Part 3 : Milikku!

1.1K 147 5
                                    


Author's Pov

"Oii! Juroo! Kau disini rupanya!!" Teriak Bryan heboh.

Akashi berbalik dan mendapati abdi setianya yang sedang memegang banyak cemilan di kedua tangannya sambil berlari kearahnya.

"Kami sudah lelah mencarimu tahu! Kenapa kau tak memberitahu pada kami kalau kau ingin pergi!?" Tanya Bryan sambil mengatur napasnya yang tersengal-sengal.

Akashi menatap datar Bryan.
"Disana berisik. Jadi kuputuskan untuk mencari tempat yang tenang" jawab Akashi singkat.

"Dan aku malas memberitahu pada kalian aku mau pergi" sambungnya lagi.

Bryan menatap Akashi.
"Kau belum berubah, ya. Kupikir dengan mengajakmu kesini kau akan menikmati suasana seperti ini, ternyata tidak"

"Akan sulit mengubah sifat orang jika orang itu sudah terbiasa dengan sifatnya" ujar Akashi. Matanya melirik ke arah bukit tempat gadis cantik bersurai hitam tadi pergi bersama dengan temannya.

Bryan mengikuti arah lirikan Akashi dengan raut bingung. Yang ada dipandangannya, Akashi seolah-olah sedang melirik rumput yang tumbuh subur di tempat ini.

"Kau sedang melihat apa? Rumput?" Tanya Bryan bingung.

Akashi tak menjawab dan segera menghilang di kepulan asap. Meninggalkan Bryan yang menganga karena Akashi yang sudah tidak ada di hadapannnya.

"Kebiasaan! Untung saja aku anak yang sabar!" Gerutu Bryan kemudian berjalan kearah festival. Tapi berhenti, ketika dia menghirup aroma manis dari penciumannya.

"Aroma apa ini? Kenapa harum sekali? Apa bau makanan yang ada di dalam festival, ya?" Tanyanya bingung pada dirinya sendiri.

Bryan mengikuti aroma itu dengan mengendus-enduskan hidungnya layaknya Werewolf. Dia terus berjalan sampai kaki panjangnya menaiki sebuah bukit.

Bryan membeku. Dia mengerjabkan matanya cepat dan memandang tak percaya pada hal yang ada di depannya.

Disana, dibawah pohon bunga sakura, Bryan melihat gadis bergaun biru panjang berambut coklat tengah makan cemilan sambil tersenyum melihat kembang api yang pertunjukkannya baru saja di mulai.

Jantung Bryan berdetak kencang. Selama hidupnya, dia tak pernah merasakan hal seperti ini pada wanita. Dia bahkan tak peduli dengan keberadaan para wanita yang setia menunggunya di luar sana untuk disentuh. Yang ada dipikirannya hanya menjaga raja dan makan. Hanya itu.

Perlahan kaki Bryan melangkah mendekat kearah gadis itu. Setelah sampai di samping gadis itu duduk, Bryan terdiam seperti patung sambil tetap menatap kearah gadis cantik bersurai coklat itu.

Cheal mengernyitkan keningnya saat menyadari ada orang berdiri di sisi kanannya. Dia menengadah dan mendapati lelaki tampan yang menatapnya begitu dalam. Mata Cheal mengerjab mencoba mengenali siapa pria yang berdiri disampingnya.

"Maaf....tapi kau siap/---"

Buk!!

"Kau harum sekali!!!" Pekik Bryan setelah memeluk Cheal. Dia menghirup aroma disekitar leher Cheal dengan rakus dan kelakuannya memancing amarah gadis itu.

Bukk!!

"Dasar orang gila!!!" Teriak Cheal di depan wajah Bryan yang sedang mengerang kesakitan. Pukulan Cheal yang kuat mengenai perut membuat Bryan khawatir kalau sixpack-nya akan hilang.

Bodoh!

Cheal berlari menuruni bukit tanpa mengidahkan teriakan F/N yang terus memanggilnya. F/N diam dan menatap kasihan lelaki aneh disampingnya dengan tatapan prihatin tapi tak berniat menolongnya.

"Hei nona cantik, apa kau tak mau membantu pria tampan ini?" Tanya Bryan pada F/N dengan wajah yang menyebalkan.

"Tidak" F/N menggeleng pelan dengan wajah polos.

"Kalau boleh tahu, temanmu itu namanya siapa?" Tanya Bryan lagi.

F/N mengerjabkan matanya. Dia heran kenapa lelaki di depannya ini bertanya seperti itu.

"Maaf, aku tak bisa memberitahumu, tuan" jawab F/N sopan.

Bryan memasang wajah kecewa. Pupus sudah harapannya mencari gadis manis tadi.

"Kalau begitu, aku boleh tahu namamu?" Tanyanya lagi dengan tak semangat.

F/N memiringkan kepalanya.
"Namaku F/N" jawabnya kemudian.

Bryan mengangguk kemudian tersenyum cerah.

"Aku akan pergi sekarang! Sampaikan salamku pada teman manis dan seksimu itu ya!!" Teriaknya sambil berlari menjauhi F/N.

"Dasar mesum" gumam F/N pelan.

****

Akashi memasuki mansion pribadinya dengan langkah tegas. Wajahnya memperlihatkan raut dingin membuat orang-orang takut padanya.

Dia melangkah kearah kamarnya tapi langkahnya terhenti ketika mendengar sebuah suara aneh dari pintu keluar ke halaman belakang.

Akashi berjalan kearah pintu itu kemudian membukanya perlahan.

Ceklek!!

Akashi memandang datar pemandangan di depannya.

"Bryan apa yang kau lakukan?"

Bryan menoleh dengan raut serius.

"Aku sedang mencari data tentang seseorang bernama F/N" katanya kemudian berbalik dan menatap laptopnya.

Akashi mengernyitkan dahinya. Hatinya tiba-tiba tertarik ketika mendengar nama F/N disebut.

"F/N? Kenapa kau mencari tahu tentangnya?" Tanya Akashi heran.

"Dia sepertinya dekat dengan gadis manis yang kutemui di bukit sakura tadi malam yang ada di belakang festival" jawanya mengebu.

"Bersurai hitam?" Tanya Akashi dingin.

"Tidak. Bersurai coklat" jawab Bryan.

Akashi lega ketika mendengar jawaban Bryan. Jika yang dimaksud Bryan adalah gadis yang akan menjadi miliknya, maka dia bersumpah akan membinasakan Bryan.

Akashi berbalik hendak pergi meninggalkan bawahannya yang terlihat sangat serius mencari data tentang F/N itu.

"Bryan, jika kau sudah menemukan data tentangnya. Laporkan padaku" pintah Akashi.

"Hee~~tumben kau meminta data tentang seorang gadis? Biasanya kau malas berurusan dengan para gadis diluar sana." ejek Bryan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Laporkan saja padaku. Dan jangan banyak bicara" balas Akashi dingin. Bryan bergidik ngeri saat tiba-tiba aura hitam mengelilingi Akashi.

"Kenapa dia sensitif sekali" gumam Bryan bingung.

Akashi membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya. Pikirannya berkelana mengenai gadis yang ia temui tadi di festival. Jantungnya berdetak sangat kencang dan ini pertama kalinya dia merasakan perasaan seperti ini. Gadis bersurai hitam tadi, adalah miliknya!!

Aroma harum gadis itu membuat Akashi hampir gila. Aroma vanilla bercampur White Rose...aroma yang sangat harum. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya dia menemukan miliknya, kekasih hatinya, wanitanya, matenya.

Setelah sekian lama ya...
Kenapa dia baru muncul.
Apa takdirmu memang seburuk itu, King?

●••••••••••••••••••••••••••••••••●

Salam Andif

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang