-
-
-
-
- selamat malam pengikut cerita ku,makasih ya yang udah mau baca setiap cerita aku, jaga kesehatan nya, stay at home n stay strong, you will got you want after this, banyak berdoa agar wabah virus Corona cepat hilang, ohiya btw jangan lupa vote ya,maaf kalo aneh dan ada yang salah, terimakasih jangan lupa makan♥️.

-michael, 2022








KHANZAHRA : Titik temu padamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang