6. Hadiah dari Semesta

481 118 25
                                    

HELLO READERS

SELAMAT MEMBACA

^_^

AUTHOR POV

"Non mau sarapan apa?" tanya seorang wanita paruh baya dengan tangan membawa tas belanja kala sudah memasuki pasar.

"Sayur aja bi, lebih sehat," jawab seorang gadis remaja berkacamata dengan rambut dikepang seraya mengacungkan jempol.

"Ashiapp non yuk kita ke penjual sayur di sebelah sana," ajak wanita paruh baya itu dengan gaya ucapannya yang menirukan bak Youtuber terkenal.

"Ck-ck ART milenial gini ini," gadis berkacamata itu berdecak dan menggelengkan kepala saat melihat tingkah ART nya seperti kids jaman now. Walaupun umurnya sudah bukan kids lagi.

Saat tiba di penjual sayur kini mereka berdua sedang memilih-milih sayuran segar untuk di masak pagi ini.

"Haduhh maaf neng, saya tidak menerima ngutang, kalo mau ngutang cari sono tempat lain, hari gini masi ngutang neng-neng," usir sang penjual sayur lain kala ada seorang gadis remaja dengan wajah penuh jerawat itu.

Membuat gadis berkacamata itu menghentikan aktivitas nya memilih sayuran kala mendengar ucapan pedagang sayur lain yang terletak tidak jauh darinya.

Gadis berkacamata itu menoleh ke arah sumber suara "Kayak ngga asing wajahnya," ucapnya seraya mengernyitkan matanya membetulkan kacamatanya agar terlihat lebih jelas seseorang yang menurut nya tidak asing.

'Dia?,' batin gadis berkacamata itu.

"Bi, bibi pilih sayuran sendiri aja ya, aku masih ada urusan penting," ucap gadis berkacamata itu dan bergegas pergi.

"Buset dah si non, keburu amat," ucapnya saat melihat keberadaan nona nya tidak lagi berada disana.

***

Terlihat gadis berkacamata itu tengah membuntuti gadis berjerawat tadi yang hendak mengutang pada sang penjual sayur. Kini langkahnya menuju pada penjual sembako.

"Buk, saya boleh ngutang ngga? Soal-" belum sempat gadis berjerawat itu melanjutkan si pedagang sembako itu langsung memotongnya.

"Duh mending kamu pergi sana, liat tuh para pembeli saya pada jijik liat kamu!" usir pedagang itu.

"Baik Bu, kalau begitu saya permisi," aku segera pergi dari tempat itu.

Gadis berkacamata merasa iba kala mendengar perbincangan sang gadis berjerawat tadi dengan penjual sembako dan gadis berjerawat itu kembali di usir, ia juga melihat saat butiran bening jatuh membasahi pipi si gadis berjerawat itu dan semakin membuatnya tidak tega, hingga terlintas sebuah ide yang melesat di otaknya.

'Kasian sekali dia, bagaimanapun dia sudah menolong ku kala itu,' batin gadis berkacamata itu.

"Bibi mau bantuin aku ngga?" tanya si gadis remaja itu saat tiba di depan ART nya.

"Bantuin what non?" tanya lagi si ART itu dengan bahasa yang bercampur dengan bahasa asing.

"Bibi beliin aku sayuran sama bahan membuat cendol ya flisss, ini uangnya," ucap gadis berkacamata itu dengan bahasa yang bisa disebut alay
seraya memberikan sejumlah lembaran uang berwarna biru, ah mungkin virus ART nya itu sudah menular.

DIARY MY ACNEWhere stories live. Discover now