JT: Across The Line

2.9K 332 75
                                    

Musik dari speaker melantun dengan kencang, tentu, karena ini di club malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Musik dari speaker melantun dengan kencang, tentu, karena ini di club malam. Kalo mau gak ada suara, mending ke kuburan aja. Dan buat manusia kaya Theo, yang sebenar-benarnya unaware sama lingkungan sekitar, club malam menjadi tempat paling aman untuknya menyendiri.

Dentuman kencang dari musik lebih dari cukup menyembunyikan perasaannya yang sedang kalut. Berawal dari Theo yang sengaja pulang ke rumah buat ngambil baju yang belum dia bawa semua ke kostan. Ternyata kepulangannya membuahkan trauma. Untuk ke sekian kalinya Theo menyaksikan orang tuanya berantem, ngeributin kompensasi harta karena Ayah nya yang lagi-lagi ketauan selingkuh.

Ibu paling jarang cerita, lebih sering memendam. Gak pernah ngeluh, lebih sering tersenyum di hadapan Theo. Mengetahui gimana sifat Ibu nya, selama ini, Theo gak pernah meminta penjelasan dan membiarkan dirinya hening di samping sang Ibu selama berjam-jam jika kebetulan Theo menyaksikan keributan antara orang tuanya. Bukan karena Theo yang gak peduli, tapi selayaknya Theo yang juga gak mau membebani Ibu nya dengan masalah pribadi, Ibu nya juga sama. Untuk Ibu nya, yang penting Theo kuliah. Gak perlu tau masalah rumah tangga orang tuanya.

DUG!

"Nyantai aja dong—" Theo menoleh saat tubuhnya ditubruk dari belakang, yang ternyata seorang wanita yang Theo kenal. Wanita yang selama ini selalu menemani Theo, tapi bukan menemani dalam konteks sexual. Melainkan wanita biasa yang juga butuh tempat persembunyian. "Lo mabok?"

Jeanna tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya yang gak perlu waktu lama juga menulari Theo, namun Theo sedikit memiringkan kepalanya sehingga sunggingan senyumnya gak begitu tertangkap mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeanna tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya yang gak perlu waktu lama juga menulari Theo, namun Theo sedikit memiringkan kepalanya sehingga sunggingan senyumnya gak begitu tertangkap mata.

"Kalo ke sini gak mabok, buat apa?" kata Jeanna.

"Buat minum biasa—"

"Minum biasa mah mending di rumah? Gak perlu minimal payment?"

Theo berdecak, "Ck, buat joget—"

Yang MembersamaiWhere stories live. Discover now