34. Rayyan Cemburu

63.8K 2.1K 336
                                    

"gimana dok apa saya sudah boleh pulang?" tanya fahira kepada sang dokter paruh baya itu setelah selesai Memeriksa fahira.

Dokter itu menganggukan kepalanya.
"boleh ibu fahira hari ini sudah boleh pulang karena keadaan bayi bu fahira yang sudah stabil dan bu fahira sudah kembali kuat" ucap dokter paruh baya itu.

"terima kasih banyak dok karena udah bantu saya melahirkan anak saya dan terima kasih sudah diijinkan pulang" ucap fahira kepada dokter paruh baya itu.

"itu sudah kewajiban saya. Sekali lagi sama ucapkan selamat atas kelahiran sang putra kali begitu saya permisi" ujar sang dokter lalu pergi dari ruangan fahira.

Ceklek..

Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah rayyan yang terlihat lebih segar dan fresh karena dia baru saja selesai mandi.
"tadi aku denger kamu ngucap makasih. Buat siapa?" tanya rayyan dengan nada sedikit cemburu.

Fahira terkekeh karena sikap rayyan yang yang posesif dan cemburuan bahkan dengan anaknya sekalipun seperti kejadian tadi malam dimana rayyan cemburu dengan anknya karena tidak diijinkan oleh fahira tidur di ranjang rumah sakit yang ditempati fahira padahal masih longgar dan cukup untuk dua orang sedangkan baby al diijinkan bahkan fahira memeluk tubuh mungil baby al.

Flasback on

Malam ini hanya rayyan yang menemani fahira di rumah sakit sebab orang tuanya menghadiri acara kerabatnya dan mertuanya yang tadi sore harus kembali terbang ke singapura karena kembali terdapat masalah di kantor cabangnya yang disana.

"yang" panggil rayyan ke fahira yang sedang asik membidik wajah baby al menggukan ponselnya.

"hm" jawab fahira bergumam tanpa menoleh ke arah rayyan.

"aku ngantuk" ucap rayyan lalu sedetik kemudian ia menguap.

"ngantuk ya tidur susah amat" jawab fahira masih tanpa memandang rayyan karena ia sibuk dengan ponselnya.

"aku tidur seranjang sama kamu ya kayanya muat buat kita berdua" ucap rayyan tetap sabar walaupun tanganya sebenarnya sudah gatal ingin mengambil benda pipih sialan itu.

"gak kaka bolehnya tidur si sofa" jawab fahira lalu merebahkan dirinya di ranjang rumah sakit bersiap siap untuk tidur.

Namun

"oekk... Oekk... Oekk" tangisan baby al membuat fahira kembali bangun lalu menggendong baby dan menepuk nepuk pantatnya agar tertidur lagi.

"katanya mau tidur ngapain malah gendong al?" tanya rayyan tak bisa santuy karena ia sedang cemburu mode on.

"ck sabar dong ini juga mau tidur sambil nyusuin al"
Setelah itu fahira meletakkan baby al yang masih menangis itu di ranjangnya dan disusul fahiya yang ikut merebahkan tubunnya miring menghadap baby al lalu ia mengeluarkan salah satu payudaranya dan memberikan asi pada baby al hingga ia ikut tertidur sambil memeluk baby al.

Rayyan menatap cemburu pada baby al dan fahira.
"tadi aku gaboleh giliran baby al boleh hmm aku cemburu" gumam rayyan tanpa sadar dan masih dapat di dengar fahira karena ia belum berhasil memasuki alam bawah sadarnya.

Flasback off

"sama dokter kak" jawab fahira lalu menepuk nepuk ranjangnya menyuruh rayyan untuk duduk di depanya.

"masih Marah?" tanya fahira setelah rayyan sudah duduk di depanya.

"hm"

"masih cemburu?" tanya fahira lagi.

My Sweet Husband [belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang