Chapter 17: Pergerakan dan Perubahan

163 31 69
                                    

Akademi Heredis Arx, Ibu Kota Kerajaan Arx
Tahun 1516 Kalender Manusia

Richard menunduk di hadapan orang yang paling dihormati di akademi. Louis memandang ke arahnya dengan tegas, bayangan di matanya tampak jelas.

"Seharusnya Anda membiarkan saya mundur dari akademi," ujar Richard di depan meja besar itu. Ini masih hari pertama semester baru, belum lama mereka bicara tentang persoalan yang dibawa sejak dua pekan lalu.

Louis tidak langsung membalas, ia masih duduk--diam dengan jari-jari tangan yang tersilang di atas meja. Ini memang pekan yang cukup panjang baginya, ia harus menyelesaikan berbagai urusan di akademi dan juga di istana kerajaan. Sudah beberapa hari dan akhirnya selesai.

Apa yang terjadi pada event Crown rupanya menarik perhatian banyak orang, termasuk sang raja. Hampir setiap orang di seluruh kerajaan membicarakan hal yang sama. Namun, Louis tetap menepati perkataannya, ia menghormati keputusan pemuda yang mencuri perhatian mereka. Berita pahlawan akhirnya tidak menyebar lagi.

Apa yang Richard lakukan berkaitan dengan event waktu itu juga seharusnya sudah selesai, tapi Richard kembali untuk mengajukan pengunduran dirinya sekali lagi.

Louis menghela napas panjang sebelum membuangnya dengan perlahan, ia membayangkan bila ada di posisi Richard saat ini. Malu, bersalah, dan sesal. Ia berkata kalau Richard sudah mendapatkan sanksi yang sepadan, itu juga merupakan keputusan Louis tanpa melibatkan para petinggi akademi lainnya. Kalau tidak demikian, Richard pasti akan dicela habis-habisan dan Louis tidak mau sahabatnya berakhir demikian. Masalah ini hanya diketahui kedua orang ini. Louis menjelaskan, kalau Richard sudah menjadi orang kepercayaan, tindakannya bukan lah tanpa alasan.

Louis tidak akan membiarkannya mundur, peran dan nama keluarganya selama ini terlalu penting untuk dilupakan. Dengan tegas, Louis sekali lagi menekankan, "Aku tidak akan membiarkanmu pergi, akademi masih membutuhkan orang sepertimu."

Richard masih berdiri tegak dengan kedua tangan di belakang pinggang. "Sekali lagi, aku minta maaf dan berterima kasih, Louis," ungkapnya sambil membungkukkan badan. Permohonannya ditolak, setidaknya ia masih dapat jaga muka karena Louis menutup rapat aibnya.

Louis justru mengangkat tangan kirinya untuk menghentikan Richard. "Aku malahan berterima kasih atas usahamu, meskipun aku tidak menerima cara yang Kau lakukan," balas Louis dengan cepat. "Kau tidak perlu minta maaf padaku, Richard. Minta maaf lah pada keponakanmu ...." Ini bukan pembicaraan yang formal lagi.

Manipulation, kemampuan yang Richard gunakan pada Tian untuk memanipulasi emosinya. Salah satu skill yang hanya bisa digunakan pemilik elemen kegelapan.

"Penilaianmu tidak pernah salah, Louis. Aku menyesal telah meragukan keputusanmu." Richard sudah lama ingat setelah berpikir dengan dalam. Ia tidak pernah melepaskan efek manipulation dari Tian, efek itu hilang sebelum ia menyadarinya. Hanya ada satu kemungkinan, cahaya murni yang mengusir kegelapan.

"Anak itu, aku mulai memiliki harapan yang sama dengan semua orang ...." Richard berbalik dan hendak keluar, obrolan ini sudah selesai. Kepala akademi masih memberinya kesempatan untuk mengabdi, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Meninggalkan akademi yang turut dibangun keluarganya sendiri, sama seperti meninggalkan warisan keluarga dan kepercayaan, alasan lain bagi Louis untuk mempertahankannya. Sekarang, tinggal satu hal, ada hubungan yang harus ia perbaiki, orang yang harus ia temui dan pintakan kelapangan, keponakannya sendiri.

Richard meneruskan kalimatnya sebelum pamit untuk keluar dari ruangan. "Kalau bisa, aku benar-benar berharap dialah orangnya ...."

Richard menutup pintu. Louis masih di mejanya, ucapan terakhir Richard membuat ia ingat pertemuan dengan pemuda yang dimaksud, pembicaraan terakhir mereka yang juga seirama dengan alasan pemanggilannya ke istana. Saat itu Louis bertanya pada Rein, tentang bagaimana kalau dirinya adalah orang yang diramalkan, sang pahlawan.

The Radiance: Light of PeaceWhere stories live. Discover now