XII

1.4K 145 7
                                    

.
.
.
.
.
.

Sudah hampir seminggu ini Yoongi berada di Rumah sakit. Namun dirinya belum juga sadar dari komanya. Beberapa kali Hoseok datang kesana untuk mengetahui keadaan mantan kekasihnya. Dia sedih sekali karena Yoongi belum juga sadar. Dan saat dia datang kemarin, orang tua Yoongi menyuruhnya pergi. Saat itu Jimin tidak disana. Hoseok paham sekali, bahkan mereka menyalahkan Hoseok karena kecelakaan ini.

Hari ini Jimin mengabari jika keadaan Yoongi sudah membaik. Kemungkinan dirinya akan sadar sekitar 2 jam lagi. Hoseok bernafas lega sekali.

"Papa.. Om Namjoon kapan pulang?" Tanya Jungkook kepada sang Papa. Mereka sedang bermain bersama kedua anjing mereka.

"Seminggu lagi sayang. Udah rindu sama Om ya?"

Jungkook mengangguk, "Rinduuuu bangeeeet."

Hoseok tersenyum dan mencium surai anaknya. Dia sangat menyayangi Jungkook.

-Di rumah sakit

Jimin duduk disamping ranjang sang kakak. Sejak semalam dia tidak pergi kemana-mana setelah tau kedua orang tuanya mengusir Hoseok dari sana. Dia tidak akan meninggalkan Hyungnya lagi.

"Jimin sayang. Sebaiknya kamu makan dulu. Kamu belum makan dari kemarin." Ucap sang Mama

"Nggak. Chim gamau makan kalo Hyungie belum sadar."

"Sebentar lagi hyungmu sadar. Jangan begini nak."

"Emang kalian pikir Hyung begini karena siapa? Apa kalian masih nggak sadar juga udah nekan Yoongi hyung? Dia hampir mati udah yang ke berapa kalinya dan kalian masih egois?! Chim baru tau, kalo ada orang tua yang gak pernah ngerti sama kondisi anaknya sendiri." Sindir Jimin. Mamanya terdiam. Dia tidak bisa menjawab ucapan sang Anak bungsu saat ini. Beruntungnya Tuan Min sekarang tidak ada disini.

Jimin kembali menatap sang Kakak yang masih terbaring lemas di tempat tidurnya. Kapan Yoongi akan bangun? Dia merindukan kakaknya. Tak terasa air matanya mengalir.

Nyonya Min yang melihat keadaan Jimin, sebenarnya merasa kasihan. Tapi dia juga tidak bisa mengambil keputusan begitu saja tanpa persetujuan sang Suami. Selama ini dia hanya ikut kemauan suaminya. Benar, dia salah. Dia seharusnya tidak membiarkan anak-anaknya seperti ini.

Jari Yoongi bergerak, menandakan dirinya sudah siuman. Jimin yang mengetahui hal itu langsung mengusap air matanya. Dia menunggu sang kakak membuka matanya.

"Hyung?"

Yoongi perlahan membuka matanya, membiasakan cahaya masuk ke maniknya. Dia dimana?

"Hyung? Hyungie..." Panggil Jimin. Yoongi menoleh kepada Jimin. Dia melihat mata sang adik yang sudah membengkak. Sepertinya sehabis menangis.

"Aku dimana?" Tanyanya.

"Hyungie di rumah sakit. Apa hyungie kesakitan? Bagian mana? Biar ku panggilkan dokter."

"Nggak usah."

Yoongi mengalihkan pandangannya kepada sang Mama yang sejak tadi hanya diam saja. Dia baru ingat mengapa dia ada disini. Pertengkaran hari itu, kecelakaan itu. Dan juga surat yang diberikan Yoongi untuk Hoseok.

"Jimin, Hoseok dimana? Hyung ada janji ketemu dia. Pasti dia nyariin. Dia dimana Jim?"

Jimin menarik nafasnya, "Hyung. Hyungie tenang dulu. Hoseok hyung baik-baik aja kok. Dia bahkan sering kesini waktu hyungie koma."

"Kenapa kalian nggak bangunin Yoongi?! Yoongi pengen ketemu Hoseok!"

"Hyung. Hyungie itu koma, walaupun kita bangunin hyungie belum bisa bangun sampe keadaan hyungie membaik."

Old Love StoryWhere stories live. Discover now