[PROSES REVISI]
WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar.
Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seorang gadis baru saja bangun saat matanya merasakan silaunya cahaya yang berasal dari hordeng kamarnya yang tak ditutup rapat, mengerjab beberapa kali mencoba mengambil kesadaran setelah itu mengecek jam digital yang berada disamping nakas tempat tidur.
08,42.
Bergegas bangun menuju kekamar mandi berniat menuntaskan ritual pagi, cukup lama dia berendam di bath up, sebelum membilas diri dan berpakaian.
Selesainya dia segera beranjak untuk keluar kamar, mengecek kamar abangnya dimana sang empu kamar tersebut masih nyaman tidur, segera saja dia melenggang kedapur membuat sarapan, dan menu kali ini hanya nasi goreng yang menurutnya tidak ribet.
Dia beranjak setetelah selesai berniat menbangunkan sang abang,
"Bang," panggilnya, mengguncang-guncangkan bahu sang empu kamar.
"bang bangunnn!" serunya.
Hingga pemilik kamar tersebut membuka matanya, mengerjab beberapa kali.
"ada apa sih?!" ucapnya ndengan nada serak khas bangun tidur.
"ini udah siang, bangun, mandi, udah itu makan," suruhnya.
Bang vano berangkat dari tidurnya dengan malas,setelah itu melenggang memasuki kamar mandi.
Starla dibuat tertawa dengan abangnya tersebut, bagaimana tidak gara-gara mata yang masih mengantuk hampir saja kepala abangnya itu kepentok dinding tapi untung refleknya yang cepat membuatnya dengan cepat menghindari.
Aku melenggang pergi ke ruang tamu untuk menonton televisi, sambil menunggu kehadiran abangku.
Tak berapa lama akhirnya orang yang kutunggu sudah keluar bergegas kemeja makan, makan kali ini dihiasi oleh beberapa pertanyaan yang ditanya oleh bang Vano yang ku jawab santai, hingga satu pikiran itu terlintas.
"bang," panggilku.
"hmm, kenapa?"
"Delan." satu kata, hanya satu kata tapi bisa membuat bang Vano menoleh kearahnya sambil menatapnya tak berkedip.
"pliss la, kamu tau dia udah--"kata-kata itu terpotong saat Starla menyela.
