Heartbreak Anniversary

2.2K 275 65
                                    

#YangMembersamaiBerbincangEp25 | Tutorial bersyukur.

"Halo semuanya! So, here we are, again. Apa kabar? Semoga kalian baik-baik aja ya dan sehat terus." sapa Jingga di awal video.

"Seperti biasanya ya, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka.... yah, yakali engga?" Jefar menaik turun kan kedua alisnya.

Jeanna berdecak malas, "Mentang-mentang ga ada Anne ya lo, Jef!"

"Pemanasan aja, Kak, biar gak kaku-kaku amat."

"GAK SALAH DENGER GUE DIPANGGIL KAKAK?!"

"Amanah dari Anne, ssst!"

Mereka pun memperkenalkan diri mereka masing-masing, singkat aja, kalo kepanjangan takut bosen. Ya walaupun sebenernya mau sepanjang apapun episode Berbincang pasti bakalan ditonton sampe abis. Selain karena perbincangan mereka yang selalu berbobot, yang berbincang juga ganteng dan cantik semua jadi sambil menyelam minum air. Udah kecampur air kencing apa belom, hanya Tuhan yang tau.

Alasan mereka selalu kembali berkenalan pada setiap video sebenernya simple aja, mereka gak tau berapa kali video channel nya muncul di rekomendasi seseorang, gak tau yang nonton kepencet doang atau emang subscribers setia. Jadi, perkenalan itu memang perlu, mau sampe episode berapa pun, seterkenal apapun.

"Just like how you see on your gadgets, kita kali ini cuma berlima. Kebetulan di hari recording ini Anne masuk rumah sakit karena gejala tifus. But I believe, once this video up, she is already returned back home. Jadi gak usah khawatir." jelas Jordi sambil tertawa renyah.

"Awalnya kita mau nunda dulu sampe Anne balik, tapi yah seperti yang kalian tahu. Kita-kita ini kan nurut banget sama bocil." Theo melirik ke yang lain dan dibalas anggukan, "Anaknya maksa. Katanya, 'pokoknya kakak-kakak harus tetep syuting ya!!!!' gitu. Supaya terorganisir jadwal up video barunya ceunah." jelas Theo sambil niruin Anne.

"Yeee, kaga usah ditiruin juga bibirnya menyon-menyon. Kalo Anne mah enak gemes. Lah elu." celetuk Jefar.

"Gue gemesin juga kok, yakan, Je?" Theo manyun ke arah Jeanna, menuntut jawaban. Dan Jeanna meresponnya dengan memutar matanya malas, bikin yang lain nahan ketawa.

"Btw, seperti judul yang tertera, kali ini kita bakal mengulik tentang kenapa manusia itu susah puas." Jeanna meraih sekaleng soda yang memang di taro di depan meja bersamaan dengan snacks buat dicemilin sambil ngobrol.

"Nah, kenapa tuh, Yo?" tanya Jefar.

"Gue pribadi sih gak tau dan gak bisa juga judging orang yang gak bisa puas, soalnya gue pun begitu. Kadang kalo ngegambar terus garisnya mencong dikit aja gue mau ngamuk rasanye. Although most of people complementing my designs, tapi selalu aja ada saat di mana gue gak puas sama hasil sendiri."

"Resah gak sih? Kek panik-panik gitu." tanya Jingga.

"Paniknya pake ajaib gak tuh?" celetuk Jefar.

"Jef..." respon mereka semua, kompak.

"Toh udah jadi brand nya manusia banget kan, yang gak pernah puas. Mau sebagus, sekeren, seberhasil, sesukses apapun lo. Suatu hari kaya kurang minum dan haus, pasti kita bakal nyari gelas dan air buat ngisi ketidakpuasan itu." kata Jordi.

"Ngomongin puas gak puas tuh sebenernya gak akan ada ujungnya dan kita di sini juga sebenernya manusia-manusia susah puas, but that's not the point. Berbincang juga selama ini gak selalu dapet kesimpulan dan jawaban dari tiap masalah yang kita bahas kan? Because not everything has the answers. Kadang beberapa hal cuma perlu diobrolin, dikeluarin dari kepala biar rambut aja yang kusut, isi kepala jangan ikut-ikutan." Jeanna menambahkan.

Yang MembersamaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang