Chapter 2

4.6K 681 49
                                    

"Pelajaran hari ini menyenangkan sekali. Sampai jumpa di pertemuan yang akan datang, Tuan Carniche"

Aku membungkukkan kepalaku tanda hormat padanya. Tuan Carniche tersenyum ramah padaku.

"Saya senang bisa mengajar anak sepintar Nona Margarita. Attitude anda juga sangat bagus sekali"

Aku tersenyum padanya. Yaiyalah Tuan, yang barusan kau ajari itu matematika dasar, anak tk di dunia ku pun pasti bisa mengerti dengan mudah. Dan soal attitude ku,  mungkin ada gunanya juga baca komik isekai kerajaan.

Mwehehe, bangga sedikit gapapa lah ya.

Oh! Aku harus cepat pergi menemui Ijekiel.

"Kalau begitu saya pergi dulu Tuan. Sampai Jumpa"

Aku melambai lambaikan tanganku dan langsung pergi keluar perpustakaan. Aku berlari menuju taman. Disana aku melihat Ijekiel yang berdiri sendiri tanpa ada seorang pun bersamanya.

Apa dia masih belum bertemu Athanasia? Atau Athanasia sudah kembali?

Aku menghampirinya dengan senyun lebar di wajahku.

"Kakak", panggilku

Ijekiel pun menoleh padaku, ia tersenyum tipis, "Belajarnya sudah selesai?"

Aku mengangguk, "Iya, pelajarannya mudah"

"kakak sedang apa berdiri di sini sendirian?"

"Hanya mau melihat bunga, ayp kita kembali ke dalam"

Ijekiel merangkul tanganku dan kami pun berjalan masuk menuju mansion.

"Hehe, Jenny pikir kakak sehabis melihat Malaikat"

Benar saja, wajah Ijekiel merah merona tepat setelah aku mengatakan kata Malaikat. Itu artinya Athanasia sudah datang kemari dan bertemu Ijekiel.

"Mana mungkin ada hal seperti itu Jennette", tepis Ijekiel

Sendirinya memanggil Athanasia dengan sebutan malaikat.

"Hehe"

Beberapa waktu setelahnya.
Saat Athanasia datang ke Mansion Alpahaeus untuk kedua kalinya.

"Nona anda tidak boleh begitu. Guru anda sebentar lagi akan datang"

Anne terus mengejar Jennette yang berlari. Namun Jennette tak memperdulikan ucapan Anne. Ada hal yang lebih penting.

Bertemu Tuan Putri Athanasia!

Sesuai dengan cerita, seharusnya ini saat dimana Athanasia meminta Lucas untuk membawanya kembali ke Mansion Alpahaeus.

"Sebentar saja Anne. Aku ingin bertemu kakak!"

Jennette sampai di depan pintu ruangan dimana kakak nya berada. Ia mulai mengetuknya.

Tok Tok

"Kakak, aku boleh masuk?", ujar Jennette.

"Tunggu, aku akan keluar"

Samar samar Jennette mendengar suara orang sedang berbicara. Mungkinkah itu Athanasia?

Ijekiel membuka sedikit pintu. Mereka berdua pun bersitatap. Namun karena terhalang Ijekiel, Jennette tak dapat melihat seisi ruangan dengan jelas.

"Kakak, sedang berbicara dengan siapa?", tanya Jennette.

"T-Tidak ada Jennette, hanya berbicara sendiri. Melatih bahasa arlantaku", jawab Ijekiel bohong.

"Kakak, apa aku boleh masuk?"

"M-Maaf kamarku berantakan Jennette. Jangan dulu"

"Kalau gitu minta Amy bersihkan saja. Kita bisa bermain di balkon kamar kakak dulu kan?"

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang