Part 2 : Festival

953 156 2
                                    

Holla minna!!^^

Kita ke part dua, semoga suka dengan part ini yau^_^

Judulnya pake bahasa indonesia saja oke●v● gausah pake bhs inggris lagi, aku terkadang sulit mikir dan malas cari kalo ada kata yang aku tidak tahu apa bhs inggrisnya.

Udah langsung aja,

Enjoy minna

Author's Pov

Tiga hari berlalu, festival sudah ramai pengunjung semenjak sore tadi. F/N dan sahabatnya Cheal datang saat malam hari. Karena pemandangan malam hari lebih indah sebab lentera-lentera dan lampu tambler menyala di sekitar taman bunga sakura ini.

Cheal menarik F/N menuju stan makanan saat F/N sedang melihat pemandangan sekitar.

"F/N kita kesana!" Pekik Cheal.

Cheal mengajak F/N memutari isi taman ini. Bahkan dia merasa sudah mendatangi berbagai macam stan disini, tanpa terkecuali.

"Cheal aku lelah. Kita istirahat dulu ya?" Tawar F/N. Kedua kakinya sudah pegal karena dari tadi berjalan ke satu tempat ke tempat lainnya.

"Baiklah. Kita mau istirahat dimana?" Tanyanya dengan ceria.

F/N mengedarkan pandangannya. Lalu menunjuk kearah satu-satunya pohon beringin yang berada di luar festival. Tempatnya sunyi dan sepi, tidak ramai seperti di dalam festival. Kadang-kadang F/N juga merasa risih jika ada beberapa orang yang menatapnya lebih dari lima detik.

"Kita kesana, ya. Aku merasa tidak nyaman jika beristirahat di tengah keramaian seperti ini" ujar F/N.

"Baiklah. Kau diluan saja. Aku ingin membeli beberapa makanan dulu untuk dimakan disana, mengerti?" Kata Cheal kemudian menjauhi F/N. Berlari ke arah stan yang menjual berbagai macam aneka makanan.

F/N kemudian berjalan menuju pohon beringin itu. Sesekali ada yang menyenggolnya dengan sengaja membuat F/N terdorong kedepan. Dia berlari kecil untuk menghindari mereka dan segera cepat sampai di bawah pohon itu untuk beristirahat di sana. F/N duduk di sisi belakang pohon, membelakangi festival itu kemudian bernyanyi kecil.

Ditempat lain....

"Wow!! Hayama kita pergi main kesana!!" Pekik Bryan dengan suara yang keras. Bahkan ada beberapa orang yang melihat kearahnya dengan tatapan bingung.

"Seharusnya mereka berdua kita buang tadi di jalanan" ujar Mibuchi lelah melihat kedua temannya yang terlihat seperti anak-anak yang baru saja melihat dunia luar.

Akashi diam dan terus berjalan. Dia menyadari banyak orang yang meliriknya terutama wanita tapi dia tak peduli. Tujuannya sekarang adalah keluar dari festival yang penuh kebisingan ini. Dirinya benar-benar menyesal telah menyetujui ajakan Bryan tiga hari lalu.

Saat mencari-cari tempat yang menurutnya sepi. Dia mendapati sebuah pohon beringin yang tak dihuni siapapun, berada diluar festival.

Kaki panjangnya melangkah menuju kesana dengan tenang. Tak menghiraukan teriakan Mibuchi yang berada di belakangnya. Saat jaraknya sudah dekat dengan pohon itu, tiba-tiba ia menghirup sebuah aroma yang sangat harum di penciumannya, telinganya yang sangat tajam mengalahkan pendengaran Werewolf mendengar sebuah suara nyanyian yang indah dengan sangat jelas.

And I'II stay with you I see new colors
And I'II stay today until forever.
And I'II stay with you I see new colors
My eyes an open wider today until forever
I'II stay with you.

{I'II stay, Isabella Moner}

Akashi memelankan langkahnya kemudian memutari pohon itu secara perlahan. Matanya membulat saat melihat seorang gadis bersurai hitam tengah menoleh kearahnya dengan mata bulat hitamnya yang memandanginya bingung.

Angin malam yang sejuk membuat surai indah itu tertiup pelan. Gaun merah darahnya yang panjang sampai menutupi mata kaki itu membalut tubuh gadis itu dengan sempurna. Akashi tak berkedip dengan pemandangan indah di depannya.

"Maaf tuan. Apa yang terjadi denganmu?" Tanya F/N bingung melihat pria di depannya ini yang sedari tadi tak melepas pandangan darinya.

Akashi tetap diam saat suara lembut itu mengalun di telinganya. Jiwanya seakan-akan melayang saat gadis cantik tadi berdiri di depannya.

"Tuan...apa kau bisa bicara?" Bingung F/N saat pria itu tak menjawab pertanyaannya.

"Cantik..." gumam Akashi yang masih bisa di dengar oleh F/N tapi samar.

"Maaf...tadi tuan bilang apa?" Tanyanya dengan wajah heran.

"F/N!!" Teriak Cheal yang baru saja sampai.

F/N menoleh kemudian tersenyum saat melihat Cheal membawa banyak bingkisan makanan.

"Aku membawa banyak makanan. Sebaiknya kita makan di sana karena sebentar lagi akan ada pertunjukan kembang api!" Cheal bicara dengan antusias sambil menunjuk sebuah bukit yang ditumbuhi banyak pohon sakura. Ada beberapa lentera yang digantung disana menjadi penerang.

"Ayo!" Pekik Cheal kemudian menarik tangan F/N. Dua gadis itu berlari meninggalkan tempat dimana sepasang mata merah itu menatap tajam sekaligus memuja pada gadis bergaun merah tadi.

"Mine..."


Salam Andif

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang