34° the task

331 53 6
                                    

"Duh..."

Dari tadi Lia terus ubrak abrik isi tasnya buat cari kotak pensilnya yang ngga ada. Setelah lama mencari, dia lupa kalau kotak pensilnya tadi ketinggalan di atas meja belajar. Dia bingung mau minjem pulpen ke siapa buat nulis catatannya, mana gurunya killer lagi. Eunbin nggak masuk sekolah.

Ya jadi terpaksa minjem ke Yoshi.

"Yoshi..." panggil Lia pelan sambil colek punggungnya.

Yoshi menoleh ke belakang "Apa Li?"

"Boleh minjem pulpen ngga?" tanya Lia.

Yoshi pun merogoh pulpen dari dalam tasnya lalu dikasihin ke Lia.

"Makasih."

Selanjutnya, ngga hanya pulpen, alat tulis lainnya pun Lia minjem. Yoshi sih ngga apa-apa alat tulisnya dipinjem, tapi dia ngerasa tidurnya ke ganggu.

"Yoshi..."

Mau ngga mau Yoshi pun muter badannya, memandang Lia dengan jutek. Atau memang mukanya yang jutek dari sananya.

"Maaf ya ngerepotin, ini pulpen sama pensilnya." kata Lia sambil nyerahin dua alat tulis itu ke Yoshi.

Ngga Yoshi ambil, cowok itu malah terus ngelihatin Lia. Mumpung waktunya pas, dia pengen tanyain sesuatu hal.

"Li, lu suka sama gue?"

Denger itu, Lia menganga. Ngga percaya seorang Yoshinori, si cowok pendiem, si tukang tidur, mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.

Lia menggeleng keras "Ya ngga lah! Mana ada!"

"Tapi kok suka ngeliatin gue terus????" tanya Yoshi lagi.

Oh, ketahuan...

Lia menelan salivanya, bingung mau menjawab apa.

"Li?" Yoshi melambaikan tangan di depan wajah Lia.

Mau bilang 'disuruh Bu Jessica' nggak mungkin. Akhirnya, Lia memutuskan untuk diam sesaat.

"Ya gue pengen temenan." ujar Lia setelah mencari alasan yang pas.

Kening Yoshi mengernyit, bukannya mereka selama ini temen? Temen sekelas maksudnya.

"Gimana sih? Ya kan kita juga selama ini memang temenan kan?" kata Yoshi.

"Maksudnya jadi temen akrab gitu loh." jelas Lia "Soalnya lu susah banget dideketin."

"Nggak juga..." ujar Yoshi "Gue emang keliatannya galak, tapi nggak tuh. Tanya aja Bomin."

Dan akhirnya, mereka berdua pun lanjut ngobrol.









💻








"Eunbin masih belum masuk juga?" tanya Haechan yang siang itu duduk di meja Chaeyoung "Kemana sih dia tuh?"

"Ke Bali, jenguk neneknya." jawab Chaeyoung "Pacar lu mana?"

"Pa— Jangan bilang lu lagi tanyain si Jaemin!"

Chaeyoung terkekeh "Iya, kan kalian biasanya berdua, kayak biji."

"Bertiga juga kali, Jeno nggak akan dimasukin juga?" sahut Sunwoo tiba-tiba, padahal nggak diajak ngobrol.

"Jeno mah sibuk teleponan sama pacarnya, tuh." tunjuk Haechan ke Jeno yang lagi duduk di kursi guru.

"Bucin." ejek Chaeyoung dan Sunwoo bersamaan.

"Kalian aja kali yang sirik, makanya cari pacar." kata Haechan membela.

TKJ 1 - cheerfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang