Chapter 5

25 18 3
                                    

*Di Sebuah Rumah Sakit

"Suster tolong berikan obat ini ke Ibu Desi di  ruang Vip 25 ya ,dan minta tolong suruh bagian dapur juga bawakan makanan  juga karena sudah waktunya makan, " kata seorang dokter

"baik dok,"  Jawab suster itu

Lalu suster tersebut berjalan keluar ruangan dan menuju ruang farmasi . Suster tersebut lalu memberikan Resep obat yang di minta dokter tersebut

" Ini resep dari dokter Kania, " ujar Suster tersebut

" baik suster di tunggu, " jawab pegawai farmasi tersebut

Tak lama kemudian pegawai farmasi tersebut memberikan obat yang diminta

" ini suster obatnya, " jawab pegawai bagian farmasi tersebut

" Terima kasih, " ucap suster tersebut

" sama - sama suster. " balasnya

Lalu suster tersebut bergegas menuju kantornya , dia memasuki ruangannya dan dia mengambil telfon kantor untuk menghubungi petugas dapur.

Suster itu pun menekan tombol-tombol angka untuk menghubungi bagian dapur . Setelah selesai menekan tombol telfon pun terhubung dan diangkat oleh bagian dapur

" Halo Mbak Inah, " Buka suster

" Iya sus, " Jawab mbak Inah , seseorang bagian dapur

" Dokter Kania meminta untuk di siapkan makanan kepada ibu Desi di ruang Vip 25, " Ujar Suster tersebut

" baik sus, " jawab Bagian dapur tersebut

Setelah menelpon bagian dapur suster itu mengambil peralatannya dan berjalan menuju Ruang Vip 25

Suster tersebut membuka pintu kamar sambil menyapa

" Selamat siang bu, " sapa suster tersebut dengan senyum .

Suster itu pun berjalan menuju tempat tidur pasien .

" mari bu saya periksa dulu, " Kata suster tersebut dengan lembut

Lalu suster pun memeriksa kondisi pasien tersebut .

Tak lama kemudian makan siang pasien pun datang .

" Suster  ini makan siang untuk pasien, " ujar seseorang yang mengatarkan makanan tersebut

" Oh iya terimakasih , tolong di taruh di meja ya, " Kata suster tersebut

" Baik suster saya permisi dulu, "  ungkap pengantar makanan itu

" baik terima kasih " kata suster itu

Setelah beberapa lama melakukan pemeriksaan kesehatan pasien tersebut suster tersebut berkata

" Baik bu , saya senang kondisi ibu semakin stabil . Tekanan darah ibu semakin baik , mari bu di makan dulu makanannya lalu obatnya di minum ya , ini obat dari Dokter, " kata Suster tersebut sambil menyerahkan obat yang di bawa nya dari bagian farmasi tersebut

" Di habiskan ya bu makanannya , jika sudah obatnya di minum sesuai takaran, " Suster tersebut melanjutkan pembicaraan

" Baik bu saya tinggal dulu ya , semoga lekas sembuh, " Ujar suster tersebut

Setelah itu suster tersebut keluar dari Ruangan itu . Dia melanjutkan tugas- tugas lainnya yang di berikan dokter Kania

Suster itu bernama Sukma Rismawati , lulusan akademi keperawatan terbaik . Sejak SMA dia sudah aktif di PMR ( Palang Merah remaja ) dan dia telah banyak menjuarai lomba-lomba yang di selenggarakan oleh PMR bahkan organisasi kesehatan lainnya

Di PMR Sukma juga aktif dan sering di kirim untuk menjadi sukarelawan bencana alam baik di provinsinya ataupun provinsi lain yang membutuhkan .

Berkat Prestasi dan desikasi tersebutlah PMR dan dinas kesehatan kabupaten memberikan dia Beasiswa penuh untuk belajar ilmu keperawatan namun karena tidak ada Universitas negeri di kabupatennya  maka dinas kesehatan menempatkannya di Akademi kesehatan Swasta yang berada di kabupaten

Berbeda dengan Galuh yang masa kuliahnya lebih aktif di Organisasi mahasiswa  . Sukma di akademi tidak terlalu tertarik dengan organisasi mahasiswa . Dia cenderung pasif dan berfokus pada pendidikannya . Jika Galuh menjadi Aktivis dan sering mengawal masyarakat sukma berbeda , Sukma lebih suka menjadi sukarelawan dan mengabdi untuk kesehatan dan kemanusiaan . Sukma dan Galuh memang memiliki latar belakang perjuangan yang berbeda

Sukma lulus dari akademi keperawatan dengan sangat baik dia masuk 3 besar lulusan terbaik di akademisi , melihat potensi seperti itu dinas kesehatan kabupaten langsung menawarkan pekerjaan di Rumah sakit daerah untuk mengantikan beberapa perawat yang telah pensiun

Sukma pun di kenal sebagai perawat yang profesional , dia tidak pilih-pilih pasien baginya siapapun yang pasiennya dia tetap akan melayani sesuai prosedur baik dia kaya , miskin , tua , muda dan lain-lain semuanya akan dia layani .

Sukma terkadang bukan hanya merawat pasien sesuai prosedur diapun sangat ramah dan sering memotivasi pasien agar bisa sembuh dan tidak menyerah.

Sukma juga bekerja sangat Ulet dan cekatan , dia juga sangat teliti dalam melayani pasien-pasiennya , dia tidak pernah mengeluh masalah pekerjaan pada atasannya yaitu dokter Kania , dokter yang sudah berpengalaman di bidang kesehatan . Beruntung Sukma bisa banyak belajar dari dokter kania

Lalu bagaimana Kisah Sukma selanjutnya ?
Bagaimana Sukma bisa bertemu dengan Galuh ?

Yuk simak si Chapter selanjutnya

---------- Bersambung di Cahpter 6 -------------

HarmoniWhere stories live. Discover now