#carnaval

1.3K 87 5
                                    


Kenapa takdir tuhan harus seperti ini?,  kenapa tuhan selalu tidak adil?, apa ini murka tuhan karena aku mencintai orang yang berbeda agama denganku, tapi tidak harus dengan mematahkan satu lenganku, apa guna ejen kalau salah satu lengannya patah, tidak bisa memegang lastik, sungguh membosankan, apalagi tidak ada ali, sebelll!

Seorang gadis sedang duduk dikamarnya setelah 3 hari rawat inap di rumah sakit sambil menumbuk numbuk bantal guling tanda kesal, tangan kirinya patah, dia jadi melakukan hal dengan satu tangan ditambah lagi ia tidak boleh menjalankan misi oleh papanya, sungguh membosankan menurutnya.

Hingga satu ide cemerlang hinggap dikepalanya.

"kan sekarang hari minggu, ke carnaval aja deh, kan suntuk dirumah mulu, lagipula papa kan kerja, gak tau juga kalau icha keluar", ujar Alicia bersiap siao keluar tidak lupa ia mengambil uang lalu segera keluar rumah dan menguncinya

***

Sekarang ali sedang bermain game detektif diruang tamu, satu kebiasaan yang tidak pernah hilang dari dulu, sedangkan bakar duduk sambil membaca koran, karena jenuh melihat ali yang kerjannya main game terus, bakar menarik tablet game ali, anak itu hanya mendengkus kesal.

"uncle, balikkan", ali berusaha meraih tablet game miliknya tapi bakar malah meninggikannya hingga ali tidak dapat menggapainya.

"game melulu, gak baik tau untuk kesehatan mata", bakar mematikan tablet game ali lalu meletakkannya diatas meja.

"trus mau ngapain lagi, uncle?", tanya ali

"gimana kalau ke carnaval dikota aja gimana?", usul bakar

"hmm, boleh jugak, tapi izin dulu sama ayah", ujar ali mengambil ponsel fan mencari kontak ayahnya

***

"heih, masa' pergi sendiri, kan gak seru, minta bareng sama iman ajalah", ia segera mencari kontak sahabat ejennya itu, dan kabar bahagianya iman menyetujui, alicia menawarkan menjemputnya dengan motor tapi iman melarang karena alicia tidak boleh bawa motor dengan tangan satu, plus tangannya masih sakit, jadi iman yang menjemput alicia dengan motor, alicia hanya bisa pasrah dan menunggu didepan rumahnya.

Titt, Titt
Suara klason mobil membuat alicia tersadar dari lamunannya, seorang gadis dengan hijab kuning dan baju biru tua panjang selutut serta celana kulot yang senada dengannya membuat terkesan cantik, alicia tidak mempermasalahkan pertemanan beda agama, ntah kenapa ia menyukai temannya memakai busana muslimah seperti iman walau nyatanya ia tidak muslim.

Alicia pun segera menaiki motor iman dan mereka pun pergi.

***

Sekarang ali dan bakar tidak lupa comot sudah sampai di carnaval, ali memakai jaket hitam polos dan celana hitam polos juga dan aerpone ditelinganya dan bakar hanya memakai celana hitam dan kaus oblong biru seraya menyeruput capucino dingin miliknya.

Setelah mendapat izin dari ayahnya, ali dan bakar langsung tancap gas ke carnaval.

"kita mau main apa dulu ni, uncle?", tanya ali yang menggendong comot

"ali pergilah main, uncle mau beli bakso bakar dulu", unclenya langsung pergi menuju tukang bakso bakar meninggalkan mereka berdua, ali hanya geleng geleng kepala, mempunyai paman yang otaknya makanan terus.

Ali menyapu pandangan sekitar, yang pastinya banyak orang berdatangan hanya untuk menghibur diri.

Ali pun memutuskan ke salah satu kios, yang mana permainannya melemparkan bola dari jarak yang tidak terlalu jauh hingga mengenai botol botol yang berbentuk piramida, bagi siapa yang berhasil akan dapat hadiah

Ali yakin dapat melakukannya karena dia ejen dan sudah biasa yang seperti ini dengan yoyonya, alipun menyerahkan uang dan mendapatkan tiga bola dari siempunya kios.

Ali meletakkan comot ditanah lalu memulai permainannya, matanya fokus ke tiga piramida botol di depan matanya.

Wussh

Ali melempar tiga bola ke tiga piramida botol, alhasil ia tepat sasaran, semua botol jatuh, lalu ali di beri sebuah boneka tedy bear, alipun sontak menerimanya seraya mengucapkan terima kasih.

Untuk apa boneka teddy?, akukan lelaki, kasih siapa ya?

Batin ali bicara, merasa ia diperhatikan oleh seseorang dibalik pohon, ali menoleh kebelakang tepat ada pohon disana, ternyata ada gadis kecil usia 7 memperhatikannya, pakaiannya sedikit kumal, gadis itu melihat boneka teddy besar yang dipegang ali, sontak ali sadar, gadis kecil itu pasti menginginkannya, ali pun berjalan kearah gadis kecil itu

"Assalamu'alaikum", sapa ali, gadis kecil itu hanya menatap ali dengan wajah cute membuat ali gemas.

"Waalaikumussalam", jawab gadis itu polos
"ni, abang ada boneka untuk adek", ujar ali menyerahkan boneka ke gadis kecil itu, gadis kecil itu menyambutnya dengan senang hati dan mata gadis kecil itu berbinar dan ia pun tersenyum

"makasih bang", ujarnya girang sambil menyalimi tangan ali

Masyaallah, masih ada ya anak yang sopan dizaman sekarang

Ali tersenyum lalu mengangguk, gadis kecil itupun pergi dengan kegirangan, tak lama berselang.

"ali bin ghazali, where are you now?", pekik seseorang berbadan besar, ali pun menepuk jidatnya ia lupa, ia meninggalkan bakar.
"ye uncle, ali sini", ujar ali melambai lambaikan tangannya, bakarpun menghampiri ali dengan membawa kantung berisi bakso bakar tusuk.

"jom makan", ujar bakar mengangkat tangannya yang berisi kantung bakso bakar.

***

Cinta Beda Agama ( Fanfic ) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora