4. - Roséanne Park

427 68 11
                                    

Tinggi badan ideal, sering berambut pirang, suara indah, pintar bermain gitar, yaitu Rosé.

PRANG!

"APA-APAAN INI ROSÉ?! KENAPA NILAI UJIAN KAMU SANGAT RENDAH? UNTUNG AJA KAMU LULUS!" Bentak ayah Rosé dengan membanting piring.

"Sudahlah..tenangkan dirimu! Biar aku saja yang menasihati Chaeyoung," kata ibu Rosé sambil mengusap bahu ayah Rosé untuk menenangkannya.

Sebelum beranjak, ayah Rosé sempat menatap tajam ke arah Rosé. Lalu, akhirnya pergi ke luar rumah.

"Mari kita bicarakan ini di kamarmu Chaeyoung-ah," ajak ibunya.

"Ya...," jawab Rosé pelan.

Mereka pun memasuki kamar Rosé.

"Kamu selama ini belajar kan?" Tanya ibu Rosé dengan lembut.

"Aku belajar kok!"

"Apa soalnya tidak sesuai dengan yang kamu pelajari?"

"Sesuai...tapi hanya beberapa soal saja mom," jawab Rosé sambil menahan air matanya.

"Sudah nggak usah menangis, kamu kan lulus SMA"

"Tapi aku selalu lemah pada pelajaran...gimana kalau besoknya lagi daddy marah?"

"Nanti mommy bantu"

"Jangan! Nanti mommy sama daddy berantem lagi gara-gara aku!"

"Nggak sayang"

"Nggak gimana? Kemarin aja gitu"

"I-itu bukan karena kamu, itu cuma salah paham aja," jawab ibu Rosé sambil tersenyum paksa.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa aku tidak boleh menjadi idol? Bukankah suaraku bagus?"

Ibu Rosé hanya bisa memandangi anaknya dengan tatapan sedih.

"Kenapa daddy selalu menentang apa yang kuinginkan? Tidak semua orang pintar atau bisa dalam pelajaran, kenapa hanya nilai di atas kertas itu selalu diutamakan?! Setiap orang pasti punya bakat lain kan?" Air mata Rosé pun menetes.

"Chaeyoung..," panggil ibunya pelan.

"Mom keluar aja, aku mau sendiri dulu"

"Okay.."

****

Pada suatu hari, Rosé diam-diam datang ke sebuah kafe mewah yang sangat ramai.

"Permisi," panggil Rosé pada waiter di sana.

"Oh kalau mau pesan duduk dulu mbak"

"Ng-nggak, saya nggak mau pesan. Saya mau tanya"

"Oh mau tanya apa?"

"Apakah ada lowongan pekerjaan di sini?"

"Sebentar, saya panggilkan owner kafe ini. Kebetulan dia sedang berada di sini, di meja nomor 5," waiter itu menunjuk orang yang duduk di meja nomor 5.

Waiter itu pun mengantarkan Rosé ke tempat duduk owner tersebut.

"Selamat siang nona Jung"

Orang yang dipanggil nona Jung itu pun menoleh dan menatap Rosé.

"Ada apa?"

"Ini sepertinya dia membutuhkan pekerjaan," waiter tadi menunjuk Rosé.

"S-selamat siang nona Jung," Rosé membungkukkan badannya.

Murderer「BLACKPINK」✓Where stories live. Discover now