Sunday Not-So Funday

2K 306 89
                                    

"GOBLOK!"

Teriakan-teriakan kasar juga memekakkan telinga datang dari arah ruang tengah yang berada tepat di luar kamar. Man and his loud ass scream isn't an odd thing after all, tapi yang teriak ini Jefar. Jefar Warangga Untaro yang suaranya menggelegar kaya tukang bak plastik yang sering kelilingan nepok-nepokin bak dagangannya.

Bahkan pensil yang Theo gunakan untuk menggambar seketika terjatuh ke lantai saking kagetnya denger Jefar teriak.

"Jef,"

"Oit, dah bangun lu?" tanya Jefar tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari layar TV.

"Jefar,"

"Ngomong aja ngomong, gua denger."

Geram, Theo pun meraih remote TV yang berada di atas meja dan mematikannya begitu aja, lalu dilempar remote itu ke arah Jefar.

"SAKIT YA LU!"

"ELU SAKIT!"

Jefar mendengus, "Apaan sih? Kenapa? Kaya pacar aja lu ngerengek minta diperhatiin."

Mendengar respon Jefar macem orang tanpa dosa, Theo melayangkan pukulan kembali. Kali ini pake beberapa bantal kecil di atas couch.

"YA ALLAH, ISTIGHFAR THEO!"

"Gue semaleman kaga tidur ngerjain design buat campaign, bikin logo clothing line. Lo teriak-teriakan kaya di hutan, mau dikata apa lo kaya gitu?" tutur Theo, masih sambil mukul-mukulin bantal ke tubuh Jefar.

"Iya, sori sori."

"Sora sori sora sori, buyar ide gue!"

Masih dengan posisi meringkuk, "Yaudah, sori nya sambil joget."

Pukulan bantal Theo berhenti sebentar, "... hah?"

"Sorry sorry sorry sorry neko neko neko baby." Jefar bernyanyi dan menari layaknya boyband Super Junior, bikin Theo hilang akal dan nendang bokong Jefar kencang.

"THEO, ANJING!"

"Mau teriak-teriak lagi, hah? Joget-joget lagi?"

"Iya iya, maafin Jefar, Ayahanda..." bisik Jefar sambil ngusap pantatnya.

Merasa mood nya yang udah terlanjur hancur, Theo berjalan ke arah balkon sambil ngetok-ngetok bungkus rokok, dan buka pintu lebar-lebar.

"Jordi gowes?" tanya Jefar.

"Lo yang daritadi di luar gimana sih?"

"Emangnya Jordi izin sama gua kalo mau keluar? Kaga! Gua juga baru bangun kali!" seru Jefar.

"Kok lu nyolot sih?"

"Yaudah!"

"Yaudah apa?"

"... ampun."

Theo berdecak, "Gak jelas. Lagian pake nanya segala, hari minggu tuh udah jadwalnya si Jordi jakon. Emang elu!"

"Gua basket anjir, enak aja!" kata Jefar, gak diterima.

"Temen-temen basket lo tuh ya, kaga sampe keringetan ujung-ujungnya Mamah curhat dong."

Yang Theo bilang bener, temen-temennya ini sering banget meluapkan keluh kesah dan emosi yang udah kelewat basi dari hati mereka lewat basketan. Kalo gak lagi berantem sama cewek masing-masing, penat sama kuliah beserta seperangkat tugas atau simply capek doang yang gak tau juga tuh kenapa. Capek aje pokoknye.

Yang MembersamaiWhere stories live. Discover now