Sixteen

390 31 0
                                    

Setelah paksaan dari Via kemarin, akhirnya Candra mau dibawa ke rumah sakit. Tidak perlu dirawat inap, karena memang tidak terlalu parah. Dan jangan lupakan kondisi Via yang setelah selesai mengurus Candra, langsung diwawancarai oleh ketiga sahabatnya itu. Sebenarnya yang terus bertanya hanyalah Jesika. Jennie hanya bertanya seperlunya karena memang hampir semua pertanyaan diserobot Jesika semua. Sementara Siska hanya mendengarkan tanpa mau tau karena memang tidak tau apa yang mereka bicarakan.

Kini Via sedang berada di ruang ganti bersama para sahabatnya. Karena hari ini kelas Via sedang pelajaran olahraga dan mengharuskan siswanya mengenakan pakaian olahraga jadilah mereka sedang mengganti pakaian mereka. Tidak butuh waktu lama untuk mereka berganti pakaian, tidak seperti temannya kebanyakan yang harus memperbaiki tatanan rambut, penampilan dan lainnya. Karena hal-hal seperti itu tidak berlaku bagi keempat sahabat itu.

Mereka melakukan pemanasan dan lari keliling lapangan tiga kali untuk cewe dan lima kali untuk cowo lalu dilanjutkan dengan intruksi dari sang guru.

"Baik anak-anak, sekarang saya akan mengabsen kalian." Katanya lalu mengabsen satu persatu muridnya.

"Baik hari ini tidak ada yang izin maupun alfa. Sekarang kalian mengelompok seperti biasa. Untuk kelompok satu kalian basket, kelompok dua kasti, kelompok tiga volly, dan kelompok empat futsal." Katanya menginstruksi dan segeralah para muridnya mengelompok dan melakukan tugasnya dengan kelompok satu berisi sebagian anak putri, kelompok dua sebagian putra, kelompok tiga sebagian putra, dan kelompok empat sebagian putri. Dan untuk Via dkk ikut kelompok empat. Jadi kegiatan mereka adalah bermain futsal.

"Pak untuk kelompok dua sepertinya tidak bisa melaksanakan tugasnya karena lapangan kasti sedang digunakan." Lapor salah satu murid cowo yang termasuk kelompok dua.

"Oh kalo begitu kalian bisa ikut kegiatan di kelompok lain." Kata sang guru.

"Baik pak."

"Woy kalian kelompok dua!!" Seru Via.

"Apaan??" Jawab mereka.

"Kalian ikut kita aja kita tanding futsal tapi empat lawan empat. Yang nggak ikut bisa olahraga lain atau seenggaknya suport kelompok masing-masing tapi ngga boleh ada yang cuma duduk doang. Gimana,setuju nggak??" Tantang Via kepada para cowo itu.

"Lo nantangin cowo Vi?? Kalian itu cewe entar yang ada jatoh terus nangis lagi." Kata salah satu dari mereka sambil tertawa.

"Belum coba mana tau!! Ngga usah ngeremehin kita, gini-gini kita bisa seenggaknya nendang bola ke gawang." Dusta Via.

Tentu mereka berempat sangat jago dalam permainan ini. Walaupun mereka cewe, hobi mereka tidak ada yang feminim sama sekali seperti futsal, basket, balapan, bahkan mereka juga jago dalam bela diri.

"Oke, kita lawan."

"Sip!!"

Mereka membentuk formasi masing-masing. Dan sisanya mensuport mereka. Bahkan banyak siswa kelas lain yang sedang jamkos atau bolos menontonnya. Termasuk keempat bad boy SMA TELADAN BANGSA, siapa lagi kalau bukan Candra dkk.

"Wih gede juga nyali tuh cewe." Alvin memandang takjub pada Via dkk begitu juga para sahabatnya.

"Iya gue salut sama mereka. Tapi lo pada yakin nggak sih kalo mereka bisa!?" Kata Aska tak kalah takjub.

"Gue nggak terlalu yakin sama mereka, tapi ngeliat Via percaya diri banget kaya tadi kayaknya ngga terlalu buruk." Timpal Erix.

"Maksud lo?" Tanya Candra.

"Ya maksudnya kemampuan mereka patut di coba."

Kini pertandingan antara kelompok dua dan empat sedang berlangsung. Jangan tanyakan bagaimana keadaan kelompok dua yang kewalahan dengan skill para cewe itu. Bahkan kemampuan mereka sebagai cowo bisa dibilang ketinggalan jauh karena sekarang sudah berada di pertengahan pertandingan dan skor yang diraih adalah 4-0 dengan kelompok empat yang empat dan kelompok dua yang kosong. Bahkan saat detik-detik terakhir mereka sudah menyerah.

VIANDRA [END]✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt