Extra Part #1

19.6K 663 28
                                    

Selamat datang di extra part #1! Kangen ga? Yaudah kalau enggak 🤣 Next project ada cerita judulnya "Getting Married Without Engagement"

🥳🥳🥳🥳

"Bunda! Kakak nakal!" Zia, memeluk kaki Fara yang sedang memasak di dapur. Dia adalah anak kedua dari Bian dan Fara. Skyzian Aurellie Azzahra.

Zia lahir berjarak satu tahun dengan Aimar. Sebenarnya Fara dan Bian cukup kebingungan merawat dua anak sekaligus tetapi ini yang dititipkan oleh Tuhan.

Mereka berdua sedang menginjak umur empat dan lima tahun. Mereka memang sering sekali bertengkar karena hal-hal sepele.

"Kenapa sayang? Bunda baru memasak." Fara menggendong Zia dan menompangnya di tangan kiri, sementara tangan kanannya sedang mengaduk sop. "Kok anak bunda nangis, sih?"

"Kakak... nyubit aku," ucap Zia sambil mengusap matanya.

"Kakak nyubit pasti kamu habis bikin kesalahan,"

"Enggak kok! Tadi Zia cuma ngejatuhin pesawat kakak terus patah sayapnya!"

Fara tertawa sambil mencubit pipi Zia, kemudian ia mematikan kompor dan berjalan ke arah Aimar. Ia masih menggendong Zia.

"Bunda aku enggak salah, kan?" Aimar memeluk lutut Fara, kemudian ikut merengek seperti Zia. "Bunda aku enggak mau dimarahin Ayah. Zia yang salah... Zia matahin sayap pesawat aku,"

"Kakak ganggu Zia, Bunda. Zia lagi gambar terus disenggol!" Zia membela dirinya sendiri.

"Aku kan enggak sengaja!"

"Tapi kakak ngerusak gambar aku!"

Suasana semakin panas, dan Fara tertawa melihat mereka bertengkar. Mereka terlalu lucu melihat berdua. Kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu rumah, semua orang langsung menoleh, "Lihat itu Ayah datang!"

"Ayahhhh!" teriak Aimar dan Zia bersamaan. Zia meminta turun dari gendongan Fara dan berlari menuju Bian, begitupun dengan Aimar.

"Assalamu'alaikum!" Bian datang sambil menggulung lengan bajunya.

"AYAH, KAKAK NAKAL!"

"AYAH, ZIA MATAHIN PESAWAT AKU!"

"GAMBAR AKU JADI JELEK GARA-GARA KAKAK, AYAH!"

"AYAH, AKU ENGGAK SENGAJA!"

Fara menggeleng-gelengkan kepalanya. Sifat buruknya menular kepada kedua anaknya sekaligus. "Ayah habis salam, enggak dibalas?"

"Wa'alaikumsalam," ucap Aimar dan Zia. Kemudian mereka berdua melingkarkan tangan kepada kaki Bian.

Bian tidak memperdulikan Aimar dan Zia. Ia berjalan menuju Fara, kemudian mencium keningnya, "Urus dulu." Setelah itu, ia berjalan menuju kamar mandi.

Fara mengarah kepada Aimar dan Zia. "Lihat? Ayah baru selesai kerja kalian malah rusuh."

Aimar dan Zia terdiam di tempat. Ah, Fara tidak tega melihat dua anaknya itu.

"Zia... maafin kakak." Aimar tiba memeluk Zia.

"Zia juga minta maaf," balas Zia. Mereka berdua berpelukan, kemudian menangis bersama. Fara kebingungan, kenapa mereka menangis lagi?

"Aku enggak mau dimarahin ayah!" ucap Aimar disela-sela tangisannya.

Zia mengangguk, "Zia juga!"

Fara kemudian melirik ke arah kamar mandi, kemudian mengacungkan jempolnya ke arah Bian yang mengintip disela-sela kamar mandi.

"Sudah-sudah, sini sayang." Fara menarik tangan Aimar dan Zia kearah tempat duduk. "Udah duduk dulu. Nungguin ayah mandi, bunda mau menyiapkan makanan,"

Jodoh Abdi Negara | TNI ✔Where stories live. Discover now