8. Skincare Cendol

407 97 30
                                    

HELLO READERS

SELAMAT MEMBACA

^_^


GRIZ POV

Tawa Cyra dan teman-temannya berhasil membuat aku juga ikut tertawa melupakan ucapan mahasiswa tadi yang masih terngiang di benakku.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang membuat tawa ku berubah menjadi rasa kebingungan.

"Duhh panas banget lagi, help me girls," ucap Bella seraya mengibas-ngibas kan tangannya menandakan rasa gerah akibat terik matahari yang begitu menyengat.

Aku melihat tiga orang yang tidak asing bagiku, itu geng Secan. Ya! itu Secan, mereka baru saja turun dari mobil dan berada di tempat yang tidak jauh dariku sehingga aku bisa mendengar suara Bella, kala kepanasan sebab matahari bersinar begitu terik saat ini.

"Hareudang hareudang hareudang ... Panas panas panas ... " Sasa dan Dara serempak melantunkan lagu yang sangat asing bagiku.

"Gue jait tuh mulut!" Bella sepertinya kesal saat melihat tingkah kedua sahabatnya tengah bernyanyi.

"Andai oppa Siwon datang, bawain gue minuman eumm..." Kali ini bukan Bella, tapi Dara. Aku melihat Dara sedang berkhayal seraya meneguk ludah.

"Abang Abun Sasa ausss," kini giliran Sasa memelas.

"Lama-lama gue lurusin usus Lo berdua! Bukannya kasih solusi malah halu! Mana mungkin tuh Miwon sama Abon nyamperin Lo! sia-sia tau ngga tenaga lo cuma buat haluin orang yang ga pasti!" ucap Bella setengah berteriak kesal.

"SIWON!"

"ABUN!"

"Ini buat kalian," ucapku kala tengah berada di depan mereka bertiga memberikan tiga gelas cendol dan lolos membuat mereka bertiga tercengang karena kehadiran ku.

Setelah kudengar jika mereka sedang kehausan, ku putuskan untuk membuatkan mereka cendol, siapa tahu aku bisa membantu mereka dan membuat gerah mereka hilang.

Ya walaupun mereka sering melakukan perundungan terhadap ku tapi mereka tetap teman ku, semoga saja mereka suka dengan cendol buatan ku.

"WAHH CENDOL!!" ucap mereka bertiga serempak dan langsung mengambil tiga gelas cendol yang ada di genggaman ku.

Senang rasanya melihat mereka bertiga mau menerima cendol pemberian ku, tanpa aku sadari lengkungan bulan sabit muncul menghiasi wajahku yang memerah karena panas.

"Tapi tunggu girls, lambungku ngga bisa di isi sama minuman penuh kuman seperti ini!" sindir Bella dengan penuh penekanan mengejek cendol pemberian ku dan lolos membuat raut wajahku berubah 180°.

"Iya nih, perutku udah terbiasa minum-minuman mahal," sambung Sasa.

"Nanti tenggorokan ku alergi lagi," Dara mengelus tenggorokan nya.

Byurrrr

"MINUMAN PENUH KUMAN KAYAK GINI LEBIH COCOK DI WAJAH LO! SKINCARE CENDOL! HAHAHA," tanpa aba-aba Bella menumpahkan cendol itu ke wajah ku seraya tertawa melihat kondisi wajahku saat ini.

'Arghhh perih!' batinku.

"HAHAHAHA RASAIN LO!" aku dengar seringaian gembira dari mulut Sasa dan Dara.

Aku tidak menyangka kalau Bella akan melakukan ini diatas niat baikku, cairan dingin menerpa wajahku, tapi bukan dingin yang aku rasakan namun rasa perih yang bertubi-tubi.

Tak ku sangka butiran bening mengalir menemani cendol yang perlahan mulai mengering, tapi rasa perih itu masih tak kunjung hilang.

"KENAPA KAMU TEGA MELAKUKAN INI BEL! AKU SALAH APA SAMA KAMU HIKSSS," ucapku setengah berteriak meluapkan uneg-uneg yang ada di benakku, pasalnya aku sudah tidak tahan atas perlakuan Bella yang begitu membenciku.

"Aduh sakit ya kasihan! MEMANG ITU YANG GUE MAU!" ucap Bella penuh penekanan tepat di depan wajahku.

"KAK BELLA! KAK BELLA JAHAT!!!" Aku lihat Cyra menghampiri ku dan berteriak marah kepada Bella, mungkin Cyra menyaksikan kejadian tadi tapi ada sesuatu yang mengganjal.

'Kok Cyra kenal sama Bella?' batinku.

"HEH LO ANAK KECIL BERANI-BERANINYA NGATAIN GUE! AWAS AJA LO!" ancam Bella pada Cyra.

"CABUT GIRLS!" ajak Bella pada kedua sahabatnya.

"SEXY CANTIK, SEXY CANTIK, SECAN SECAN."

***

"Awwww," ringis ku kala Cyra membantuku untuk membersihkan wajahku.

"Sakit ya kak?" tanyanya.

Aku mengangguk lemah, ya setelah Secan pergi Cyra memaksaku agar aku mau wajahku di bersihkan olehnya, ia mengeluarkan sekotak tissue basah dari dalam tas nya, lalu perlahan membersihkan wajahku yang lengket akibat cendol tadi.

Entahlah sudah berapa kali aku menolak, tapi Cyra begitu memaksaku kalau aku masih tidak mau dia mengancam ku dengan tidak mau bertemu denganku lagi, tapi sebenarnya aku tidak mau karena aku hanya takut kalau Cyra jijik saat melihat wajahku.

Tak lama kemudian, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan halte yang sedang aku duduki.

"Non Cyra," panggil seorang laki-laki paruh baya yang baru keluar dari dalam mobil berseragam hitam layaknya seorang sopir.

"Wah Kak, Mang Ipul udah datang, aku pulang dulu ya kak," pamit Cyra padaku.

"Cyra," panggilku.

"Iya kak?"

"Ini tissue nya?"

"Kakak bawa pulang aja, itu kan masih belum terlalu bersih, maaf ya kak Cyra harus pulang ngga bisa lanjutin bersihin wajah kakak," aku lihat raut wajah Cyra menampilkan kesedihan.

Tanpa aba-aba aku langsung memeluk Cyra, hanya dia yang peduli denganku dan hanya dia yang mau menerimaku tak terasa air mataku pun juga ikut luruh "Terimakasih ya Cyra," ucapku.

***

Kali ini aku tengah mendorong gerobak berisi cendol yang masih tersisa, saat ini tujuanku bukanlah rumah.

Tak butuh waktu lama aku telah sampai di sebuah tempat yang begitu sepi, hanya ada beberapa pengunjung untuk berziarah, ya aku memutuskan untuk pergi ke makam ayah dan ibu pasalnya aku telah lama tidak kesini.

"Assalamualaikum ayah ibu, Griz datang," ucapku seraya menoleh ke arah kanan dan kiri karena memang makam ayah dan ibuku berjejeran.

"Oh iya Griz mau ngenalin, Griz punya teman baru namanya Cyra, dia gadis kecil yang masih berusia sekolah dasar, dia sering banget bantuin Griz."

Setelah sekuat tenaga aku menahan, tapi air mataku tidak bisa bersahabat kala mengingat kejadian tadi.

"Ayah, ibu, apa semua orang yang ada di dunia itu selalu memandang fisik?" pertanyaan yang mustahil akan mendapatkan jawaban.

"Griz hanya ingin diterima, memang Griz gadis miskin, tapi Griz yakin Griz harus kuat kan ayah?"

"Hiks hiks.... Semesta begitu kejam. Semesta tidak adil, semesta sudah tidak menginginkan Griz lagi, Griz hanya ingin tenang tanpa harus di usik."

"AYAH IBU, GRIZ INGIN KETENANGAN HIKSS...."































































_

_

_

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT

KALO ADA YANG TYPO COMMENT YA

FOLLOW

WP : Melaniadelia_
IG : melaniae__
        wattpad_melan

Salam hangat,

Melan

DIARY MY ACNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang