KING!

962 101 51
                                    

Can berkumpul dengan teman teman sekelasnya untuk mempersiapkan kegiatan bazar guna menyambut ulang tahun tin.

Setelah berdiskusi cukup lama, mereka sepakat untuk menjual makanan dan membuka jasa meramal masa depan.

"Ok baiklah. Karena kalian sudah sepakat, maka sekarang tentukan siapa yang akan menyiapkan makanannya dan siapa yang akan menjadi peramal untuk stand ramalan nanti?".

Beberapa orang dari siswi dikelas itu mengangkat tangan mereka bersedia menjadi bagian dari penyiap makanan. Sedangkan untuk stand ramalan, mereka menunjuk teman mereka bernama jase sebagai peramalnya nanti.

Jase sendiri adalah anak pendiam yang terkenal suka membaca peruntungan teman temannya dengan menggunakan kartu tarot. Namun jase memiliki reputasi yang kurang bagus disekolahnya, karena selain dia hanya bisa membaca peruntungan buruk, dia juga tidak mau membantu seseorang jika tidak dibayar.

*****************

~2 hari kemudian~

"Can!!! Jangan dimakan terus! Nanti tidak ada yang tersisa untuk dijual!". Amuk gadis gadis bercelemek pada can.

Mereka memilih beberapa teman temannya yang terkenal suka makan untuk meminta pendapat mereka tentang biskuit dan cake yang akan mereka jual nanti. Namun alih alih mencicipi, can dan teman temannya yang lain malah kalap dan hampir menghabiskan semua biskuis yang baru saja matang.

"Hehe.... maaf maaf". Kata can tertawa.

"Maaf... maaf...! ayo bantu bersih bersih!". Salah satu temannya memberikan kantong sampah pada can dan menyuruhnya untuk membuang sampah itu.

"Uh! Dasar pemarah!". Cibir can pada teman perempuannya itu.

"Apa katamu?!". Teman perempuannya berbalik mendengar cibiran can.

"Ampun..........". Can kabur membawa kantong sampahnya.

Can berjalan menuju belakang gedung sekolah dimana seluruh sampah disekolah dikumpulkan dan dibakar.

"Tsk! Kenapa penuh begini?". Kata can mendapati tempat sampah itu sudah dipenuhi sampah dan tidak lagi ada ruang untuk sampah yang dibawanya. "Ada tempat sampah lainnya tidak ya?". Pikir can. Can menatap sampah yang dibawanya.

Can berfikir akan buruk jika can hanya meninggalkan plastik sampah itu begitu saja mengingat isinya adalah sisa makanan. Pasti akan berbau jika tidak segera dibakar.

Can terpikir akan sesuatu. Dia menatap timbunan sampah didepannya dan berpindah menatap tangan kirinya.

"Mungkinkah benar?". Pikir can masih menatap tangan kirinya.

*flaze*

Nyala api berwarna hitam keluar dari ujung jari telunjuk can.

".....................". Mata can perlahan mulai terbelalak besar seakan dia tidak yakin dengan apa yang saat ini disaksikannya.

Can menolehkan tatapan kesekitarnya memastikan tidak ada satu orangpun disekitarnya.

*gulp*

Can menelan ludahnya dan menunjuk tumpukan sampah didepannya dengan jarinya yang terdapat api hitam menyala.

*Blaze*

Api hitam yang begitu panas mulai menyala dan melalap tumpukan sampah ditempat sampah besi yang besar itu.

Can kemudian melempar sampah yang ada ditangannya dan berlari tergesah gesah karena mendadak merasa panik.

"Tidak ada yang lihatkan?". Pikir can berlari ke arah pepohonan didekat danau. "Huftt......". Can menghelakan napasnya setelah mendudukan dirinya disalah satu pohon.

My King? (END)Where stories live. Discover now