1. Sepeda Ontel Vs Motor Sport✅

999 203 116
                                    

HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^


Kringg
Kringg ... Kringgg ...
Kring ...

Mendengar suara benda yang terus mengusik tidur lelap ku, Aku putuskan untuk bangkit dari alas yang jauh dari kata empuk ini. Mula-mula ku regangkan otot ku, karena aku dengar-dengar hal ini bisa meningkatkan sirkulasi darah dan menambah semangat.

"Arghhh..."

Perlahan ku langkahkan kaki ku menuju bagian belakang rumah tua ini, yaitu dapur. Seperti biasa, kegiatan rutin ku di pagi hari sebelum harus menimba ilmu, yaitu membuat cendol. Cendol yang ku buat ini adalah sumber utama penghasilan ku.

Semua bahan telah tertata rapi di atas meja dan siap untuk ku gempur. Seperti biasa pertama-tama ku campurkan semua bahan, karena telah tercampur, ku nyalakan api dengan ukuran sedang. Tak butuh waktu lama, hanya beberapa menit saja jika telah mengental, tandanya siap untuk di cetak.

Setelah itu aku beralih ke bagian selanjutnya yaitu membuat kuah, tak rumit, banyak butuh santan dan gula merah saja.

Baiklah, ku rasa semuanya telah selesai, tinggal ku masukkan ke dalam cup. Oh iya, jangan lupa menaruh es batu, karena sebuah cendol tidak akan spesial jika tidak
ada hal satu ini. Sama hal nya seperti kehidupan, yang tidak akan ada hasilnya tanpa jerih payah yang kuat.

Karena semua telah siap, sekarang aku beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Telah melekat kemeja putih, dan rok abu-abu di tubuhku. Tak lupa aku kuncir semua rambutku ke belakang, agar terlihat rapi.

Selain rambut, mungkin hal yang identik dengan wanita adalah bedak, tetapi beda hal nya dengan ku, aku tidak pernah memakai benda itu, bahkan aku saja tidak memiliki nya. Sebab jika aku memakainya, wajahku akan terasa perih, bukan hanya itu bintik-bintik putih kecil itu nantinya pasti akan muncul menyerang kulit wajarasa

Melihat pantulan dari cermin, aku rasa sudah rapi, maka dari itu aku mengambil tas dan menggendongnya. Tak lupa keranjang berisi cendol dan sepeda ontel yang siap menemani pagiku untuk menimba ilmu.

Pagi ku cerahku

Matahari bersinar

Ku gendong tas pink ku

Di pundak

Untuk menemani perjalanan ku menuju ke sekolah yang cukup jauh, ku lantunkan sebuah lagu yang pertama kali aku dengar waktu masih menginjak umur tujuh tahun dulu. Lagu ini menambah kesan ceria dam semangat dalam kayuhanku.

Karena keasyikan melantunkan lagu, hingga tanpa sadar bahwa ada sebuah motor sport yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Aaaaaaa... "

BRAKKK

Sepeda yang kunaiki oleng dan terjatuh di pinggir jalan, Semua cendol ku yang tadi nya tertata rapi di dalam keranjang, sekarang sudah tak terbentuk lagi. Rok seragam ku sedikit basah karena terkena tumpahan cendol.

"KALAU NAIK MOTOR YANG BENER DONG!!!!"

Aku berteriak kesal pada sang pengendara motor sport berwarna putih itu , tetapi sia-sia, teriakan ku hanya menjadi angin yang menerpa tanpa bisa ia dengar, bahkan untuk menoleh ke arah ku yang berada di belakangnya saja, ia tidak mau.

Pikir ku mengatakan kalau dia masih seusia pelajar sepertiku, karena terlihat jelas seragam yang melekat di tubuhnya sama seperti yang aku kenakan saat ini.

DIARY MY ACNEWhere stories live. Discover now