6. Impossible

1.3K 307 89
                                    

"ᴅᴇᴀᴛʜ ɪs ᴀ ᴄʜᴀʟʟᴇɴɢᴇ. ɪᴛ ᴛᴇʟʟs ᴜs ɴᴏᴛ ᴛᴏ ᴡᴀsᴛᴇ ᴛɪᴍᴇ... ɪᴛ ᴛᴇʟʟs ᴜs ᴛᴏ ᴛᴇʟʟ ᴇᴀᴄʜ ᴏᴛʜᴇʀ ʀɪɢʜᴛ ɴᴏᴡ ᴛʜᴀᴛ ᴡᴇ ʟᴏᴠᴇ ᴇᴀᴄʜ ᴏᴛʜᴇʀ."
-𝙇𝙚𝙤 𝘽𝙪𝙨𝙘𝙖𝙜𝙡𝙞𝙖

.
.
.

__F͎R͎U͎N͎T͎I͎E͎R͎A͎__

.
.
.

Walaupun sudah END, tolong hargai dengan meninggalkan VOMMENT!!

Di sinilah Beomgyu berada. Berdiam diri di tengah-tengah kamarnya seraya memeluk lutut. Ia masih trauma jika mengingat memori tewasnya sang ayah. Sejak saat itu ia tinggal bersama bibinya dan perusahaan sang ayah dipegang oleh pamannya. Ketika ia berusia 18 tahun, ia tak ingin melanjutkan usaha sang ayah dan perusahaan sepenuhnya menjadi milik sang paman walaupun saham perusahaan masih dipegang oleh Beomgyu.

Intinya, Beomgyu tetap mendapat saham dan sang paman yang bekerja di balik semua saham itu. Setelah lulus SMA, ia memilih tinggal di sebuah apartemen yang cukup dikatakan mewah. Uang terus mengalir di rekeningnya meskipun sudah tinggal berpisah dengan paman serta bibinya.

Sebenarnya ia berteman dengan orang-orang yang sangat baik. Choi Soobin, Jung Kai, Yang Jeongin, Im Jimin, dan yang lainnya. Namun ketika Choi Yeonjun beserta gengnya datang, ia terjerumus ke hal yang sangat berbeda 180° dari kehidupannya sebelumnya.

Ia menjadi anggota geng balap bersama Soobin. Soobin hanya ikut saja, namun tak mengikuti kebiasaan berpesta atau lainnya.

Jika Soobin tidak minum alkohol, maka Beomgyu dapat meneguk hingga satu botol.

Jika Soobin tak merokok, maka Beomgyu melakukannya dua kali sehari.

Jika Soobin melarangnya untuk berpesta, maka Beomgyu akan pulang ke apartemen Soobin dalam keadaan mabuk.

Yang terakhir... Jika Soobin mengingatkannya akan bahaya penyakit kelamin, maka Beomgyu tetap pergi ke klub dan berakhir melakukan seks one night stand.

Sebenarnya bukan salah Yeonjun dan kawan-kawannya. Semuanya kembali ke diri Beomgyu. Jika ia bisa menjaga jati dirinya seperti Soobin, mungkin malam itu ia takkan pulang dalam keadaan mabuk dan berakhir kecelakaan.

Ini semua memang salahnya.

   "Beomgyu...." Beomgyu mendongak dan melihat Tyun datang sambil mengelus rambutnya.

   "Lo kemana aja? Kenapa lo pergi waktu gua butuh lo?" lirih Beomgyu.

Tyun menatap tak percaya Beomgyu. Apakah separah itu?

Tyun naik ke atas kasur dan memeluk Beomgyu. Ia mengelus punggung yang lebih tinggi. Beomgyu mengubah posisi duduknya dan memeluk perut Tyun.

   "Maaf, Beomgyu... Aku harus pergi ke perbatasan untuk bertemu roh baru. Aku tak tahu kalau kamu setrauma ini,"

   "Jangan pergi lagi...,"

Tyun tersenyum lalu melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan Beomgyu. Ia mengelus tangan manusia rapuh di depannya itu sambil tersenyum.

FRUNTIERA | beomtae ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora