Chapter 10

5 1 0
                                    

Setelah diskusi publik tersebut keadaan kabupaten Rawasari semikin panas , bupati pun kemungkinan besar akan gagal mewujudkan programnya. program yang akan dianggap dengan kenang-kenangan selama 20 tahun menjabat pemimpin daerah ditolak banyak masyarakat.

Di dalam kantor kerjanya pak bupati begitu marah-marah , dia sangat kecewa programnya ternyata akan di tolak oleh mayoritas dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD ) Rawasari. pak Nanda yang mewakili bupati dalam diskusi publik tersebut telah di pecat oleh bupati setelah banyak gagasannya yang di patahkan oleh Galuh.

Pak bupati pun mencari cara untuk menyingkirkan Galuh , sebagai pemimpin yang bersifat 'Self otoriter' dia tidak suka di tentang dan di kritiki. menurut dia apapun yang di inginkan dan di perintahkan hukumnya wajib di jalankan tidak boleh berkata tidak apalagi sampai di kritik.

pak bupati menelpon salah satu preman kepercayaannya , dia memang dulunya sebagai preman dan dia juga merawat beberapa preman untuk menjadi anak buahnya. Preman tersebut biasanya di suruh untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya entah lewat ancaman, Teror , memukul bahkan mencelakakan.  

" Halo Alex ," buka pak bupati.

" Ada apa pak, " jawab Alex.

" Sekarang kamu ke ruanganku, " perintah bupati.

" Iya pak, " Kata Alex.

"cepetan saya Tunggu" perintah Bupati. lalu mematikan telponnya.

15 menit kemudian Alex datang dan masuk ke kantor bupati

" permisi pak, " buka Alex pria kekar dengan banyak Tato di badannya

" Duduk. " suruh pak bupati .

Alex pun duduk di kursi yang di ada di depan meja pak bupati

" Aku punya tugas buat kamu " pak bupati membuka pembicaraan sambil menaruh lembaran uang yang terbungkus amplop cokelat di meja 

" Apa pak ? " tanya Alex.

" Kamu tahu Galuh kan ? " tanya pak bupati

" Iya pak " jawab Alex singkat

" Bagus , aku minta kamu singkirkan dia " Kata pak bupati.

"Baik pak itu perkara mudah" jawab Alex.

" Jangan remehkan , dia punya banyak jaringan hingga tinggkat pusat dan sekarang masyarakat juga lagi menyoroti dia , kalau kamu lenyapkan pakai pisau ataupun pistol pasti penyelidikan kepolisian gak main-main dan masyarakat juga menuntut pembunuhan tersebut di usut hingga tuntas " Jelas pak bupati

" Jadi mau bapak bagaimana ? " tanya Alex,

" kamu ikutin dia , lalu ketika ada kesempatan kamu tabrak dia , ya minimal kalau tepat pasti gagar otak dan setelah kamu tabrak kamu segera lari keluar kota karena penyelidikan kepolisian tidak main-main " perintah bupati.

" Baik pak , dimengerti " ucap Alex.

" Baik , ini ada uang jalan untuk menjalankan tugasmu jika berhasil nanti aku transfer tambahan dan bonusnya " Ujar pak bupati sambil menyerahkan uang yang ada di atas meja tersebut.

" Beres pak " Jawab Alex .

Alex lalu pergi dari ruangan tersebut

**

sementara itu Galuh yang baru selesai mengajar akan segera pulang , dia pulang seperti biasa menaiki mobil sedan hitam menuju Rumahnya yang ada di sebelah timur kabupaten. setelah masuk ke dalam mobilnya Galuh pun keluar dan meninggalkan kampus. Galuh tidak menyadari kalau daritadi ada yang menunggunya keluar dari gerbang kampus.

Alex memang sudah cukup lama di dalam mobilnya menunggu Galuh keluar gerbang , ketika melihat mobil Galuh keluar kampus Alex pun mengikutinya, Alex juga di bantu sama rekannya yang bernama Jodi , Jodi mengikuti Galuh dengan mengendarai sepeda motornya.

Galuh hampir sampai di rumahnya namun dia terpaksa berhenti di pasar sebentar untuk membeli beberapa keperluan dapurnya , dia memarkirkan mobilnya di tempat parkir lalu menyebrang menuju pasar yang ada di seberang jalan.

ketika Galuh melangkahkan kakinya beberapa langkah untuk menyebrang tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi datang.

'' BRUAAK " Mobil itu menabrak Galuh.

 Beruntung Galuh mempunyai reflek yang bagus Galuh dan dapat menghindar, dia tidak benar-benar tertabrak hanya terserempet, tapi karena laju mobil yang cukup kencang Galuh terpental hingga beberapa meter , Tangannya yang dengan reflek melindungi kepalanya agar tidak terjadi benturan menjadi patah , tulang-tulang kaki dan sebagian badannya pun banyak yang retak.

Masyarakat yang ada di pasar pun sontak berusaha menolong Galuh yang terkapar di tanah dan tidak bisa berdiri , beberapa masyarakat yang mengenal Galuh meyakini bahwa orang itu adalah orang suruhan bupati , beberapa warga ada yang mengejarnya namun orang tersebut tidak dapat terkejar bahkan tidak dapat membaca nopol mobilnya.

Beberapa orang mengangkat Galuh menuju pos keamanan pasar untuk mendapatkan pertolongan pertama. sesudah sampai di pos satpam pasar tersebut Salah seorang Stpam memberikan pertolongan pertama dan menelpon ambulan.

" Yang sabar ya , orang baik pasti akan di singkirkan, " kata seorang Satpam.

" Iya pak, " kata Galuh.

" semoga kamu tidak menyerah ya karena kalau kamu sudah berhenti berjuang siapa lagi yang akan peduli dengan nasib kabupaten kita. " Kata satpam pasar tersebut.

Sesudah menunggu lama ambulan pun datang , Galuh di bawa ke Rumah sakit daerah yang ada di pusat kota

setelah sampai di rumah sakit Galuh pun di masukan ke ruangan UGD.

**

Di ruangan dokter.

Telpon di meja dokter Kania berbunyi.

Dokter Kania pun mengangkat telponnya.

'' Dokter Kania, " Buka suara dari telpon Ruang Informasi Rumah sakit.

" Iya pak, " Jawab dokter Kania.

" Ada pasien yang membutuhkan pertolongan segera, " Kata petugas Informasi tersebut.

" Baik pak  saya akan ke sana. " jawab Dokter Kania.

Lalu dokter Kania menutup telponnya dan menghubungi ruang bagian perawat.

" Suster Sukma, " Buka dokter Kania.

" Iya dok, " kata Sukma.

" Suster siapkan peralatan anda ya kalau sudah siap suster ke ruangan saya kita akan tangani pasien baru di UGD, " Perintah dokter Kania.

" Siap dok" kata Sukma.

lalu Sukma pun dengan cekatan menyiapkan peralatan yang akan di gunakan menangani pasien di UGD.

sesudah peralatannya siap Sukma segera ke ruangan dokter untuk menemui dokter Kania

" Sudah dok, "  ujar Sukma

" Baik , ayo segera ke UGD " ujar dokter Kania

Mereka pun beranjak menuju UGD rumah sakit.

" Suster anda bersihkan lukanya ya pakai antiseptik saya akan memeriksa lukannya. " Ujar Dokter Kania.

" Baik dok. " Jawab Sukma

Sukma pun membersihkan Luka-luka Galuh.

" Permisi pak , jam tangannya saya lepas dulu ya " kata sukma sambil membuka jam tangan Galuh.

" Iya sus " kata Galuh.

Setelah selesai pada tugasnya masig-masing dokter Kania pun memeriksanya dan memberikan pengobatan.



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HarmoniWhere stories live. Discover now