6 Heads

5.3K 472 125
                                    






Yang Membersamai.

Subscribers YouTube mereka mungkin gak seramai Atta Halilintar.

Konten YouTube mereka juga mungkin gak seatraktif Nessie Judge atau Jurnal Risa.

Dan tiap upload konten baru pun, gak setersohor Daddy Corbuzier yang kerap nangkring di trending nomor 1 YouTube Indonesia.

Namun, itu semua bukan yang mereka cari, bukan tujuan mereka. Melaikan kebersamaan dalam tiap konten yang mereka bagi pada dunia. Berharap seseorang nan jauh di sana juga merasakan hal yang sama.


|
|
|





Meet the boys

Theo Saverio Theo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Theo Saverio
Theo

Dari sekian juta orang di muka bumi, bagi gue, lima manusia yang gak luput dari kekurangan, yang kadang-kadang kaya bangsat— kecuali Anne, menjadi bagian paling indah dan paling menyenangkan di dunia gue yang hitam. Tapi setidaknya, dengan keberadaan mereka membuat gue punya alasan untuk tinggal lebih lama di bumi.

Tau gak apa bahasa Indonesia yang paling gue suka?

Tinggal.

Menurut gue, kata 'tinggal' merupakan kata yang paling misterius. Kenapa begitu? Karena kata tinggal mempunyai dua makna sekaligus, stay or leave.

Tinggal, ditinggalkan, meninggalkan, merupakan pilihan yang gak jarang dihasilkan dari pergulatan antara kepala dan hati, tapi bukan berarti mereka bisa leluasa melakukannya atas dasar 'pilihan'. Karena manusia kaya gitu, mentang-mentang pilihan, mereka jadi seenak jidat.

Kata tinggal juga merupakan satu hal yang bikin gue teringat bokap.

Gue pernah baca quotes keren, katanya, "Don't waste your time for people who disappoint you."

Tapi di situ gak ngajarin gimana ngebedain mana orang yang bakalan ngecewain, mana yang engga. Jadi, kayanya gue tarik lagi ucapan gue tentang 'quotes keren' itu karena gak keren-keren amat. At least, give me an insight tentang ciri-ciri orang yang bakal ngecewain lo kelak. So that I won't be so shocked when he left.


Ayah.


Seorang yang digadang-gadang jadi first love anak perempuannya dan jadi hero anak laki-lakinya justru menjadi seseorang yang gak lebih dari seseorang yang numpang naro benih doang. Menghianati rasa percaya lo, rasa aman lo, rasa ingin menjadi seperti dirinya. Dalam kondisi sesadar-sadarnya, ternyata dia tega ninggalin gue dan nyokap dengan ribuan perandaian dan tanda tanya. Satu-satunya hal yang gue syukuri adalah gue gak punya adik perempuan, jadi gak perlu ngerasa ancur sama laki-laki kaya dia.

Yang MembersamaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang