Chapter 6

24 14 5
                                    

*Di Rumah sakit daerah

Sukma memeriksa kondisi 2 anak yang lagi terkena typus , namun dia menemukan hal aneh . Sukma menemukan 2 anak tersebut di letakkan di dalam satu ranjang . Ruangan tersebut memang telah penuh dengan pasien , dari Ruangan kelas 1 sampai kelas 3 telah penuh yang tersisah hanya ruang VIP dan VVIP itupun hanya untuk ruangan orang yang di khususkan untuk Ruangan orang yang mau membayar lebih.

Setelah selesai memeriksa 2 pasien tersebut Sukma bergegas meninggalkan Ruangan tersebut menuju ruang dokter Kania , di dalam perjalanannya menuju ruangan dokter Kania dia juga melihat beberapa pasien yang di taruh di lorong jalan untuk menunggu ruangan yang kosong.

Dengan raut wajah yang iba dia  melanjutkan langkahnya menuju ruangan dokter tersebut

Setelah sampai pada ruangan berpintu kaca tersebut dia lalu masuk dan menuju meja kerja dokter Kania

" Dok kapasitas Ruangan di rumah sakit ini sudah berlebih, " Buka Sukma

" Saya mengerti Sus bulan ini memang musim pancaroba  banyak penyakit menular sedangkan kapasitas Ruangan tidak memadahi, " jelas dokter Kania sambil memegang kepalanya

" Tadi saya melihat semakin banyak pasien yang di taruh di lorong , hufff ." ujar Sukma sambil menghembuskan nafas

" iya saya dapat laporan dari bagian administrasi kalau ada sekitar 60 orang pasien sedang dalam antrian, " ucap dokter Kania

" Berarti ada 60 orang pasien yang tidak mendapat ruangan dok " Kata Sukma

" ya begitulah " jawab Dokter

" terus apa solusi dari petinggi rumah sakit dan pemerintah daerah apa ? " tanya Sukma

"Entahlah ,  nanti saya rapat sama Dokter Arga kepala Rumah sakit semoga ada solusi karena tidak mungkin lagi kan kita tambah tempat tidurnya , bisa - bisa jika jarak antar pasien terlalu dekat itu membahayakan pasien lain karena resiko penyakit menular, " jelas dokter Kania

" Benar dok kita juga tidak bisa menolak pasien yang berobat , tapi kalau hari ini total pasien tunggu sudah mencapai 60 pasien , besok pasti meningkat lagi, " ujar Sukma

" Iya benar apalagi kita sudah di sumpah untuk membaktikan hidup saya pada kemanusian oleh IDI ( Ikatan dokter Indonesia ) begitulah kamu yang sudah di sumpah sebagai Suster jadi pantang buat kita untuk melanggar Sumpah, " jelas dokter Kania

Tiba-tiba ada panggilan telpon di meja kerja dokter Kania dari ruang informasi rumah sakit

" Dokter Kania " Ujar penelpon tersebut

" iya " jawab Dokter Kania

" Ada pasien kecelakaan di UGD dia butuh penanganan dan sekarang sudah ada di UGD .  " jelas penelfon tersebut

" baik saya akan ke sana , tolong  bilang kepada bagjan perlengkapan medis untuk menyiapkan peralatan medis saya di UGD dan jangan lupa peralatan yang steril ya, " jelas Dokter Kania

Baik dok , saya akan sampaikan . " ujar penelpon tersebut

Saya akan segera ke Ruang UGD bersama Suster Sukma " kata Dokter Kania

Lalu doktet Kania menutup telponnya.

" Sus , ada pasien kecelakaan di ruang UGD  kamu siapkan perlengkapanmu ya  saya ke sana duluan nanti kamu nyusul ke UGD, " Perintah Dokter Kania

" Baik dok , untung UGD nya gak ikutan Overload kalau ikutan Overload gak kebayang bagaimana pasien-pasien darurat akan di tangani. " Ujar Sukma

Lalu Sukma bergegas ke luar Ruangan dan mengambil perlengkapannya

Dokter Kania pun tersenyum dia beruntung di beri seorang suster yang cerdas , peduli , ulet dan tanggap.

Dokter Kania bergegas menuju Ruang UGD di sana dia melihat pasien Remaja yang kesakitan , dokter Kania segera memeriksa luka nya.

Sukma pun juga tiba di ruang UGD dia langsung menemui dokter Kania

" Bagaimana dok kondisinya? " tanya Sukma

" Kondisi sedikit parah , ada bagian tulang yang bergeser , dan di bagian tangannya ada kulit yang sobek . Selebihnya hanya memar biasa. " Jelas dokter Kania

" Suster tolong di bersihkan ya lukanya , kasih antiseptik untuk mencegah infeksi . Lalu kita akan jahit luka tangannya untuk kakinya coba hubungi dokter Alfin ( dokter spesialis tulang ). "Perintah dokter Kania

" baik dok, " jawab sukma singkat

" sementara kamu bersihkan lukanya saya mau menyiapkan alat jahit kulitnya, " ujar dokter Kania

" Silahkan dok, " Kata Sukma

Sukmapun bergegas membersihkan luka-luka yang di perintahkan oleh dokter Kania tadi .

Setelah selesai Dokter Kania datang

Bagaimana sus, ? Tanya dokter Kania

"Selesai Dok, " ujar Sukma

"Oke kita akan lakukan oprasinya" Ujar dokter Kania

---------- Bersambung di Cahpter 7 -------------

HarmoniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang