12 | Khawatir

5.3K 586 210
                                    

*****

Jisoo membuang napas kasar tatkala kakak satu-satunya Magenta Seokjin Lavender tengah menceramahinya habis-habisan. Cowok yang terpaut 3 tahun lebih tua darinya itu tak berhenti mengumpat saat Jisoo menceritakan kejadian sebenarnya. Sumpah serapah pun ia rapalkan pada orang yang telah membuat kondisi adik kesayangannya semakin parah. Tak jarang, Jisoo mendengar lontaran kasar keluar dari mulut Abangnya itu.

"Gila yah tuh anak berani banget dia bikin lu kayak gini! Anjing emang! Lo bilang sama gue siapa yang berani-beraninya nyakitin lo? Biar gue hajar tuh orang!" ujar Seokjin dengan nada tinggi. Saat ini Jisoo tengah duduk menyender di atas tempat tidurnya.

"Udahlah Bang jangan memperkeruh keadaan, yang penting Jisoo sekarang nggak kenapa-kenapa. Untung ada Tae yang nolongin." Jisoo tersenyum melirik Taehyung yang masih ada di sana, ia duduk di tepi ranjang Jisoo.

Seokjin berkacak pinggang di hadapan Jisoo dan Taehyung. "Kaki lo makin bengkak dan hampir patah kayak gini lo bilang gak kenapa-kenapa, hah? Sinting kali ya lo! Siapa yang ngelakuin ini? Kenapa mereka bisa ngelakuin ini sama lo?" tanya Seokjin emosi.

"Ck! Si Yeri. Gengnya Irene. Awalnya Irene ngelabrak Lisa sama Rose pas gue nggak masuk sekolah. Dia marah gara-gara Kak Suho upload foto bareng gue di story IG-nya. Terus tadi pagi si Yeri lihat screenshoot postingan Mama yang upload foto gue ama Sehun di IG. Ngamuk deh dia. Ini hasilnya," jawab Jisoo, "Bang, please jangan kasih tau Mama sama Papa ya mereka bisa nuntut Yeri," lanjut Jisoo.

"Bagus dong kalau Mama sama Papa nuntut dia? Sekalian sama gengnya biar mereka jera!"

"Jangan! Kasihan mereka kalau harus di keluarin dari sekolah. Bentar lagi mereka lulus sekolah. Mama sama Papa bisa laporin ini ke pihak sekolah bahkan polisi," ucap Jisoo menunduk, Kakaknya pasti menceramahinya lagi.

"Otak lo itu di mana sih Soo? Mereka udah jelas-jelas nyakitin lo! Gue nggak terima!" sentak Seokjin.

"Please, sekali ini aja. Jangan bilang Mama Papa mereka juga pasti khawatir sama keadaan gue sekarang. Gue mohon Bang, gue janji bakalan jaga diri gue baik-baik setelah ini." pinta Jisoo.

Seokjin beringsut menarik adiknya kedalam pelukannya. Jisoo adalah wanita kedua setelah Mamanya yang sangat ia cintai. "Gue khawatir, gue nggak mau lo kenapa-napa," ucap Seokjin lirih. Taehyung yang melihat itu merasa tersentuh saat kakak beradik itu terlihat akur dan saling menyayangi, tidak seperti dirinya dan Jennie yang setiap hari bertengkar. Jennie seolah tak menginginkan Taehyung menjadi kakaknya.

 Jennie seolah tak menginginkan Taehyung menjadi kakaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seokjin melepaskan pelukannya. "Okay, gue gak akan bilang Mama sama Papa. Tapi gue nggak bisa biarin gitu aja. Gue bakalan ngomong sama Suho dan Sehun. Tae, gue titip Jisoo dulu ya," balas Seokjin disambut anggukan cepat dari Taehyung. Seokjin berlalu meninggalkan Jisoo dan Taehyung.

"Emmm Tae bisa minta tolong?" tanya Jisoo

"Mi-minta tolong apa?" Taehyung balik bertanya.

"Panggilin Kang Daniel, tukang urut langganan gue. Eh, tapi HP gue di tas, ketinggalan di sekolah. Biar nanti deh minta Bang Jin bawain. Boleh pake HP lo ngga? Nomornya ada di laci nakas," pinta Jisoo .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KOMPLEK SULTAN [ON GOING]Where stories live. Discover now