Spesial Bonus #5

1.3K 202 50
                                    

"Tuan Putri!"

Jennette menoleh. Para gadis bangsawan yang sedang berbicara pada gadis bersurai coklat itu pun melakukan hal yang sama.

Mereka terkejut senang akan kehadiran Sang Raja dari Zeroness tiba tiba.

"Ahh, selamat malam Yang Mulia.", Jennette menunduk hormat.

Para gadis bangsawan pun ikut melakukan hal yang sama. Mata mereka tak lepas dari wajah John, benar benar tampan.

Sudah tampan, masih muda, seorang Raja pula! Siapa yang tidak akan jatuh cinta coba?

"Apa anda menikmati pestanya, Yang Mulia?", tanya Jennette.

John mengangguk, "Saya sangat senang Putri mengundang saya."

Bisik bisik terdengar. Berita bahwa John mempunyai ketertarikan pada Jennette memang sudah tersebar, haahh Jennette tak menyukai hal itu. Sama sekali.

"Putri, bolehkah saya berbicara pada anda, berdua?"

"M-Maaf tapi-"

"Tidak apa apa Putri! Anda berbicara saja dengan Yang Mulia John. Kami tak apa, pergilah.", Helena sebagai perwakilan berujar demikian.

"Kami izin pergi, selamat menikmati waktu anda berdua."

Para gadis bangsawan dengan segera berjalan meninggalkan Jennette dan John yang sedang berdiri berhadapan.

"Bisakah Putri? Mungkin di balkon?"

'D-Di balkon? Berdua?'

"Baiklah."

Jennette mencoba menepis pikiran negatifnya. Memang sih biasanya wanita dan pria bangsawan berdua di balkon saat pesta tidak terdengar baik. Tapi Jennette mencoba berfikir positif.

Mereka berdua berjalan ke arah balkon. Jennette menujukan matanya pada taman di bawah, ia sama sekali tak memandang ke arah John.

Pria itu pun sama, ia menujukan pandangannya pada taman di bawah, sesekali melirik wajah cantik Jennette.

Memang pilihannya untuk mengejar Jennette tidaklah salah. Setelah menikah, ia akan mendapatkan dukungan dari Obelia secara penuh, yang membuat kerajaan nya menjadi salah satu kerajaan terkuat.

Dia tidak mencintai Jennette, tapi jika wanita yang akan dinikahinya cantik jelita seperti ini, tidak buruk juga kan? John hanya perlu sedikit usaha untuk mendapatkan hati Jennette. Begitulah pikir pria itu.

"Bagaimana kabar Tuan Putri?"

"Saya baik baik saja. Bagaimana dengan Yang Mulia?", Jennette mencoba ramah.

"Saya sangat baik, apalagi jika berada di dekat Putri, saya merasa sangat senang."

Jennette tertawa canggung. Gombalan murahan itu sama sekali tak mempan pada dirinya, membuat senang tidak, jijik iya.

"Tapi Putri... Jika saya lihat lihat, anda seperti tidak sedang baik baik saja. Apa anda memiliki sesuatu yang sedang anda fikirkan?", nada John terdengar sedih, seakan mencoba meyakinkan Jennette bahwa dirinya ikut sedih dengan Jennette yang tidak sedang berbahagia.

"A-Ah.. Saya baik baik saja. Mungkin ini hanya perasaan Yang Mulia."

"Sungguh? Anda bisa bercerita kepada saya. Mungkin saya dapat membantu."

"Benar tidak apa apa, saya baik baik saja. H-Hanya..."

"Apa ini karena Tuan Theodore?", John memotong ucapan Jennette.

Gadis itu menatap pria disampingnya sedikit terkejut, darimana ia tau?

"Dari ekspresi anda, sepertinya benar."

Jennette [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang