11 - Membahas Aka

96.6K 7.5K 446
                                    

Ini part spesial geng Astercyo.
Gak tau kenapa lagi pengen aja nyeritain mereka:(
Jangan lupa vote sama komen ya!
Tapi banyakin komen deh, terutama saran dan kritik biar dapet masukan, hehe.

Selamat membaca!

Seragam yang acak-acakan, dasi yang dililitkan dikepala, karet bungkus nasi yang mereka ikat dirambutnya seperti buah apel, dan jangan lupakan ada satu pria yang memegang gitar. Mereka bernyanyi mengikuti irama. Sang penjaga warung yang merupakan wanita paruh baya hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan para remaja yang sering nongkrong disini.

Katakanlah sekarang

bahwa kau tak bahagia

Aku punya Ragamu

tapi tidak hatimu...

"Ck lama-lama  kalian bukan lagi perkumpulan anak bandel, tapi kumpulan para sadboy!" Ujar Dapa yang nampak kesal dengan para pria yang bernyanyi seperti orang galau itu. Dirinya sedang sibuk membuka kacang dan memakan isinya. iyalah bego masa kulitnya yang dimakan.

"Diem deh lo! Nikmati aja suara emas gue, jarang-jarang gue nyanyi begini tau!" Seru Lio yang sedikit berteriak karena jarak mereka sedikit jauh. Lio berada di gazebo sedangkan Dapa duduk didepan warung.

"Gue nikmatin kalo suara lo emang bagus, tolong sadar diri bang, suara mirip merak aja bangga!" Timpal Satria ikut-ikutan

"Bagus dong merak, dia punya sayap yang cantik lagi."

tukk

"Bego, itu ekor bukan sayap!" Benua yang memegang gitar menjitak kepala Lio menggunakan itu.

"Anjir lo jitak gak tanggung-tanggung!" Lio mengusap kepalanya

Brak

"Woy!! Gilaa lo pada pindah sekolah gak ngasih tau gue!" Ujar Salah satu pria yang baru saja datang bersama kedua temannya,menatap Braga dan ketiga temannya bergantian.

Braga dan yang lain menatap orang tersebut, lalu memutar bola matanya malas. Oke, mereka salah telah melupakan para pria didepannya yang sering mereka sebut trio IBM. Tau apa arti IBM? Tanyakan nanti pada mereka. Para pria tersebut merupakan Senior  mereka. Mereka duduk dibangku kelas 12.

"Si Dapa gak ngasih tau lo emang? gue juga udah bilang di grup kok," ujar Benua menatap ketiga seniornya.

"Gue udah ngasih tau mereka anjir, emang dasarnya mereka pikun mau gimana lagi." Cibir Depa tak mau disalahkan.

"Heheh Sorry ngab gue sibuk ngapalin rumus, mau ujian," cengir Jeno lalu ikut duduk bergabung.

"Sok rajin banget lo jen, nilai Olahraga aja lo dibawah standar. Gimana nilai akademik," timpal Satria salah satu anggota Astercyo yang bersekolah disana.

"Diem lo Junior! Gue ketekin nih," kesal Jeno menghampiri Satria

"Btw cil, kenapa gak sekalian semua anggota yang disekolah lo pindah kesini?" tanya Stipen menghiraukan mereka dan menghampiri Lio.

"Bego deh bang! Jangan lah!"

"Lah kenapa? Biar Rame."

"Nanti stok cogan disekolah gue yang dulu abis dong sat, Anggota Astercyo kan cogan semua ya gak?" tanya Lio menegakkan badannya dan tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya.

Braga (Sudah terbit) Where stories live. Discover now