epilog

9.5K 267 20
                                    


Assalamualaikum semua.

Hallo, ketemu lagi heheh.

Happy reading!!

~~~~~

"Gak mungkin hiks"

Diandra masih menangis mendengar kabar dari Diko. Kedua saudara dan orang tuanya pun berusaha menenangi Diandra.

"Dek udah kita belum tau kabar Andreas yang sebenarnya" ucap Malvin.

Semuanya menganggukkan kepalanya, "Ia sayang jadi kamu tenang dulu nanti ayah cari tau dulu ya" lanjut Arsen.

"Gak akan, kak Andreas gak bakal ninggalin aku hiks gak akan" ucap Diandra sesungukan.

April memeluk Diandra, ia mengusap punggung Diandra agar Diandra merasa tenang.

"Udah ya anak bunda kan gak cengeng"

"Udah dek nanti kakak cariin cowok yang baru" ucap Malven.

"Nah iya nanti abang juga bantu deh" lanjut Malvin.

Diandra melepas pelukan bundanya darinya. Ia menatap nanar kedua saudaranya, apa abang dan kakaknya ini tidak berfikir perasaannya? Dikira mencari seseorang mudah?

"Dikira aku mudah mencari yang baru? Kalian fikir aku mudah melupakan kak Andreas? Kalian berfikir perasaan aku gimana sekarang dan kalian berdua bilang akan mencarikan pengganti kak Andreas?" Diandra tertawa pelan, ia mengusap air matanya yang kembali menetes ia tidak menyangka dengan kedua saudaranya.

"KALIAN GAK BERFIKIR SEMUANYA" lanjut Diandra dengan suara yang ia naikkan. Ia berlari dari ruang tamu dan menuju ke arah kamarnya, Diandra menutup pintu kamarnya dengan suara yang keras.

Dirinya sekarang sedih dengan kabar ini, mengapa saudaranya berfikir seperti itu? Apa mereka senang diatas penderitaan dirinya?

~~~~

Saat ini Vika, Alexa, Diva, Sandra, dan kelima pria itu siapa lagi jika bukan Malvin, Malven, Rian, Dika dan Diko mereka semua kini sedang berkumpul di rumah Diandra.

Ya Dika dan Diko sudah pulang ke Jakarta karena mendengar kabar ini. Mereka juga tidak menyangka atas apa yang ditimpa oleh sahabatnya saat ini.

Mereka semua berkumpul berencana untuk membuat Diandra tenang. Terutama Vika, Alexa, Diva dan Sandra yang lebih khawatir pada keadaan Diandra saat ini.

"Tau dari siapa Lo kabar tentang Andreas?" Tanya Malvin pada Diko.

Diko menyandarkan tubuhnya pada sofa dengan tangan yang ia lipat di dadanya. "Bokapnya, bokap Andreas dapet kabar bahwa pesawat yang ditumpangi Andreas mengalami kecelakaan"

"Terus kenapa mereka bilang Andreas meninggal?"

Diko mengedikkan bahunya mendengar pertanyaan Rian. "Setau gue Andreas tidak ditemukan saat pencarian dilakukan. Ya kemungkinan besar korban yang tidak ditemukan pasti meninggal"

Brukk...

Semuanya menoleh ke arah belakang lebih tepatnya di arah tangga. Mereka melihat Diandra yang terduduk di tangga paling atas dengan kepala yang ia geleng gelengkan.

AndreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang