4. Who is She?

1.5K 343 23
                                    

"ᴅᴇᴀᴛʜ ɪs ᴀ ᴄʜᴀʟʟᴇɴɢᴇ. ɪᴛ ᴛᴇʟʟs ᴜs ɴᴏᴛ ᴛᴏ ᴡᴀsᴛᴇ ᴛɪᴍᴇ... ɪᴛ ᴛᴇʟʟs ᴜs ᴛᴏ ᴛᴇʟʟ ᴇᴀᴄʜ ᴏᴛʜᴇʀ ʀɪɢʜᴛ ɴᴏᴡ ᴛʜᴀᴛ ᴡᴇ ʟᴏᴠᴇ ᴇᴀᴄʜ ᴏᴛʜᴇʀ."
—𝙇𝙚𝙤 𝘽𝙪𝙨𝙘𝙖𝙜𝙡𝙞𝙖

.
.
.

__F͎R͎U͎N͎T͎I͎E͎R͎A͎__

.
.
.

Walaupun sudah END, tolong hargai dengan meninggalkan VOMMENT!!

   "Tyun...," panggil Beomgyu.

   "Apa?" balas Tyun.

   "Apa kenyataan yang diberikan Death? Kenapa rumah sakit?" tanya Beomgyu.

   "Apa di dalam kehidupanmu juga tidak ada memori ini?"

   "Ga ada,"

   "Berarti ini bisa saja masa lalu perempuan di kenyataan sebelumnya. Mungkin lebih baik kamu memahaminya perlahan dan menyimak semua yang terjadi,"

Setelah Tyun selesai berbicara, terlihat beberapa suster berlari pelan mendorong brankar yang di atasnya terdapat seorang wanita hamil yang ia yakin segera melahirkan. Mereka berdua mengikuti brankar itu dan masuk ke UGD.

Benar saja perkiraan Beomgyu. Terlihat suster menyiapkan peralatan melahirkan. Seorang dokter wanita masuk disusul suster yang membawa sebaskom air.

   "Nyonya tolong sabar sebentar ya? Beberapa menit lagi adalah waktu anda," ujar sang dokter.

   "Sakit... Sakit, dokter,"

Beomgyu baru sadar akan satu hal. Ia familiar dengan wanita itu. Wanita itu adalah wanita yang ada di foto keluarga miliknya. Satu-satunya foto keluarga lengkap yang ia punya dan sangat dijaga oleh sang ayah.

BRAKK

   "Chagiya?" Kedua mata Beomgyu terbelalak melihat ayahnya yang begitu gagah menggunakan jas dan sangat tampan ketika muda. Parasnya sangat mirip dengannya tanpa ada satupun yang terlewat.

Ayahnya itu menghampiri wanita itu dan menggenggam erat tangannya. Ia berkali-kali mengecup dahi wanitanya yang berjuang menahan rasa sakit luar biasa itu.

   "Kamu pasti bisa. Kamu kuat, chagi... Ingat semua yang kita lewati. Kita cuma punya peluang seorang anak dan hari ini perjuangan kita nggak sia-sia. Anak kita akan lahir," ucap sang ayah.

   "Anak yang kita impikan akan lahir. Kita pasti merawatnya bersama-sama dan menunjukkannya pada dunia kalau peluang seorang anak yang diberikan kepada kita nggak sia-sia,"

Wanita itu memejamkan matanya erat. Ia tak kuat. Ia meremas tangan suaminya yang ada di genggamannya. Dokter sudah siap dan proses melahirkan dimulai.

   "Nyonya tolong tarik napas dan dorong... Anda pasti kuat, nyonya. Ayo nyonya terus dorong...," ujar sang dokter.

Wanita itu menggigit bibir bawahnya seraya berusaha mendorong anaknya untuk segera bertatapan dengan dunia.

   "Chagi, kamu pasti bisa... Kamu perempuan paling hebat yang selalu eomma ceritakan,"

FRUNTIERA | beomtae ✔️Where stories live. Discover now