09| Tami

742 118 101
                                    

Motte • Don't Run Away

___

Look out here she comes.
The woman that I love.

Begitu Haza memetik gitarnya dan menyanyikan bait pertama, semua penonton bersorak antusias beberapa saat, lalu berangsur-angsur tenang menikmati penampilan Haza yang membawakan lagu She Will Never Know milik Loving Caliber.

I can't tell her how I feel.
Because she has someone
that makes her happy.

Mendengarkan Haza bernyanyi langsung sensasinya benar-benar berbeda dari pada biasanya mendengarkan suaranya di SoundCloud atau Instagram. Suara Haza saat live benar-benar jernih. Seperti yang pernah aku bilang, tipe-tipe suara yang nggak pernah makan gorengan.

I'm the ghost in this walls.
Or at least I try to be.
Cause I hope that I'm not showing.
How I feel for her.
She won't feel the same for me.

Apalagi melihat presensi Haza yang nyata di atas sana. Segala tentang Haza benar-benar membuatku terpukau dan mungkin sama halnya dengan orang-orang yang berdiri bersamaku saat ini menyaksikannya.

Dalam sudut pandangku, ia yang bersinar paling terang. Tapi juga yang paling jauh.

Begitu jauh dari jangkauanku. Tidak tergapai.

Haza seperti lamunan yang menjadi kenyataan. Yang seharusnya aku tetap menyimpannya di sana, sehingga ia selalu berada di jangkauanku.

I've got this picture in my mind.
It's just the two of us.
Just the two of us.

Sebuah kutipan 'expect the worst from a person so you can never be disappointed' menjadi peganganku saat-saat aku terlalu membuat harapan tinggi. Jaga-jaga kalau hal semacam ini pasti terjadi. Jaga-jaga kalau asumsi-asumsiku tentangnya yang berusaha aku bantah ternyata benar adanya.

But I know I have to try.
Try to let her go.
Because she won't be mine.

Karena dalam sudut pandang Haza, mungkin aku hanyalah figuran yang sekilas lewat di kisahnya. Hanya sebagai pemeran pendukung untuk memperjelas bahwa nggak ada perempuan lain yang bisa membuat dia merasakan sesuatu, seperti yang dia rasakan untuk Nara. Iya, Nara.

I listen when she talks.
I watch her when she walks.
She's giving me these feelings.
That I never felt before.

Ketika melihat Haza kembali di atas sana menyanyikan lagu ini, aku menyadari pandangannya mengarah ke satu objek dan ia nggak pernah melepaskannya. Tatapannya seakan menjelaskan bahwa lagu ini begitu menggambarkan perasaannya dan orang yang menjadi penyebabnya berdiri di sini, di sampingku.

Seharusnya siapapun bisa melihat itu. Karena cara Haza menatap begitu gamblang. Seperti caraku melihat Haza seakan dia yang paling bersinar di antara lainnya. Tatapannya begitu jatuh dan dalam untuk Nara, sahabatnya yang diam-diam dia idamkan.

Aku bahkan heran kenapa Nara nggak bisa melihat hal yang begitu terbaca jelas.

Lagu dan tatapan Haza, semuanya untuk Nara.

But she will never know.
That I love her so.
She's with somebody else.
And I will have to let her go.

Aku sudah memperhitungkan dan membuat ekspektasi terburuk sebelumnya. Walaupun aku lebih banyak menaruh harapan besar tentang perasaan Haza untukku.

Kekecewaanku nggak begitu besar tapi tetap saja rasanya sangat menyesakkan.

She will never know.
Never know.

Well, aku Tami, kehidupanku seperti kebanyakan remaja lainnya, yang kisah cintanya dengan orang yang mereka sukai nggak berjalan mulus.

Walau begitu nggak apa-apa. Itu hal yang biasa terjadi 'kan?

Bagaimanapun juga, aku tetap senang mengenal kamu, Haza.

___

Huaaaa akhirnya beneran end😭 Iya gini doang end-nya semoga nggak mengecewakan kalian :')

Ini saatnya aku mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembacaku, baik yang sering aktif vote, komentar, ataupun cuma silent reader. Kalian semua berarti buat aku <3

Lalu aku mau mengucapkan terima kasih khusus untuk:

radarneptunus yang selalu memberi w banyak pencerahan tiap chattingan

haruleaves yang selalu menjadi first voter

moonandhiswords yang selalu memberikan komentar heboh dan lucu

wahnderlost yang selalu minta update giliran w update gk dibaca hiks sdih bget a

dan buat semuanya yang gk bisa disebutin satu-satu tentunya yg baca cerita ini makasih banyak!!! sampai ketemu di ceritaku selanjutnya!

jangan malu-malu buat komentar sksd di ceritaku, aku anaknya seneng bgt ngobrol seru di kolom komen:')

dadah!

ps. apakah ending dari sudut pandang haza perlu juga? kayaknya nggak usah ya gini aja.

pss. kalo punya kuota lebih atau ada wifi di rumah, tonton MV di mulmed karena adem bgt liatnya.

Unrequited Feelings | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang