11. Sapi Garang

625 77 48
                                    

HELLO READERS

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Ak-Aku mohon jangan pakai skincare yang Secan kasih."

Salma membenarkan kacamatanya, terlihat jelas di kedua manik cokelat yang berada di balik kacamatanya menampakkan raut ketakutan.

"Kenapa?" tanyaku karena aku begitu bingung,  sebab si gadis berkacamata yang pernah aku liat di kamar mandi bersama Secan itu tiba-tiba saja menemui ku demi mengatakan hal ini. Aku sangat heran, apa sebab nya Salma memelas padaku dan menyuruhku untuk tidak memakai skincare yang Secan beri.

"Mungkin Salma takut, kulit kamu kan sensitif takut nya gak cocok, ya kan Sal?"

Bukan Salma, melainkan Bella bersama kedua sahabatnya tiba-tiba berada tepat di hadapanku dan Salma. Lalu menjawab pertanyaan yang aku tujukan untuk Salma.

Bisa aku lihat raut wajah Salma berubah drastis saat mengetahui pemilik suara itu adalah Bella, sepertinya ia tidak berani menatap Bella, karena pandangannya tertuju ke arah bawah.

"Tapi aku jamin kok, nanti jerawat kamu itu ludes, terus wajah kamu kinclong deh, iya kan Sal?" Sasa ikut ikutan seraya menggerakkan sikutnya ke arah Salma, meminta persetujuan.

"E-e iya Griz, maksud aku begitu," ucap Salma kemudian.

"Oh begitu, kamu ngga usah khawatir, aku cuma ingin jerawatku hilang Sal, jadi apa salahnya aku mencoba memakainya? Aku juga ingin menghargai permohonan maaf Secan," tutur ku menenangkan Salma.

"Tapi Gri-"

"Nah anak pinter, don't forget makek nya tiap hari, biar nanti wajahmu mulus kayak Jennie." Belum sempat Salma melanjutkan, Dara langsung memotongnya.

"Jennie?" tanya ku tak paham, karena nama yang Dara sebutkan terdengar asing bagiku.

"Iya, kembaran aku yang ada di Korea," ucap Dara dengan sangat percaya diri membuat Sasa yang berada disampingnya menampakkan ekspresi ingin muntah.

Jujur aku baru tahu jika Dara memiliki kembaran, ah mungkin karena tidak satu sekolah, sebab kata Dara kembarannya itu berada di Korea. Satu hal lagi yang membuatku heran, kenapa namanya tidak mirip? Karena saat aku melihat orang kembar, namanya selalu mirip bahkan kartun kesukaan ku yang tidak pernah tumbuh rambut pun namanya mirip.

Ah sudahlah itu biar menjadi urusan Dara saja, terlalu sibuk memikirkan kembaran Dara hingga aku lupa jikalau mentari perlahan meredup, astaga aku sampai lupa. Aku harus berjualan cendol.

"Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu," pamitku segera beranjak.

"Griz." Salma memegang pergelangan tanganku, seperti ada yang ingin dibicarakan lagi.

"Maaf Salma, aku harus berjualan cendol," ku lepas tangan Salma, sebenarnya aku ingin tahu apa yang ingin ia bicarakan lagi. Ah tidak, cendol lebih penting.

***

AUTHOR POV

"Hmm, kuat juga nyali lo," cibir Bella seraya melipat kedua tangannya diatas dada tak lupa senyum smirk yang berhasil membuat tangan Salma gemetar bukan main.

Setelah kepergian Griz, ketiga personil Secan ini masih enggan meninggalkan sekolah yang kian lama kian sepi. Mereka tak ingin pulang dengan tangan kosong sebelum mereka memberikan hadiah kepada Salma karena telah berani membongkar rahasia besarnya terhadap Griz.

"Selain PHO, Lo juga Sapi Garang ternyata ckck,"  decak Sasa sembari menggelengkan kepala.

Dara yang tadi nya terdiam, tapi setelah mendengar kosakata asing membuat tingkat kekepoannya kambuh, "Sapi Garang?" Dara mengerutkan keningnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIARY MY ACNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang