| six

19 4 2
                                    

"kamu pantas mendapatkan semuanya,
kamu boleh merasa bahagia."
-June, 22

Sekolah tidak jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekolah tidak jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Orang-orang melewati ku dengan tergesa-gesa. Kebanyakan dari mereka tak ada yang peduli pada yang lain. Tapi sesekali ada yang melambai padaku dan kubalas dengan senyuman.

Fake smile.

Semua orang disekolah selalu beranggapan kalau aku adalah murid yang lahir dari keluarga menengah, tak pernah kena masalah atau kesulitan dalam hal apapun.

Aku heran apa topeng ku ini benar-benar membuat orang lain buta pada kenyataan diriku yang sesungguhnya?

Atau aku saja yang terlalu hebat membohongi mereka semua?

Dibalik senyum ini tersimpan berbagai rahasia yang tak diketahui siapapun, kecuali Yeosang, itupun semata karna kebetulan.

Siapa yang mengira kalau aku adalah anak yatim piatu?

Anak yang kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan?

Dan satu lagi, siapa yang akan mengira kalau seorang Han Jikyung juga pernah berusaha mengakhiri hidupnya?

Tidak ada.

"Jikyung, apa yang kamu lakukan disini?" suara seseorang membuyarkan lamunanku, "ini jam makan siang."

Aku mendongak melihat Yeosang yang berdiri di sebelahku. Mata Yeosang melihat setumpuk buku yang ada dihadapanku.

"Menurutmu aku sedang apa?" tanyaku, "mengumpulkan semua buku biologi untuk ku makan begitu? Aku sedang belajar, bodoh. Dan tenang saja aku sudah makan."

Bahkan setelah aku berkata ketus dan bersikap menyebalkan Yeosang masih bisa tertawa.

Yeosang menarik lenganku. "Kalau begitu ayo, ikut aku."

Pikiranku kosong saat Yeosang menarikku keluar dari perpustakaan. Aku melirik ke belakang, merasa sedikit bersalah karna aku tidak sempat membereskan buku-buku itu.

"Kita mau kemana?" tanyaku, "jangan bilang kita mau bolos?" karena Yeosang dan aku sudah sampai di halaman belakang sekolah.

Yeosang terkekeh. "Ya, kita mau bolos hari ini," Yeosang menjeda kalimatnya, sedangkan aku langsung panik, "nikmati sedikit masa sekolahmu, Jikyung."

Aku tidak mau ibu panti kecewa padaku karna selama hidupku aku belum pernah yang namanya membolos, dihukum, atau lupa mengerjakan PR.

Tetapi lama kelamaan aku luluh dan membiarkan Yeosang menuntunku keluar dari gerbang belakang sekolah.

Yeosang ternyata mengajakku ke taman yang jaraknya hanya beberapa blok dari sekolah.

Taman yang biasanya dipenuh oleh murid-murid dari sekolah kami, yang kadang justru disalahgunakan untuk merokok.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DYING HOUR🔼yeosang [Short Story]Where stories live. Discover now