bukan lebaran

476 31 6
                                    

🎵Play Song : Hariku Untukmu - Fiersa Besari

Nara itu lebih dari sahabat, tapi bukan pacar
-Desya Anyelir

Setelah beberapa menit dalam perjalanan, Nara menghentikan motor nya di depan gerbang rumah Desya yang kelihatannya sepi. Mungkin Ibu nya masih mengantarkan pesanan cathering nya.

Desya turun dari atas motor Nara sambil menyerahkan helm milik lelaki itu, ia meninggalkan Nara dan segera membuka gerbang rumah nya.

Nara ikut turun dari atas motor nya lalu segera menyusul ke dalam gerbang rumah Desya dan menahan lengan Desya.

"Apalagi Naraaa?"

Nara menarik Desya supaya duduk di kursi depan rumah gadis itu—-Desya ikut duduk di sebelah Nara sambil melihat kearah sekitar nya—-"Mau apa?"

"Gue minta maaf Ca" ucap Nara tulus

"Buat apa?" tanya Desya tanpa menatap ke arah Nara

"Buat yang terjadi hari ini, maaf banget Ca gue emosi, maaf gue ga ngejar lo, maaf banget Ca"

Nara menatap mata Desya lekat, menembus mata coklat terang gadis di depannya—-"Bukannya gue ga peduli sama lo, tapi gue takut ganggu lo tadi, secara lo lagi kurang mood"

"Maaf Ca, gue juga udah ngelanggar janji gue ga bolos lagi, maaf Ca tadi gue bolos di atap, ketahuan sama Pak Anto ya di kasih SP lagi"

"Maaf Ca, itu karna gue butuh dinginin pikiran gue, sekali lagi maaf Caa"

Desya membalas genggaman tangan Nara, ini juga salah nya yang selalu bersikap semau Desya, ini semua bukan salah Nara—-"Gue juga minta maaf Nar, kalo aja perut gue ga sakit, mood gue baik, mungkin kita ga bakal berantem kek gini"

Desya membatin "Anjir niat gue mau marah beberapa hari, malah luluh! Lo sih Ca punya hati lembek banget!l

"Padahal cuma masalah sepele"

"Maaf juga udah bikin lo emosi tadi gara-gara gue satu ruangan sama Kak Arka. Kita ga janjian atau apapun, dia ke UKS buat bolos, trus ketemu sama gue, tadinya dia mau tidur tapi dia liat gue jadinya dia duduk aja di kursi tadi. Maaf Nar udah buat lo marah" lanjut Desya

Desya semakin mengeratkan genggamannya, mata mereka bertemu—-"Gue tau lo benci banget sama Kak Arka, tapi gue ga tau alesan lo benci dia segitunya"

"Jadi jangan karna masalah ini kita jadi marahan kek tadi ya, Maaf Nar"

Nara tersenyum lalu mengusap pipi Desya lembut, ia tidak bisa lama-lama berjauhan dari Desya

"Yaudah ini salah kita berdua, jadi jalan nya cuma saling maaf ya"

"Jangan terulang lagi, jangan"

"Gue harap kedepannya makin terbuka, ga ada lagi kejadian sepele yang buat kita marahan kek gini lagi. Semoga" ucap Nara dengan tatapan yang masih tertuju ke manik mata Desya

Desya menganggukan kepala nya—"Iya, lo juga jangan emosian makanya, gue frustasi tau"

"Oh jadi lo frustasi tadi gara-gara gue emosi?"

NARAYA (SEHUN)Where stories live. Discover now