"Chae gue ganteng nggak sih?" tanya Haechan sambil ngaca, benerin rambutnya yang acak-acakan.
"Ganteng."
"Ah lo mah semua cowok disebut ganteng."
"Ya terus kenapa nanya ke gue setan?!"
RIBUT, diketawain sama Eunbin soalnya letak cerminnya di belakang meja dia.
Setelah kurang lebih dua minggu libur semester akhirnya mereka masuk sekolah juga, termasuk Yoshi dan Baejin.
"Sakit nggak tuh?" tanya Hyunjin ngeri-ngeri ajib sambil pegang tangan Baejin yang di-gips.
"Lo kalo mau tau rasanya, cobain aja."
"Baejin patah tulang jadi makin stupid ye." ledek Hyunjin.
"Yang patah bukan tangannya doang, tapi otaknya juga." sahut Renjun. Pokoknya dalam hal mencibir dan menghujat, Renjun juaranya.
Baejin cuma haha hehe doang terus jalan menghampiri meja Eunbin.
"Yoshi, bukannya lo disuruh istirahat dulu ya sama Bu Jessica?" tanya Baejin, duduk dempetan di kursi Eunbin.
"Gue bosen makanya masuk sekolah." jawab Yoshi datar.
"Lah bukannya lo mau pindah ke Jepang ya? Harusnya sibuk ngurus ini itu dong?"
Beres tanya gitu, Baejin langsung disikut sama Eunbin, TEGA BENER. Soalnya di antara anak-anak yang lain nggak ada yang mau ngasih tau Lia tentang hal ini.
Lia yang dari tadi baca buku langsung menoleh "Bener Yosh?"
Yoshi gelagapan. Eunbin sama Baejin langsung melipir ke meja lain alias tidak mau bertanggung jawab.
"Yosh, jawab gue." tegas Lia "Bener nggak?"
"Nggak tau Li,"
"Loh? Kok nggak tau? Terus kok lo nggak bilang ke gue sih."
Dipikir-pikir, Yoshi juga bodoh sih kenapa nggak ceritain ini ke Lia, secara cewek itu deket banget sama dia. Bahkan Lia rela buat nungguin Yoshi di rumah sakit.
Salah satu di antara mereka pasti ada yang baper tuh.
"Maaf ya Li, jangan marah dong, gue takut." ujar Yoshi memelas "Ini juga belum tentu kok."
"Gue mikir juga kali kalau mau bener pindah ke Jepang, bakal ribet Li ngurus dokumennya. Belum ribet sama yang lain."
Denger penjelasan Yoshi, Lia jadi agak sedih juga soalnya Yoshi bilangnya belum tentu. Berarti bisa jadi iya dong pindahnya?
"Masa sih, pasti nanti langsung pindah ke Jepang tanpa bilang ke gue." ujar Lia mencoba agar tidak terlihat sedih.
"Enggak, Lia sumpah..."
Mohon maaf, Heejin yang mendengar percakapan ini semua kok berasa nonton Dilan.
"Udah ah jangan ngomongin ini, males." kata Yoshi sedikit bete "Mending lo harus tau ini Li."
Alis Lia terangkat satu "Apa?"
"Ternyata selama ini om sama tante selalu nilep duit yang ibu kasih buat gue, kesel nggak lo? Mana rumah itu harusnya jadi milik ibu, tapi sama mereka malah direbut. Pusing gue Li, om sama tante gue maunya apa. Untung aja udah di penjara." cerocos Yoshi panjang lebar.
"Nggak tau malu sodara lo!" balas Lia misuh.
Nah, yang Lia heran dari Yoshi tuh kok bisa ya dia masih sebut dua orang itu sebagai om dan tante. Kalau Lia yang kena udah dibangsat-bangsatin kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
TKJ 1 - cheerful
FanfictionCerita tentang sekelompok anak yang terjebak dikerumitannya kabel UTP. "Lu straight kan?" "Pak pake Debian atau Ubuntu?" "Pak kok saya gagal terus?" "Hyunjin! Jangan ganggu!"